Gridhype.id-Musibah pesawat Sriwijaya Air SJ182 tujuan Jakarta-Pontianak yang hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) sore menarik perhatian banyak pihak.
Sebab Pesawat Boeing 737-500 tersebut dilaporkan kehilangan ketinggian dalam waktu singkat, hanya empat menit setelah mengudara dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, pukul 14.30 WIB.
Pesawat yang seharusnya dijadwalkan tiba di pada pukul 15.15 WIB di Bandara Soepadio Pontianak sebelumnya sempat mengalami penundaan keberangkatan dari jadwal sebelumnya 13.40 WIB menjadi 14.36 WIB.
Pesawat Sriwiyaja Air SJ182 mengangkut 46penumpang dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi, dan 6 kru penerbangan.
Berdasarkan laporan yang diunggah oleh akun Twitter Flightradar24, insiden tersebut terjadi empat menit setelah Sriwijaya Air SJ182 take off dari bandara Soekarno-Hatta.
"Sriwijaya Air penerbangan #SJ182 kehilangan ketinggian lebih dari 10.000 kaki dalam waktu kurang dari satu menit, sekitar empat menit setelah keberangkatan dari Jakarta," tulis Flightradar24.
Dari data yang diunduh juga tercatat ketinggian jelajah pesawat Sriwijaya Air SJ182 turun 5.500 kaki (dari 10.900 ke 5.400) dalam 15 detik.
Sementara dari ketinggian 5.400 kaki hingga 250 kaki dalam 7 detik.
Baca Juga: Mengungkap Rahasia Perairan Masalembo yang Dijuluki Sebagai Segitiga Bermudanya Indonesia
Berdasarkan data dari Planespotters.net, pesawat B737-500 yang dioperasikan Sriwijaya Air berusia 26,7 tahun, terbang perdana pada 13 Mei 1994, dan telah dipakai oleh Sriwijaya Air selama delapan tahun.
Pesawat tersebut pertama kali digunakan oleh maskapai AS, Continental Airlines setelah keluar dari pabrik pada 1994, kemudian dipakai oleh maskapai United mulai Oktober 2010. Baru pada Mei 2012, pesawat dioperasikan oleh Sriwijaya Air.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sriwijaya Air SJ182 Turun 3.000 Meter Kurang dari Satu Menit"