Miris, Pasutri Ini Tega Aniaya Anak Angkat Hingga Tewas, Jasadnya Penuh Luka Berat hingga Organ Tubuhl Rusak

Senin, 04 Januari 2021 | 08:45
Pixabay/Free-Photos

Ilustrasi

GridHype.ID- Memiliki seorang anak tentu menjadi idaman bagi para calon orangtua.

Namun, tidak semua orangtua seperti itu. Sebab, pasangan suami istriberikut ini justruberkata lain.

Pasalnya,pasangan suami istriini mengangkat seorang anak bukan untuk diberi kasih sayang, melainkan tega menganiaya bocah tersebut hingga tewas.

Dia adalah seorang bocah perempuan berusia 16 bulan atau hampir 1,5 tahun bernama Jeong In-yang, yang tewas diduga karena dianiaya orang tua angkatnya.

Baca Juga: Pernikahan di Depan Mata, Dua SejoliIni Tewas dalam Kecelakaan Usai Acara Seserahan

Tewasnya bocah bernama Jeong In-yang itu memancing simpati sekaligus kemarahan tak hanya warga Korea Selatan, tapi juga netizen sedunia yang mengetahui kasus tersebut melalui media sosial.

Jeong diduga mengalami penganiayaan berat.

Ia dibawa ke rumah sakit dalam kondisi luka berat tangan dan kaki patah serta organ dalam tubuhnya rusak.

Hastag Rest in Peace yang terkait dengan pemberitaan meninggalnya Jeong In-yang menjadi trending topic di twitter, Minggu (3/1/2021) malam hingga Senin (4/1/2021) dini hari WIB.

Baca Juga: Kakek 80 Tahun ini Tewas Kelelahan Usai di Perkosa Oleh Menantunya Sendiri Sebanyak 7 Kali Berturut-turut

Media setempat menyebutkan, Jeong meninggal di tangan orang tua angkatnya 271 hari setelah ia diadopsi keluarga yang tak disebutkan identitasnya tersebut.

Pada 13 Oktober 2020 Jeong dibawa ke rumah sakit dalam kondisi tubuhnya berlumuran darah karena pankreasnya diamputasi dan sejumlah organ tubuhnya rusak.

Sekujur tubuhnya penuh luka lebam.

Kedua tangan dan kakinya juga mengalami luka-luka dan patah tulang.

Baca Juga: Kematiannya Hingga Kini Masih Diselimuti Misteri, Beginilah Kiprah Pejuang HAM Munir, Sempat Tangani Kasus Hukum Marsinah yang Tewas di Tangan Aparat Keamanan

Pakar forensik yang mengautopsi jasad Jeong saat itu tak mampu menyembunyikan kemarahannya dan bertanya bagaimana mungkin bocah sekecil itu menanggung derita begitu besar setiap hari dalam hidupnya.

Menurut orang tua angkatnya, Jeong mengalami kecelakaan terjatuh saat bermain di atas sofa.

Polisi yang menggelar penyelidikan menyimpulkan bahwa kedua orang tua angkat itu sempat menelantarkan Jeong dengan meninggalkannya sendirian di rumah atau di mobil saat mereka bepergian.

Bulan Juni 2020 mereka sempat diperingatkan karena tindak kekerasan pada anak.

Baca Juga: 6 Pengikutnya Tewas Ditembak Kepolisian, Rizieq Shihab Akhirnya Beri Respon Terhadap Insiden Berdarah Tersebut

Pada bagian lain, guru dan tenaga pengasuh di pusat penitipan anak juga sempat melaporkan ke polisi sampai tiga kali soal kekerasan yang dialami Jeong sejak Mei 2020.

Namun tidak ada tindakan lebih lanjut terhadap orang tua angkat Jeong.

Kepolisian Yangcheon di Seoul yang menangani kasus tersebut lalu mendapat kritikan tajam dari masyarakat.

Baca Juga: Lift di Rumah Sakit Tempat Kerja Alami Malfungsi, Dokter Muda Ini Terjun Bebas dari Lantai Atas dan Tewas

Sejumlah warga menuntut agar ada sanksi disipliner terhadap polisi yang menangani kasus tersebut.

Publik menganggap polisi terlibat dalam pembunuhan bocah malang Jeong.

Bahkan website Kepolisian Yangcheon diserang para peretas.

Baca Juga: Hendak Beri Makan Babi yang Kelaparan, Wanita ini Justru Tewas Dimakan Babi Peliharaannya

Kejadian di Jakarta

Sebelumnya, kasus bocah dianiaya orang tua juga dialami seorang anak di Jakarta Pusat dan sempat memicu kemarahan publik.

Kecurigaan Lisa (30) bahwa anaknya jadi korban penganiayaan terungkap saat ia meminta kepada pihak penitipan anak tersebut untuk melihat rekaman CCTV.

Lisa pun sempat meminta reka adegan ulang pada rekaman tersebut.

Baca Juga: Kabur dari Rumah Gegara Masalah Cinta, Ini Kata-kata Terakhir Selebgram Bali yang Tewas Lompat dari Lantai 4

Lisa kaget melihat anaknya diperlakukan tindakan yang tak wajar. Dalam isi rekaman, dirinya melihat suster tersebut memukul dan membentak anaknya.

"Ya begini aja sih mas, masa iya luka memarnya karena terjatuh di kereta dorong? Kan gak masuk akal. Kita berpikir logika aja. Saya ibunya. Tahu benar apa yang dialami anak saya. Saya melihat seperti bekas telapak tangan di pipi anak saya," kesal Lisa saat di hubungi Warta Kota, Rabu (03/09/2014).

Sebelum diberitakan, Lisa (30) melaporkan penganiayaan terhadap RAN (1), anaknya, ke Polrestro Jakarta Pusat.

Baca Juga: Nahas, Bocah 8 Tahun Tewas Tenggelam di Kolam Renang Usai Ditinggal Sang Kakak saat Bikin Video TikTok

Lisa curiga terhadap salah seorang suster yang bekerja di tempat penitipan anak atau Baby Daycare Pertamina, di Jalan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta Pusat.

Berkat adanya bukti rekaman tersebut, Lisa menyambangi Polres Jakarta Pusat, dan membuat laporan resmi dengan No LP. 1172/K/IX/2014/ Restro Jakarta Pusat.

Lisa melaporkan penanggung jawab Beby Daycare Pertamina dengan pasal Perlindungan anak dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.

Baca Juga: Miris, Demi Organ Dalam Seorang Ibu Tega Menenggelamkan 2 Anaknya Hingga Tewas

Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat, AKBP Tatan Dirsan Atmaja, pun angkat bicara mengenai hal tersebut.

Menurutnya, orangtua sang bayi melaporkan penanggung jawab yayasan itu ke polisi, dan bisa dikenakan pasal perlindungan anak.

"Jika terbukti kami akan memanggil ketua yayasan itu untuk dimintai keterangan," ujar Tatan saat dikonfirmasi beberaapa awak media.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul TEGANYA, Bocah Perempuan Mungil Dianiaya Orang Tua Angkat Sampai Meninggal, Organ Tubuhnya Rusak

(*)

Editor : Linda Fitria

Sumber : Wartakotalive

Baca Lainnya