Lebih Ekonomis, Erick Thohir Ungkap Perbedaan Besar Antara Mobil Konvensional dengan Mobil Listrik: Jakarta-Bali Habis Rp 200.000

Senin, 04 Januari 2021 | 13:45
Pertamina

SPKLU Pertamina yang terpasang di SPBU Fatmawati ini merupakan Stasiun Pengisian Daya Fast Charging 50 kW, yang mendukung pengisian daya dari berbagai type gun mobil listrik di Indonesia

GridHype.ID - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai jika mobil listrik lebih ekonomis daripada mobil konvensional.

Pernyataan itu dibuktikan dengan uji jalan kendaraan listrik dari Jakarta ke Bali yang hanya menghabiskan biaya Rp 200.000 untuk pengisian daya di stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).

"Mobil listrik memiliki banyak manfaat salah satunya ekonomis karena lebih murah.

Baca Juga: Masih Barusia 19 Tahun, Wanita Terncantik Versi TC Candler ini Rupanya Seorang Tentara Militer, Berikut Penampilan Sangar Dibalik Wajah Cantiknya

Dari Jakarta ke Bali, kalau biaya BBM untuk mobil mencapai Rp 1,1 juta, dengan mobil listrik hanya Rp 200.000," ujar Erick dalam postingan instagram resminya, Minggu (3/1/2021).

Tak hanya itu, ia juga menyatakan pengunaan mobil listrik mampu turut menjaga lingkungan karena emisi yang dihasilkan sangat rendah.

Oleh karenanya, seiring dengan perkembangan teknologi maka Indonesia harus siap untuk menjadi pemain utama di industri mobil listrik.

"Bagi saya mobil listrik adalah salah satu ikhtiar kita dalam mencintai bumi," ucap Erick.

(KOMPAS.com/Ruly)
(KOMPAS.com/Ruly)

Ilustrasi proses charge mobil listrik Hyundai Ioniq

Adapun kendaraan yang menemani Menteri BUMN ini selama perjalanan sejauh 1.155 kilometer ialah Hyundai Ioniq.

Di pasar Tanah Air, mobil hadir dengan dua varian yang dibanderol mulai Rp 624,8 juta dan Rp 644,8 juta.

Dari sisi spesifikasi, mobil yang dibawa langsung dari Korea Selatan ini dilengkapi dengan motor listrik berdaya 100 kW, atau setara dengan 136 tk dan torsi 295 Nm.

Baca Juga: Tak Dapat Pesan SMS, Begini Cara Lain Cek Data Kamu Termasuk Penerima Vaksin Covid-19 Gratis Atau Tidak

Tenaga motor listrik tersebut berasal dari baterai lithium-ion polymer berkapasitas 38,3 kW.

Dengan tenaga tersebut, cukup mudah untuk Ioniq berakselerasi. Bahkan, pengemudi tak perlu menekan pedal gas terlalu dalam khususnya ketika sedang berada di mode sport.

Di samping suara mobil yang sangat minim.

(Kompas.com)
(Kompas.com)

Tes drive Hyundai Ioniq

Redaksi yang sempat menjajalnya beberapa waktu lalu, sudah merasakan sendiri sensasi berkendaranya, sampai bagaimana Ioniq bisa melesat dengan cepat ketika pedal gas di kickdown.

Mengenai pengisian daya baterainya sendiri, Ioniq memiliki fitur fast charging yang memungkinkan penggunanya bisa melakukan pengisian daya cepat hingga 80 persen hanya dalam waktu kurang dari 60 menit.

Saat baterai terisi penuh, mobil ini mampu menjelajah lebih dari 373 km.

Baca Juga: Super Niat, Pria ini Gali Terowongan Menuju Rumah Selingkuhannya, Akal Bulusnya Terbongkar Oleh Suami Wanita Simpannannya

Sementara jika keadaannya tak memungkinkan, pengemudi bisa menggunakan portable charging yang tersedia dengan kisaran waktu pengisian sekitar 12 jam tergantung voltase listrik.

Mengenai tarif pengisian daya kendaraan listrik di Indonesia saat ini, menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ialah sekitar Rp 1.650 per kWh sampai Rp 2.466,7 per kWh.

Hal ini berdasarkan penghitungan dari Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 tahun 2020, dimana tarif isi daya kendaraan listrik mengacu pada kategori tarif layanan khusus dengan rumus Rp 1.650 per kWh x N.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jakarta-Bali Habis Rp 200.000, Ini Spesifikasi Mobil Listrik yang Dipakai Erick Thohir"

Tag

Editor : Ruhil Yumna

Sumber Kompas