GridHype.ID - Resmi diangkat jadi Menteri Sosial, Tri Rismaharini sampaikan jika bantuan sosial (bansos) tahun 2021 berbeda dengan tahun ini.
Untuk tahun depan bansos tersebut akan dikirimkan langsung ke alamat penerima.
Hal ini agar memudahkan para warga, sehingga tak perlu datang ke kantor pos.
Baca Juga: 4 Zodiak Ini Dikenal Patuh dan Berbakti, Taurus Paham Perjuangan Orangtua dan Sosok Bertanggungjawab
Untuk mewujudkan hal tersebut Risma akan berkoordinasi dengan kantor pos.
"Karena saya butuh cepat, mungkin kita akan komunikasi dengan kantor pos.
Dari kantor pos itu langsung diantar," kata Risma, dikutip dari Kompas TV, Jumat (25/12/2020).
Ditransfer
Tak hanya itu, untuk tahun depan Risma juga akan melakukan pencocokan data dengan pemerintah daerah.
Melihat kondisi yang tengah terjadi untuk sementara pencocokan itu dilakukan dengan software
Dalam pelaksanaannya Risma berjanji akan berjalan transparan.
Baca Juga: Rayakan Natal, Penampilan Istri Ahok Saat Gendong Yosafat Berhasil Curi Perhatian Netizen
"Datanya belum. Untuk Januari mungkin baru godok irisan-irisan tadi.
Karena kita hanya melakukannya melalui software untuk Januari, karena tidak ada waktu.
Jadi Senin (28/12) saya rapatkan, Selasa (29/12) pagi sudah bisa dikirim ke daerah," jelas dia.
"Untuk Februari lebih longgar lagi untuk perbaikan data.
Jadi mungkin kita lakukan lebih transparan.
Tiga hari kita kembalikan ke daerah kemudian diuplaod, semua warga bisa melihat, sehingga ada inputan masing-masing ke kami," sambungnya.
Baca Juga: Waspada Predator Seks, Suami dari Guru PAUD di Grogol Petamburan Ditangkap Polisi Usai Cabuli 3 Anak
Bantuan Kemensos
Dilansir dari Kompas.com, Kemensos telah menyalurkan tiga jenis bantuan sepanjang tahun 2020 ini.
Kemensos juga memberikan bantuan pada masyarakat yang terdampak pandemi virus corona.
Ada tiga jenis bantuan yang disalurkan Kemensos di tahun ini, yakni Program Keluarga Harapan (PKH), Program Bansos Tunai untuk Peserta Program Sembako/ BPNT Non-PKH, dan Bansos Beras (BSB).
Penyaluran dari bantuan itu menimbulkan banyak pertanyaan usai Menteri Sosial Juliari P Batubara terseret kasus korupsi dana bantuan sosial.
Juliari diduga menerima uang siap sebesar Rp 17 miliar dari pengadaan dan penyaluran bansos Covid-19.
(*)