Bukan Ratna Sari Dewi, Rupanya Ada Sosok Wanita Lain yang Jadi Cinta Pertama Soekarno di Jepang, Namun Berakhir dengan Bunuh Diri

Minggu, 13 Desember 2020 | 10:15
Wikimedia Commons

Presiden Soekarno tahun 1954

Gridhype.id-Selama ini kita tahu bahwa Presiden RI pertama Soekarno memiliki seorang istri yang berdarah Jepang.

Namun sebelum Soekarno melabuhkan hatinya kepada Ratna Sari Dewi, rupanya ada sesosok wanita asal Jepang lainnya yang lebih dulu merebut hati sang presiden.

Wanita tersebut adalah Sakiko Kanase, seorang wanita Jepang yang berhasil meluluhkan hati Soekarno.

Baca Juga: Kilas Balik Potret Masa Muda 6 Pemimpin Indonesia Bersama Ibu Negara, Mana yang Paling Romantis

Pada awal pertemuannya dengan Soekarno, Sekiko Kanase adalah seorang model kala itu.

Ia lantas diperkenalkan kepada Soekarno di Kyoto pada 1958 silam.

Hal tersebut dituliskan oleh akademisi Universitas Akita, Yoshimi Miyake dalam artikel berjudul Aspek Politik dan Budaya Kompensasi Perang Jepang Kepada Indonesia.

Akhir tahun 1958, Sakiko berangkat ke Jakarta menjadi perempuan simpanan Soekarno.

Baca Juga: 4 Fakta Cucu Soekarno yang Dijuluki Sebagai Crazy Rich Indonesia, Sempat Menikah dengan Selebriti Tanah Air

Tribunstyle

Naoko Nemoto

Ia terdaftar menjadi guru pribadi salah satu anak karyawan perusahaan Jepang bernama Kinoshita Trading Company di Jakarta, dan ia dipanggil sebagai Bu Basuki.

Pernikahan Sakiko bersama dengan Soekarno dilangsungkan di sebuah hotel di Tokyo.

Mengutip Tribunnews dalam laporan jurnalis Richard Susilo yang mewawancarai sahabat ibunda Sakiko Kanase, sahabat tersebut hadir dalam pesta pernikahan tersebut.

Sosok Yoshiko Sawada (80) menceritakan kesaksiannya melihat kedekatan Kanase dengan Soekarno.

Apakah anda kenal baik dengan Sakiko Kanase?

Baca Juga: Kilas Balik Potret Masa Muda 6 Pemimpin Indonesia Bersama Ibu Negara, Mana yang Paling Romantis

"Saya sahabat baik ibunya Sakiko, jadi kenal sekali dengan anak itu," kata Yoshiko kepada seperti dilansir dari Tribunnews.com,Minggu (13/12/2020).

Apa benar Presiden Soekarno menikahi Sakiko?

"Lha, saya hadir saat pernikahan itu melihat sendiri pesta perkawinan tersebut di Tokyo ketika itu," kata dia.

Tidak salah itu Presiden Soekarno?

"Benar Presiden Soekarno tidak salah."

Di mana pesta nikah itu diselenggarakan?

"Di Hotel Daiichi di Ginza dan saat ini hotel itu juga masih ada di sana," tambahnya.

Lalu bagaimana kelanjutan Sakiko setelah menikah dengan Presiden Soekarno?

Baca Juga: Murka Anaknya Dituduh Bawa Kabur Harta Lina, Sule Tantang Teddy Bertemu Tanpa Undang Media

(Instagram @kartikasoekarnofoundation)

Soekarno, Dewi Soekarno, Kartika Dewi

"Saya dengar dari ibunya, Sakiko dibawa ke Jakarta Indonesia tahun 1958 lalu berakhir dengan bunuh diri.

"Setelah itu barulah kawin kedua kali dengan wanita Jepang bernama Dewi Soekarno.

"Jadi Dewi adalah wanita Jepang kedua yang dikawini Soekarno," kata dia.

Baca Juga: Jalan Membungkuk Saat Lewati Orang, Gestur Amanda Manopo di Lokasi Syuting Ikatan Cinta Tuai Sorotan

Mengapa sampai bunuh diri

Nasib tragis memang menjemput Sakiko di akhir hidupnya.

Di kediaman elit di bilangan Menteng, Jakarta, Sakiko mengakhiri hidupnya dengan mengiris urat nadinya pada 30 September 1959.

Saat itu ia sudah memeluk Islam dan namanya berubah menjadi Saliku Maesaroh, tapi kenyataannya ia justru mati muda.

Dalam sebuah buku Paradoks Revolusi Indonesia (2010), Lambet Giebels menyebut alasan Sakiko mengakhiri hidupnya adalah "malu lantaran hostesu kedua, Dewi, menjadi istri favorit Soekarno."

Hostes, nama pekerjaan wanita di klub malam. Pekerjaan tersebut sudah membanjir di Jepang, dan terbilang pekerjaan yang cukup mewah untuk para wanita Jepang.

Baca Juga: Pamer Potret 17 Tahun Lalu, Kecantikan Luna Maya Sukses Tuai Pujian

Sakiko menurut majalah Vanity Fair volume 55 (1992: 133) pernah bekerja di klub malam bernama Benibasha di Tokyo, sedangkan Dewi juga pernah bernah bekerja di klub tersebut sebelum akhirnya pindah bekerja di klub Copacabana.

Dari sebuah catatan Masashi Nishihara dalam Sukarno, Ratna Sari Dewi dan Pampasan Perang 1951-1966 (1994), Dewi atau Naoko Nemoto lahir di tahun 1940 di Tokyo, menjadi anak perempuan ketiga dari seorang pekerja bangunan yang tidak begitu baik kondisi keuangannya.

“Naoko harus bekerja sebagai pramuniaga di perusahaan asuransi jiwa Chiyoda sampai dia lulus sekolah lanjutan pertama (SMP) pada 1955, tetapi setahun lebih sedikit sesudahnya, dia mengundurkan diri dan bekerja sebagai hostes klub malam,” catat Masashi.

Copacabana, tempatnya terakhir bekerja sebagai hostes, adalah klub yang kerap dikunjungi orang asing.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Cinta Pertama Soekarno di Jepang Ternyata Bukan Ratna Sari Dewi, Tapi Sosok Wanita Ini

Tag

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber Tribunstyle.com