GridHype.ID- Pandemi virus corona (Covid-19) hingga detik ini masih melanda di Tanah Air.
Bahkan angka kasus pasien positif virus corona masih terus bertambah setiap harinya.
Salah satu ulama Indonesia berikut ini juga dikabarkan terpaparvirus corona.
Ya,Ustaz Yusuf Mansur mengumumkan bahwa dirinya positif terinfeksi virus corona (Covid-19).
Kabar tersebut disampaikan Yusuf Mansur melalui akun instagram pribadinya @yusufmansurnew pada Kamis (10/12/2020) pagi.
Ustaz Yusuf Mansur tertular covid-19 setelah bepergian bersama seorang bernama Fadhil.
"Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Saya dan Fadhil sementara positif Covid. Bismillaah. Minta didoakan ya, juga buat yang lain," ucap Yusuf dikutip dari akun instagram.
Dalam unggahan foto instagram itu terlilhat dua hasil tes Yusuf yang tertulis positif.
Pendiri aplikasi pembayaran Paytren itu menyebut hasil milik dirinya ada di baris kedua.
"Saya yang baris kedua bawah. Makasih atas segala doanya," kata dia.
Yusuf berharap kesehatannya dapat pulih dan ketika melakukan tes swab ulang hasilnya negatif.
"Insyaallah nanti Allah kembalikan lagi imun dan kesehatannya, dan kemudian swab lagi, negatif, aamiin," tuturnya.
Saat ini, ustaz Yusuf Mansur menjalani isolasi mandiri, namun tetap di rumahnya, terpisah bangunan dengan anggota keluarganya yang lain.
Sejumlah tokoh, kerabat hingga pengikut Yusuf Mansur menyampaikan doa agar ustaz diberikan kesembuhan.
Salah satunya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Doa terbaik dari kami ustaz tercinta. Semoga segera pulih, sehat walafiat dan beraktifitas lagi," tulis Ridwan Kamil.
Baca Juga: Andre Taulany Dikabarkan Terpapar Covid-19 Gegara Absen dari Acara TV, Sule Buka Suara: Bukan Itu
Protokol kesehatan jadi ibadah baru
Ustaz Yusuf Mansur belum lama ini mengatakan, protokol kesehatan jadi ibadah baru saat pandemi Covid-19.
Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran Ustadz Yusuf Mansur mengatakan, menjalankan protokol kesehatan menjadi ibadah baru di masa pandemi Covid-19, karena dapat menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain.
"Memang kita perlu kampanyekan ada ibadah yang sebelumnya tidak pernah ada sebelum pandemi, yaitu ibadah menjaga keselamatan orang lain dengan cara mematuhi protokol kesehatan," katanya dalam talkshow virtual "Sosialisasi Pesantren Daarul Quran: Iman, Aman, Imun" yang diselenggarakan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 di Jakarta, Jumat (23/10/2020).
Baca Juga: Bikin Vidi Aldiano Sampai Nangis, BCL Nekat Lakukan Sendiri Swab Test Corona ke Teman-temannya
Ustadz Yusuf Mansur mengatakan menggunakan masker dengan benar itu menjadi ibadah paling tinggi di ajaran Islam maupun agama lainnya di masa pandemi seperti saat ini.
Karena dengan menggunakan masker berarti sedang menjaga keselamatan diri sendiri dan keselamatan orang lain.
Bukankah Islam juga menjadi agama yang mulia karena misinya untuk menyelamatkan orang lain.
Baca Juga: Setelah Sang Istri, Kini Sandiaga Uno Dinyatakan Positif Covid-19 Tanpa Gejala
Selain itu, ketika seseorang mengikuti aturan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, tidak berkerumun, dan mencuci tangan itu artinya mereka juga sedang beribadah.
"Karena sebelumnya tidak ada, sekarang ada, artinya Allah SWT menambah jenis ibadah kita untuk menutup segala kekotoran, kebusukan, kekurangan, kejahatan dan kemaksiatan kita. Sehingga, mudah-mudahan dengan kita memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, tanpa sadar kita malah dapat banyak amal saleh dan pahala untuk menutup hal buruk tadi," ujar Ustadz Yusuf Mansur.
Ia mengimbau para santri dan masyarakat lainnya untuk selalu menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain di masa pandemi Covid-19, dengan cara patuh menjalankan protokol kesehatan.
"Di sana Islam bisa berperan. Percuma kita lakukan banyak hal, tapi malah mendatangkan bahaya untuk kita sendiri dan orang lain," ucapnya.
Baca Juga: Sinyorita Positif Covid-19, Ini Sederet Gejala yang Ia Rasakan dari Demam hingga Sakit Kepala Berat
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19, Dr Sonny B Harmadi pada kesempatan yang sama mengatakan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabut itu ada berdasarkan pengalaman menghadapi wabah dan pandemi di masa lalu, didasarkan riset dan kajian juga.
Jadi, menurut dia, pada negara yang masyarakatnya menggunakan masker secara ketat, dalam tiga minggu kasus positif Covid-19 turun drastis, tersisa 20-25 persen saja kasus hariannya.
Sonny mengatakan melakukan jaga jarak juga sudah diteliti secara ilmiah bermanfaat dalam mencegah penularan virus yang menyebar dari droplet dan aerosol.
"Contohnya orang berbicara akan menyebarkan aerosol. Jadi jaga jarak dua meter bisa membuat kita menjadi lebih aman," tuturnya.
Baca Juga: Sinyorita Positif Covid-19, Ini Sederet Gejala yang Ia Rasakan dari Demam hingga Sakit Kepala Berat
Sedangkan untuk mencuci tangan dengan sabun, katanya, juga sudah diteliti secara ilmiah manfaatnya, dapat membunuh virus dan bakteri yang menempel di badan seseorang.
Ia mencontohkan masyarakat Jepang yang sudah memiliki kesadaran memakai masker ketika sedang kurang enak badan.
Mereka tidak mau menulari orang lain virus atau penyakit yang sedang ada dalam tubuhnya.
"Selain itu juga sadar bahwa dalam kondisi imun yang sedang menurun harus mencegah agar tidak ada virus atau bakteri lain yang justru masuk ke tubuhnya. Jadi itu juga bentuk kepedulian sosial. Selain melindungi diri sendiri, juga sadar untuk melindungi orang lain," kata Dr Sonny. #satgascovid19 #cucitangan #pakaimasker #jagajarak
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Ustaz Yusuf Mansur Positif Covid-19, Begini Kondisinya Sekarang
(*)