Debat Pilkada Memanas, Cawalkot Depok Afifah Alia Ungkap Jika Dirinya Merasa Dilecehkan Oleh Rivalnya

Sabtu, 05 Desember 2020 | 15:15
(Tangkapan layar YouTube Kompas TV)

Pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota Depok, Pradi Supriatna dan Afifah Alia, dalam debat putaran kedua Pilkada Depok 2020.

Gridhype.id-Debat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) semakin marak dilakukan mengingat pemilu serentak akan segera dilaksanakan.

Calon Wali Kota Depok menjadi salah satu yang menampilkan debat pilkada para cawalkot.

Dalam debat Pilkada Wali Kota Depok baru-baru ini suasana debat berlangsung memanas, hal ini lantaran Cawalkot Depok nomor urut 1, Afifah Alia mengungkit insiden lampau yang ia anggap sebagai pelecehan verbal.

Baca Juga: Sudah Bisa Dipesan Mulai Minggu Depan, Intip Perkiraan Harga dan Spesifikasi iPhone 12 di Indonesia

Pelecehan verbal tersebut dilakukan oleh rivalnya yakni, Imam Budi Hartono dalam suatu kesempatan di Kota Bandung.

Sebelumnya, lawan Afifah, Mohammad Idris-Imam Budi Hartono bertanya soal indeks pembangunan gender (IPG).

Imam juga sempat menyindir Afifah yang kerapkali tak paham istilah teknis, katanya, "Kalau (Afifah) pengin tahu, nanti saya WA (WhatsApp)".

Begitu tiba kesempatan Afifah menjawab, ia langsung mengungkit insiden itu.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmi Tetapkan Pilkada Serentak Pada 9 Desember Jadi Hari Libur Nasional

"Pak Imam jangan pernah WhatsApp saya, saya masih trauma dengan kejadian di Bandung," ujar Afifah dalam debat, Jumat (4/12/2020).

Insiden pelecehan verbal yang dimaksud bermula ketika kedua kubu akan menjalani tes kesehatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung sebagai salah satu persyaratan untuk maju di Pilkada Depok 2020.

Jelang pembagian kamar, Imam berseloroh mengenai ajakan sekamar.

Versi Afifah, Imam mengatakan, "sekamar sama saya saja, Bu Afifah" saat itu, langsung disambut gelak tawa pasangan Imam, Mohammad Idris.

Baca Juga: Dihujat Gegara Punya Ibu yang Suka Cari Masalah, Begini Reaksi Putri Sulung Nikita Mirzani: Gak Usah Ngurusin Hidup Mama Gue

Sementara itu, versi Imam, ia mengaku sedang bicara dengan tenaga medis, "kalau (sekamar) berdua, saya jawab, saya bisa sekamar sama Afifah, cucu saya".

Kata-kata "cucu saya" itu, ujar Imam, tak terdengar oleh Afifah dan menimbulkan mispersepsi.

Sontak, suasana debat jadi muram.

"Sekarang yang saya tanyakan, bagaimana Pak Idris Dan Pak Imam akan..." Afifah mengambil jeda dan tampak kesulitan melanjutkan kalimatnya.

"... merealisasikan IPG di Kota Depok kalau Pak Imam saja masih melecehkan saya dan saat itu Pak Idris tertawa," imbuh Afifah.

Baca Juga: Timbulkan Tanda Tanya, Ayah Lesty Kejora Kepergok Hapus Foto dengan Keluarga Rizky Billar, Ada Masalah?

"Saya yakin enggak ada cucunya Pak Imam namanya Afifah dan Pak Imam bicara bukannya minta maaf kepada saya tapi malah bicara bahwa itu cucunya. Di situ enggak ada cucu Pak Imam. Pak Imam jelas melecehkan saya, bagaimana Pak Imam bisa meningkatkan IPG Kalau Pak Imam saja seperti itu?" ungkapnya membendung emosi.

Begitu tiba giliran Idris-Imam menjawab, Idris menyela di awal.

"Mohon maaf, saya harapkan debat ini tidak mengarah ke persoalan pribadi, kita sudah sepakat dengan ketentuan," kata wali kota Depok petahana itu.

"Saya pada waktu itu tidak bicara seperti itu. Apa yang disampaikan oleh saya merupakan salah persepsi yang disampaikan oleh Bu Afifa dan permasalahan ini saya rasa tidak perlu dibesar-besarkan masalah di publik seperti ini," kata Imam, sementara Afifah tampak menggeleng-gelengkan kepala.

"Kita anggap selesai, kita anggap closed. Kalau memang Bu Afifah merasa tersinggung, saya pribadi minta maaf, tetapi Bukanlah itu maksudnya," tutup politikus PKS itu. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Debat Pilkada Depok Memanas, Afifah Merasa Dilecehkan oleh Imam Budi Hartono"

Tag

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber Kompas.com