GridHype.ID - Tak ada angin tak ada hujan, tanpa peringatan apapun polri mencopot Kapolda di Jakarta dan Jawa Barat dari jabatannya.
Usut punya usut hal itu lantaran karena keduanya dianggap tidak menegakkan protokol kesehatan.
Diketahui pencopotan dilakukan Kapolri kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi.
Pencopotan ini dianggap pihak DPRD sebagai sebagai peringatan keras agar para kapolda serius dan tidak main-main dalam menegakkan protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19.
Baca Juga: Peneliti Sebut Generasi Milenial Punya Harapan Hidup yang Rendah, Ketahui Pemicunya Berikut ini
Dari pencopotan ini, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana menjadi sorotan, karena pencopotan ini bertepatan dengan satu hari setelah acara Pernikahan putri Habib Rizieq dan Maulid Nabi, sebab masa sangat banyak, meski acara ini sudah menerapkan protokol kesehatan.
Namun setelah acara FPI sendiri membayar denda sebesar Rp 50 juta karena sanksi dari Pemprov DKI Jakarta.
Terkait dengan Pencopotan dua kapolda itu tertuang dalam surat telegram Kapolri tanggal 16 November 2020 ini, dua anggota DPR RI memberikan tanggapannya. Sebenarnya bukan hanya acara yang dimaksudnya saja, tetapi akumulasi dari beberapa kejadian sebelumnya.
"Saya rasa pencopotan ini merupakan sinyal imbauan keras Kapolri kepada seluruh Kapolda beserta anggotanya untuk benar-benar serius menegakkan protokol Covid-19," kata Ketua Komisi III DPR Herman Hery saat dihubungi, Senin (16/11/2020).
Kendati demikian, ia berharap pencopotan jabatan itu didasarkan pada tolok ukur yang proporsional.
Menurut Herman, jangan sampai ada kesan bahwa Kapolri tebang pilih.
"Kapolri juga harus memastikan bahwa mutasi ini benar-benar didasarkan pada reward and punishment yang proporsional," tutur dia.
Selanjutnya, Herman mengimbau agar Polri bertindak tegas terhadap pelanggar protokol kesehatan Covid-19.
"Saya juga mengimbau kedepan Polri untuk benar-benar menegakkan pidana bagi setiap pelanggar protokol kesehatan sebagaimana telah disampaikan Kapolri melalui maklumatnya," ujar Herman.
Hal senada disampaikan anggota Komisi III dari Fraksi PPP Arsul Sani.
Pencopotan jabatan itu dinilai jadi pesan bagi para personel Polri yang bertanggung jawab atas penegakan protokol kesehatan.
Arsul mengaku tidak kaget dengan kabar pencopotan Kapolda Metro Jaya dan Jawa Barat.
"Kami di Komisi III tidak kaget dengan penggantian dua Kapolda dan jajaran Kapolresnya yang wilayahnya menjadi tempat berkumpulnya massa tersebut," ucap Arsul.
Lalai Jaga Protokol Kesehatan
Seperti diketahui, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi dicopot dari jabatannya karena dinilai lalai dalam menegakkan protokol kesehatan.
“Ada dua kapolda yang tidak melaksanakan perintah dalam menegakkan protokol kesehatan, maka diberikan sanksi berupa pencopotan yaitu Kapolda Metro Jaya kemudian Kapolda Jawa Barat,” ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Senin (16/11/2020).
Disebutkan dalam telegram Kapolri tertanggal 16 November 2020, bahwa Nana akan menduduki jabatan baru yaitu Koorsahli Kapolri.
Jabatan Nana selaku Kapolda Metro Jaya akan diemban oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Muhammad Fadil Imran.
Sementara, Rudy dimutasi menjadi Widyaiswara Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri.
Posisi Kapolda Jabar akan diisi oleh Irjen Ahmad Dofiri.
Dikaitkan dengan Habied Rizieq?
Hanya saja, Argo tak menjelaskan secara lebih rinci alasan pencopotan jabatan itu.
Namun, diketahui terjadi sejumlah kerumunan massa belakangan ini di daerah Jakarta dan Jawa Barat yang melibatkan Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Baca Juga: Remaja Usia 20-an Wajib Waspada, 5 Penyakit ini Rentan Menyerang Kita Diusia Tersebut
Selain itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto dimutasi sebagai Analis Kebijakan Madya pada Bidang Brigade Mobil Korbrimob Polri.
Jabatan Heru akan dipegang oleh Kombes Pol Hengki Haryadi yang kini menjabat sebagai Analis Kebijakan Madya bidang Pideksus Bareskrim Polri.
Kemudian, Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldy diangkat sebagai Wadir Reskrimsus Polda Jabar.
Roland akan digantikan oleh AKBP Harun yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Lamongan.
(*)
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Detik-Detik Kapolda Metro Jaya dan Jabar Dicopot, Nama Habib Rizieq Dikaitkan, Begini Kata Polri,