GridHype.ID - Kehidupan Nia Ramadhani selalu jadi sorotan publik.
Entah soal karier, penampilan, hingga kehidupan rumah tangganya dengan Ardi Bakrie.
Ya, sejak dipinang anak konglomerat, kehidupan Nia makin jadi konsumsi publik.
Apalagi saat membahas soal gaya hidupnya yang serba mewah.
Bagaimana tidak, Nia selalu menunjukkan gaya hidup yang banyak diidamkan kaum hawa.
Tak hanya soal gaya hidupnya, interaksi Nia dengan keluarga pun selalu disorot.
Terutama dengan keluarga Ardi Bakrie.
Namun, kendati sudah masuk dalam keluarga Bakrie, Nia mengaku tidak mau berhutang budi.
Hal itu ia urai saat menjadi tahu di kanal YouTube Ayu Dewi.
Dari video itu terungkap kalau keluarga Nia khususnya tak mau menerima bantuan apa-apa dari keluarga Bakrie.
Sampai pada satu waktu keluarga Nia akhirnya mau untuk dibantu karena sudah kepepet.
Yakni saat ayah Nia harus berjuang melawan penyakit kanker di SIngapura.
"Itu gue di Singapore buset, suami gua sama anak gua sampai gue tinggal-tinggal," curhat Nia dikutip dari YouTube MrsAyuDewi, Jumat (6/11/2020).
"Kan di rumah sakit sini, terus udah parah, terus katanya bisa harus ke Singapore, pakai pesawat ambulance, di otak gue kagak nyampai dong. Ini duit dari mana," tutur Nia.
Ardi sebenarnya sudah mau membantu biaya pengobatan ayah Nia.
Namun baik Nia maupun keluarga tidak mau berhutang budi.
Baca Juga: Mulai Pacaran Sejak Umur 17 Tahun, Brisia Jodie Akui Punya Banyak Mantan Kekasih: Mantan Aku Ada 20
"Karena keluarga gue, kakak-kakak gue nggak pernah ada yang mau (dibantu)."
"Ardi tuh selalu mau ngebantu, kita nggak ada yang mau."
"Tapi saat itu gue ngerasa ini kita emang butuh, ada-ada aja itu ambulance disuruh bayar cash mahal banget, akhirnya kita minta tolong sama Ardi," sambungnya.
Nia dan keluarga sendiri punya alasan khusus mengapa tak mau dibantu.
Baca Juga: Mulai Pacaran Sejak Umur 17 Tahun, Brisia Jodie Akui Punya Banyak Mantan Kekasih: Mantan Aku Ada 20
"Kayak menjaga biar nggak ada image (berpangku tangan), walaupun mereka juga nggak akan mikir gitu," kata Nia.
"Cuma keluarga apalagi bokap, sangat nggak mau (utang budi)."
(*)