Gridhype.id-Kisah seorang wanita yang melahap pasta setiap hari selama 17 tahun hidupnya.
Bahkan, wanita ini sampai memakan spaghetti sebagai sarapan.
Namun, penyesalan datang ketika dirinya alami hal ini saat melahirkan anak pertamanya.
Kenapa?
Dilansir dari TribunStyle, Ashley Holliday sangat menyukai karbohidrat sampai-sampai dia makan spageti untuk sarapan.
Bobot wanita asal Port Orange, Florida, ini dikatakan terus bertambah sampai ketika ia mengandung putrinya saat ia berusia 17 tahun.
Bahkan beratnya bertambah 31 kilogram hingga menyentuh angka 123 kilogram!
Baca Juga: Benarkah Pasta Gigi Bisa Membersihkan Jerawat yang Membandel di Wajah? Begini Kata Ahli
Yang lebih buruk, Ashley dianjurkan untuk beristirahat dengan baik selama tiga bulan terakhir kehamilannya setelah ia menderita preeklampsia.
Preeklampsia adalah kondisi yang sangat mungkin terjadi pada perempuan yang kelebihan berat badan.
Yang lebih buruk, Ashley dianjurkan untuk beristirahat dengan baik selama tiga bulan terakhir kehamilannya setelah ia menderita preeklampsia.
Ini adalah kondisi yang sangat mungkin terjadi pada perempuan yang kelebihan berat badan.
Wanita yang kini berusia 20 tahun ini mengatakan tentang masa kecilnya:
"Keluarga saya selalu menjadi pencinta makanan dan pencinta makanan Italia."
"Untuk makan malam, saya hampir selalu memiliki semangkuk besar pasta,
menggunakan botol-botol yang sudah jadi dari pasta alfredo atau spageti dan bakso favoritku dengan roti bawang putih."
Setelah melahirkan anaknya yang bernama Adelinn, Ashley bercerita:
"Saya ingat berat badan saya sempat menyentuh angka 123 kilogram."
"Saya terkejut betapa besar saya dan kecewa betapa saya telah membiarkan berat badan saya keluar dari kendali."
Bertekad untuk mengubah hidupnya, Ashley mulai mengurangi makanan berlemak dan minum jus.
Tetapi usahanya tak kunjung membuahkan hasil.
Pada bulan September 2017, Ashley sempat membaca tentang dua tipe diabetes untuk menemukan beberapa gejala yang dideritanya.
Dia berkata:
"Saya selalu haus, dan saya selalu lelah."
"Saya akan merasa pusing setiap hari."
"Saya terlalu takut untuk pergi ke dokter untuk memastikannya."
"Saya hanya ingin melihat apakah saya membuat beberapa perubahan dalam kehidupan yang akan mengubah situasi saya."
Nyaris putus asa untuk menurunkan berat badan, Ashley memulai diet ketogenik satu bulan kemudian, yang terdiri dari makanan berlemak tapi rendah karbohidrat.
Dalam waktu lima bulan setelah menukar pasta dengan steak dan sayuran, telur dan alpukat, berat badannya turun sampai 45 kilogram.
Tak lama kemudian, semuanya menjadi lebih baik.
Hari ini, dia menjadi lebih percaya diri:
"Saya belum tahu bagaimana rasanya memiliki kepercayaan diri sejak saya masih sekolah."
"Saya tidak mau ada satu orang pun yang melihat tubuh saya."
"Saya akan menyembunyikannya di balik celana olahraga raksasa dan pakaian yang tidak menarik."
"Saya akhirnya merasa nyaman dalam diri saya sekarang."
Dia menambahkan:
"Saya benar-benar berpikir setelah membaca artikel itu bahwa saya berada di ambang diabetes, yang membuat saya takut."
"Begitu saya mulai menurunkan berat badan, gejala-gejala itu mulai menghilang, terima kasih Tuhan."
"Saya akhirnya akan memeriksakan diri tetapi saat ini saya merasa luar biasa."
"Saya ingin berada di sekitar putri saya selama bertahun-tahun yang akan datang
dan saya tahu bahwa akhirnya berurusan dengan berat badan saya adalah langkah yang benar-benar perlu saya lakukan untuk keluarga saya." (*)
Artikel ini telah tayang di Sajian Sedap dengan judul,17 Tahun Selalu Makan Pasta Setiap Hari, Wanita Ini Menyesal karena Alami Hal Tak Terduga Ini Saat lahirkan Anak Pertama