GridHype.ID - Kabar mengejutkan soal Presiden Trump dan sang istri yang terpapar virus corona telah menjadi headline di berbagai portal media.
Berbagai kalangan pun ikut angkat bicara soal hal ini.
Tak terkecuali politisi di Indonesia Andi Arief turut menanggapi kabar Presiden Donald Trump positif Covid-19.
Andi Arief mengatakan bila memang Presiden Donald Trump positif Covid-19 maka teori konspirasi telah berakhir.
Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa ia positif Covid-19 lewat akun Twitternya.
“Malam ini, @FLOTUS dan saya dinyatakan positif COVID-19. Kami akan segera memulai proses karantina dan pemulihan. Kami akan melalui ini BERSAMA-SAMA !,” tulis sang presiden.
Dilansir dari New York Post, sebelum dinyatakan positif, tersiar kabar ajudan utama Trump, Hope Hicks dinyatakan positif covid-19 terlebih dahulu.
Donald Trump pun mengatakan dalam wawancara Fox News Kamis malam dia telah menghabiskan banyak waktu dengan Hicks.
Di mana mereka terbang dengan Air Force 1 bersamanya ke debat presiden Selasa malam dan rapat umum Minnesota keesokan harinya.
Trump pun juga sempat menuliskan harapan-harapan baik bagi kesembuhan Hope Hicks melalui twitternya.
Andi Arief lewat akun Twitternya mencuitkan tanggapan soal Presiden Donald Trump positif Covid-19.
"Kalau trump sudah kena covid.
Baca Juga: Umumkan Lewat Twitter, Presiden Donald Trump dan Istrinya Positif Covid-19
Berakhir sudah teori konspirasi." tulis Andi Arief di Twitter.
Diketahui bersama Presiden Donald Trump sempat berkukuh bahwa virus corona tidak ada.
Donald Trump bahkan sebelum dinyatakan positif Covid-19 sempat meledek Joe Biden.
Biden muncul bersama Trump di debat presiden pada hari Selasa, di mana Trump mengejek Biden karena mengenakan topeng.
Presiden Trump saat berdebat dengan Biden tempo hari mengatakan tidak memakai masker setiap harinya, namun dia tetap membawa benda tersebut.
Dilansir dari CBS News, kepada moderator Chris Wallace Trump mengeluarkan masker dari jasnya untuk menunjukkan bahwa dia membawanya.
"Saya memakai masker saat dibutuhkan. Saat dibutuhkan, saya memakai masker," ujar Trump.
Trump juga sempat mengejek Biden karena memakai masker setiap kali tampil di depan umum.
Padahal sebelumnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit merekomendasikan agar orang memakai masker di depan umum untuk membantu mengurangi penyebaran virus.
"Saya tidak memakai masker seperti dia (Biden). Setiap kali Anda melihatnya, dia memakai masker," kata Trump.
TribunnewsBogor.com melansir Tribunnews.com, Presiden AS Donald Trump disebut turut andil dalam mengangkat teori konsipirasi baru mengenai Covid-19 melalui media sosialnya.
Trump pada Senin malam me-retweet beberapa akun Twitter yang mengunggah video berisi klaim yang salah mengenai hidroksiklorokuin dapat sembuhkan Covid-19.
Tweet putranya, Donald Trump Jr juga termasuk satu di antaranya.
Twitter kemudian menghapus beberapa cuitan itu.
Baca Juga: Mengintip Pulau Terpencil di Dunia, Dimana Virus Corona Tak Ditemukan di Sana
Selang beberapa waktu, sejumlah akun pengguna Twitter ditangguhkan, termasuk putra Trump selama 12 jam.
Mengutip Vox Recode, video yang di-retweet Trump mengenai teori konsipirasi baru itu pun terus menyebar di berbagai platform media sosial.
Akibatnya, timbul pertanyaan baru mengenai bagaimana perusahaan seperti Facebook dan Twitter menangani informasi yang salah soal Covid-19.
Donald Trump juga menyebut bahwa Covid-19 berasal dari laboratorium di Wuhan.
TribunnewsBogor.com melansir Tribunnews.com, Pemenang Hadiah Nobel untuk Kedokteran pada tahun 2008, Profesor Luc Montagnier menduga virus Covid-19 adalah buatan manusia.
Montagnier yang “menemukan” HIV sebagai penyebab epidemi AIDS bersama dengan Françoise Barré-Sinoussi, SARS-CoV-2 menyatakan tegas dan bertanggungjawab atas ucapannya bahwa pandemi Covid-19 adalah virus yang dimanipulasi dan secara tidak sengaja.
Profesor Montagnier menduga ada upaya sedang melakukan percobaan menggunakan salah satu virus ini sebagai vektor untuk HIV dalam mencari vaksin AIDS,
Baca Juga: Mengintip Pulau Terpencil di Dunia, Dimana Virus Corona Tak Ditemukan di Sana
Luc Montagnier menemukan virus HIV pada tahun 1983.
"Dengan rekan saya, ahli bio-matematik Jean-Claude Perez, kami dengan hati-hati menganalisis deskripsi genom virus RNA ini," jelas Luc Montagnier, yang diwawancarai oleh Dr Jean-François Lemoine untuk podcast harian di Pourquoi Docteur.
Luc Montagnier menambahkan yang lain juga sudah menjelajahi penelitian tersebut, misalnya Peneliti India telah mencoba untuk menganalisis, yang menunjukkan genom coronavirus ini mengandung urutan virus lain.
"Tidak,“ tekan Luc Montagnier, ”Untuk memasukkan urutan HIV ke dalam genom ini, alat molekuler diperlukan, dan itu hanya dapat dilakukan di laboratorium yaitu di Wuhan."
Berita baiknya menurut Montagnier, "Alam tidak menerima pengutipan molekuler, itu akan menghilangkan perubahan tidak alami ini dan bahkan jika tidak ada yang dilakukan, semuanya akan menjadi lebih baik, tetapi sayangnya setelah banyak kematian."
(*)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Presiden Donald Trump Positif Covid-19, Andi Arief : Berakhir Sudah Teori Konspirasi