Besar Pasak daripada Tiang Sampai Nekat Ngutang Rp 74 Triliun dari China Demi Pembangunan yang Mubazir, Timor Leste Terancam Bangkrut

Selasa, 29 September 2020 | 17:30
via Tribunnews

Bendera Timor Leste

GridHype.ID - Sudah 20 tahun Timor Leste menjadi negara merdeka dan memilih pisah dari Indonesia.

Bahkan Timor Leste cukup percaya diri akan tumbuh menjadi negara yang kaya raya di tengah isu kebangkrutan.

Sejauh iniTimor Leste sangat bergantung pada produksi minyak dan gas yang merupakan sumber utama pendapatan negara.

Akan tetapi, pengeluaran yang tidak sesuai dengan pendapatan, membuat Timor Leste terancam bangkrut.

Baca Juga: Pamer Kemesraan, Inul Daratista Sukses Bikin Netizen Baper: Sekali-sekali Posting yang Romantis

Karena pemerintan negaranya membelanjakan 'uang negara besar pasak daripada tiang'.

Media AustraliaAbc.net.au, membongkar kebobrokan pemerintah Timor Leste dalam mengelola keuangan mereka salah satunya adalah beberapa pembangunan yang dinilai mubazir.

Hal itu bahkan membuat media Australia tersebut keheranan dengan negeri kecil tersebut, yang dengan mudahnya membelanjakan uang negara.

Baca Juga: Bisnis Kuliner Teuku Wisnu Ikut Terdampak Wabah Covid-19, Shireen Sungkar Khawatirkan Nasib UKM Kecil

Pada 2019, misalnya ABC News menyoroti pembangunan bandara Internasional Timor Leste, yang dibuka sejak 2017.

Bandara itu dibangun dengan biaya sekitar 120 juta dollar AS, atau sekitar 1,2 triliun.

Ya, kedengarannya mungkin bagus memiliki bandara bertaraf internasional, untuk negara kecil sekelas Timor Leste.

Tetapi miris, bandara itu hanya memiliki 1 jadwal penerbangan dalam sehari, hal itupun berlansung sejak 2017 menurut berita tahun 2019.

Baca Juga: Videonya Viral di Media Sosial, Ini Alasan Najwa Shihab Undang Menkes Terawan: Undangan Ini Bukanlah Tantangan

Jumlah penumpangnya pun hanya kisaran belasan orang, dan pemandangan sepi sunyi adalah hal umum di bandara itu.

Ruang tunggu yang kosong, meja check-in yang tidak ada staf, mesin sinar X di imigrasi yang dimatikan.

"Kami tidak yakin apa yang ada dalam benak pemerintah, ketika mereka membangunnya," jelas akademisi RMIT James Scambary, otoritas di Timor Leste.

Bahkan beberapa orang bertanya-tanya mengapa bandara itu dibangun, padahal ada banyak hal yang lebih menguntungkan untuk membelanjakan uang.

Baca Juga: Bukan Presiden, Justru Jabatan ini yang Miliki Gaji Terbesar Sebagai PNS di Indonesia, Sentuh Angka Rp117 Juta Perbulan

ABC News.AU/Michael Barnett
ABC News.AU/Michael Barnett

Pemandangan bandara di Timor Leste yang tampak kosong.

Tapi ini bukan satu-satunya proyek pembangunan yang bikin media Australia itu geleng-geleng kepala.

Hampir satu meter jauhnya, dari bandara itu, ada proyek super pembangunan jalan yang dibangun oleh konsorsium China.

Nilainya tak main-main, sekitar 500 juta dollar AS atau sekitar Rp7,4 triliun.

Baca Juga: Bapaknya Dijuluki Crazy Rich Indonesia, Hidup Jeje Soekarno Bak Konglomerat Muda, Sering Bolak-Balik ke Luar Negeri dengan Jet Pribadinya

Jalan raya sepanjang 33 kilometer itu menghubungkan Suai ke jalan tanah bergelombang yang mengarah ke desa kecil yang dikelilingi pertanian.

Ketika musim hujan jalan raya tersebut hampir tidak bisa digunakan.

Tanah longsor besar-besaran di salah satu ujungnya sepenuhnya memblokir jalan menuju Timur pada Januari 2019.

Lebih ironis lagi, ada lubang besar yang membuat lalu lintas yang ada mengemudi pada sisi yang salah.

Baca Juga: Jadi Mantu Konglomerat dan Hidup Bergelimang Harta, Nia Ramadhani Tak Keberatan Didekati Teman Karena Kekayaannya: 'Temenan Harus Saling Manfaatin'

ABC News.AU/Michael Barnett
ABC News.AU/Michael Barnett

Pembangunan jalan di Timor Leste.

Baik bandara maupun jalan raya itu, adalah proyek rugi yang dibangun dengan biaya besar, totalnya mencapai Rp8,6 triliun.

Meski demikian, Timor Leste percaya diri dan menyebut bahwa proyek itu adalah kunci sukses untuk ekonomi jangka panjangnya.

Baca Juga: Siap Tanggung Beban Rumah Tangga, Atta Halilintar Beberkan Bisnis untuk Aurel Hermansyah: Aku yang Siapin Semuanya

ABC News.AU/Michael Barnett
ABC News.AU/Michael Barnett

Lubang besar tampak di tengah jalan tersebut.

Kedua proyek infrastruktur tersebut adalah bagian dari proyek Tasi Mane yang dipimpin Xanan Gusmao.

Sementara itu, pendapatan terbesar Timor Leste berasal dari ladang minyak Bayu-Undan yang makin hari makin mengering.

Baca Juga: Jadi Dambaan Kaum Hawa, Coba Oleskan Bahan Alami Ini di Kulit Wajah, Dijamin Langsung Glowing dan Terhindar dari Radikal Bebas!

Selain itu mereka bertekad untuk membangun ladang minyaknya sendiri, ketimbang begantung pada royalti.

Padahal semua itu akan membutuhkan biaya 16 miliar dollar AS (Rp239 triliun), jumlahnya sama dengan anggaran tahunan untuk menutupi kesehatan, pendidikan, dan layanan penting lainnya.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Pantas Saja Timor Leste Terancam Bangkrut, Nekat Utang Rp7,4 triliun dari China Saja Hanya Untuk Sesuatu Tidak Menguntungkan Ini, Media Australia Geleng-geleng Kepala

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Intisari Online