GridHype.ID - Indonesia terancam alami resesi ekonomi.
Hal ini mengingatperumbuhan ekonomi kuartal III tahun 2020 yang sebelumnya diharapkan bangkit.
Ternyata masih tertekan akibat penerapan kebijakan yang kurang mendukung perekonomian.
Lantas kita sebagai masyarakatkita dibingungkan dengan penurunan pertumbuhan ekonomi ini di tengah pandemi Covid-19.
Bagaimana peluang investasi saham yang tepat di tengah–tengah ancaman resesi ini?
Kepala Divisi Equity Research BNI Sekuritas Kim Kwie Sjamsudin membeberkan 4 tips yang bisa diterapkan investor saham menghadapi resesi.
Menurut dia, bila diterapkan secara konsisten, maka investor tidak cuma bertahan, tetapi bisa menumbuhkan profit investasinya.Berikut 4 tips tersebut:
1. Pemilihan saham yang tepat
Menurut Kim, dalam melakukan pemilihan saham tentunya harus diliat dari beberapa aspek.
Investor diimbau untuk tidak ikut-ikutan atau menebak – nebak seberapa baik prospek saham yang akan ia beli.
“Dalam memilih saham harus diingat, tidak ada yang namanya magic formula. Ada 4 faktor yang menjadi pertimbangan antara lain valuasi, interest rate, growth, dan sentimen,” kata Kim dalam virtual konferensi, Senin (28/9/2020).
Dia bilang di tengah ketidakpastian yang terjadi akibat Covid-19, faktor sentimen menjadi over power, yang sudah pasti mempengaruhi valuasi, interest rate, dan growth.
2. Disiplin menabung saham
Investor harus mendisiplinkan diri dalam menabung saham. Menabung saham bisa dilakukan secara mingguan atau bulanan dengan cara melakukan penyisihan dana.
“Sisihkan dana kita yang ingin kita investasikan di pasar saham. Kita bisa tentukan tiap minggu atau tiap bulan,” tambah dia.
Menurut Kim, waktu yang paling baik untuk berinvestasi adalah saat berada pada awal pandemi Covid-19, karena banyak yang melakukan aksi jual saham, sehingga valuasi terbilang murah.
Kondisi ini bisa dimanfaatkan investor untuk membeli saham, pada valuasi yang sangat menarik dengan harapan imbal hasil yang tinggi di masa depan.
3. Diversifikasi
Strategi selanjutnya adalah diversifikasi atau pengelompokan investasi.
Menurut Kim, pemilihan saham perlu diambil 4-6 sektor yang sekiranya memiliki potensi baik secara jangka panjang.
Lalu bisa mengoleksi 8-12 emiten per sektornya.
4. Rebalancing
Satu hal yang tidak kalah penting adalah melakukan rebalancing secara rutin.
Dengan melakukan rebalancing, tentunya akan meminimalisir potensi kerugian yang lebih besar jika salah satu dari emiten menunjukkan kinerja yang kurang memuaskan.
“Misalkan 1-2 saham di portoflio kita out perform, jadi kita pelu menjual sebagian saham ini dan investasi di saham lainnya atau saham baru yang menurut Anda punya potensi,” jelas dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Simak 4 Tips Investasi Saham di Tengah Ancaman Resesi
(*)