Jadi Salah Satu Cara untuk Lari dari Masalah yang Dihadapi, Makan Saat Kita Emosi Justru Timbulkan Bahaya Loh, Kok Bisa?

Rabu, 30 September 2020 | 07:15
pixabay

Bahaya Makan Berlebihan

GridHype.ID - Siapa sangka selain menghilangkan rasa lapar, makan juga merupakan sarana untuk memicu perasaan senang.

Oleh karenanya makan menjadi sarana untuk melupakan masalah yang kita hadapi.

Namun sarana 'melarikan diri' dari masalah seperti kebosanan atau kesedihan dengan cara makan seperti ini enggak baik dan malah berbahaya, lho!

Baca Juga: Bukan Presiden, Justru Jabatan ini yang Miliki Gaji Terbesar Sebagai PNS di Indonesia, Sentuh Angka Rp117 Juta Perbulan

Orang yang sering makan ketika sedang bosan, stres, atau sedih, termasuk dalam kelompok emotional eater.

Kalau kita termasuk dalam kelompok ini, biasanya kita tanpa sadar memilih 'menyelesaikan' masalah dengan mengunyah makanan.

Malah, biasanya makanan yang menimbulkan rasa nyaman tersebut adalah jenis makanan yang tinggi lemak, garam, dan gula.

Jika kebiasaan emotional eating ini terus berlanjut, dampaknya bukan hanya kegemukan, tapi juga membuat kita rentan terkena penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, hingga gangguan psikologis.

Penurunan Kekebalan Tubuh

Respon alami tubuh terhadap stres membuat kita lebih 'aktif' dan waspada.

Dalam jangka panjang, hal ini menurunkan kekebalan tubuh.

Sistem kekebalan tubuh yang baik bergantung pada pola makan kaya nutrisi.

Baca Juga: Nyaris Jadi Korban Pembunuh Berantai, Perempuan Ini Bagikan Kisah Menegangkannya Saat Diculik, Lolos Saat Pelaku Tertidur

Jadi menjamin terpenuhinya kecukupan nutrisi tubuh menjadi salah satu pertahanan terbaik melawan penyakit.

Terutama menghadapi masa-masa yang enggak pasti seperti sekarang ini.

Jika makanan yang kita konsumsi berkalori tinggi, hal itu dapat merangsang pelepasan zat kimia tertentu di otak yang membuat kita merasa lebih baik, paling enggak dalam jangka pendek.

Akibatnya, kita ingin makan terus agar rasa senang atau gembira itu tetap ada.

Mengendalikan Nafsu Makan

Freepik

Ilustrasi makanan yang harus dihindari setelah berolahraga.

Mengusir stres dari pikiran memang enggak mudah, tetapi ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengendalikan dorongan makan.

Misalnya, coba tambahkan unsur protein tanpa lemak dalam menu harian seperti daging unggas, telur, daging tanpa lemak, ikan, atau produk kedelai.

Protein memuaskan rasa lapar dan membantu kita waspada secara mental, serta lebih baik jika dilengkapi pola makan dengan buah-buahan segar, sayuran, dan biji-bijian.

Baca Juga: Pengen Tahu PNS di Intansi Mana yang Dapat Gaji Tertinggi di Indonesia? Berikut Penjabarannya

Sedikit Tapi Sering

Ketika sedang stres, sangat mudah untuk menunda makan atau bahkan melewatkannya sama sekali.

Akibatnya tingkat energi menurun dan kita jadi terus mengasup camilan.

Jika stres mengurangi nafsu makan kita, cobalah makan dalam jumlah sedikit tapi sering.

Selain itu, luangkan waktu ekstra untuk makan agar bisa makan lebih lambat dan santai.

Cari Cara untuk Menenangkan Diri

Cari cara lain untuk menenangkan diri, selain dengan makan.

Melakukan jalan cepat, mendengar musik, atau minum secangkir teh herbal bisa jadi pilihan.

Kurangi kafein karena bisa mengganggu tidur sehingga esoknya kita bangun dengan perasaan kurang segar dan makin stres.

Baca Juga: Jadi Dambaan Kaum Hawa, Coba Oleskan Bahan Alami Ini di Kulit Wajah, Dijamin Langsung Glowing dan Terhindar dari Radikal Bebas!

Menyelesaikan Masalah

Yang enggak kalah penting adalah menyelesaikan masalah utamanya.

Carilah teman bicara yang tepat sehingga kita bisa menemukan solusi untuk stres, atau seenggaknya ada teman untuk mendengar keluh kesah.

Bila perasaan cemas dan stres makin besar, mintalah bantuan profesional psikologi agar kita enggak lagi mencari pelarian yang enggak sehat.

(*)

Artikel ini telah tayang di Cewek Banget dengan judul Suka Makan Sebagai Pelarian dari Bosan dan Sedih? Hati-Hati, Bahaya!

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : cewek banget.id

Baca Lainnya