Picu Efek Buruk, 1 Miliar Manusia Terancam Mengungsi pada Tahun 2050 Mendatang, Berikut Sederet Penyebabnya

Jumat, 11 September 2020 | 17:00
bedneyimages via freepik.com

Ilustrasi bumi yang semakin memanas

GridHype.ID - Pernah terbayang tidak, bagaimana kondisi bumi kita di masa yang akan datang?

Akankah menjadi lebih baik atau malah menjadi buruk?

Ulasan berikut ini bisa menjadi jawaban soal bagaimana kondisi bumi kita di masa depan.

Baca Juga: Renggut 200 Juta Nyawa dan Hampir Musnahkan Populasi Manusia di Dunia, Wabah Penyakit ini Sama Mengerikannya dengan Virus Corona

Seperti yang kita tahu, modernisasi yang terjadi di masa ini memang memiliki efek buruk dan baik di saat yang bersamaan.

Selain mudahnya aktivitas, ada ancaman mengerikan yang bersembunyi di balik semua ini.

Sebuah analis baru tentang ancaman ekologi global menyebut lebih dari 1 miliar manusia terancam harus mengungsi pada tahun 2050 nanti.

Baca Juga: Corona Masih Jadi Ancaman Dunia, Muncul Virus Baru di Nigeria dan Menginfeksi Ratusan Orang, Gejala dari Muntah hingga Diare

Hal ini didorong oleh pertumbuhan populasi yang cepat, kurangnya akses ke makanan dan air, serta meningkatnya paparan bencana alam yang harus dihadapi manusia.

Institute for Economics and Peace (IEP) yang menyusun indeks terorisme dan perdamaian tahunan berlabel Ecological Threat Register menggunakan data dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan sumber lain untuk menilai delapan ancaman ekologi.

Mereka juga memprediksi negara dan wilayah mana yang paling banyak terpapar risiko.

Baca Juga: Sering Dibuang, Air Cucian Beras Ternyata Punya Manfaat Luar Biasa bagi Tanaman, Begini Cara Pakainya

Dengan perkiraan populasi dunia akan meningkat menjadi hampir 10 miliar pada tahun 2050 dan meningkatnya perebutan sumber daya yang memicu konflik, penelitian menunjukkan sebanyak 1,2 miliar orang yang tinggal di daerah rentan di sub-Sahara Afrika, Asia Tengah dan Timur Tengah mungkin saja dipaksa untuk bermigrasi pada tahun 2050.

Sebagai perbandingan, laporan tersebut mencatat faktor ekologi dan konflik menyebabkan pengungsian sekitar 30 juta orang pada 2019.

“Ini akan memiliki dampak sosial dan politik yang besar, tidak hanya di negara berkembang, tetapi juga di negara maju, karena perpindahan massal akan menyebabkan arus pengungsi yang lebih besar ke negara-negara paling maju,” kata Steve Killelea, pendiri IEP.

Baca Juga: Pernah Duduki Posisi Pendapatan Paling Tinggi di Dunia dan Kalahkan Amerika, Negara Kecil Ini Bangkrut Akibat Ulah Pejabatnya

Daftar tersebut mengelompokkan ancaman menjadi dua kategori besar yakni kerawanan pangan, kelangkaan air dan pertumbuhan populasi, dan bencana alam termasuk banjir, kekeringan, angin topan, naiknya permukaan laut dan kenaikan suhu lainnya.

Hasilnya adalah analisis yang menilai berapa banyak ancaman yang dihadapi masing-masing dari 150 negara dan kapasitas mereka untuk menahannya.

Beberapa negara seperti India dan Cina, paling terancam oleh kelangkaan air dalam beberapa dekade mendatang.

Baca Juga: Jelang LAsteroid Berukuran Hampir 1.500 Meter Meluncur Mendekati Bumi, Apakah Berbahaya?

Killelea mengatakan pasokan air bersih di dunia saat ini sudah berkurang 60% dibanding 50 tahun lalu.

Sementara permintaan akan makanan diperkirakan akan naik 50% dalam 30 tahun ke depan, sebagian besar didorong oleh perluasan kelas menengah di Asia.

Faktor-faktor tersebut, dikombinasikan dengan bencana alam yang mungkin meningkat frekuensinya karena perubahan iklim, berarti bahkan negara yang stabil saat ini pun akan menjadi negara rentan pada tahun 2050.

Artikel ini telah tayang di GridHot.ID dengan judul Umat Manusia Terancam, Tahun 2050 Bakal Jadi Awal Mula Kesengsaraan Penduduk Bumi, 1 Miliar Manusia Harus Mengungsi Besar-besaran 30 Tahun ke Depan, Ini Sebabnya

(*)

Editor : Linda Fitria

Sumber : GridHot.ID

Baca Lainnya