GridHype.ID - Film live action Mulan yang ditunggu-tunggu para penggemarnya ini mulai tayang di layanan streaming Disney+ sejak 4 September lalu.
Banyak pro-kontra yang mewarnai penayangannya film live action Mulan.
Namun tak hanya itu saja, Mulan juga mendapat ancaman boikot di beberapa negara.
Para aktivis pro-demokrasi di Hong Kong, Thailand, dan Taiwan menyerukan boikot untuk film Mulan.
Baca Juga: Beralasan Mengisi Kekosongan di Masa Pandemi, Polisi Masih Dalami Pengakuan Reza Artamevia
Diketahui, bintang film Mulan, Liu Yifei atau Crystal Liu dan Donnie Yen pernah memberikan dukungan kepada Kepolisian Hong Kong yang menggunakan aksi kekerasan dalam meredam demonstran di Hong Kong.
"Aku juga mendukung Kepolisian Hong Kong.
Kalian bisa melawanku sekarang.
Sungguh memalukan bagi Hong Kong," tulis Liu Yifei di Weibo pada Agustus lalu.
Oleh karenanya, kehadiran Mulan langsung disambut seruan boikot oleh sejumlah aktivis pro-demokrasi.
"Karena Disney tunduk kepada Beijing dan karena Liu Yifei secara terbuka dan bangga mendukung kebrutalan polisi di Hong Kong, saya mendorong semua orang yang percaya pada hak asasi manusia untuk #BoycottMulan," bunyi twit dari Joshua Wong, aktivis pro-demokrasi Hong Kong.
Dilansir dari NBC News, Senin (7/9/2020), pihak Disney dan Liu Yifei belum memberikan tanggapan terhadap seruan pemboikotan film Mulan ini.
Film Mulan sendiri kini sudah bisa dinikmati dengan berlangganan Disney+ dan membayar biaya tambahan.
Hanya saja, film garapan sutradara Niki Caro ini baru bisa ditonton di beberapa wilayah negara tertentu, tidak termasuk Indonesia.
Diketahui, ini bukan kali pertama boikot untuk film Mulan diserukan oleh para aktivis pro demokrasi.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Baru Tayang di Disney+, Film Mulan Hadapi Aksi Boikot"