Tak Hanya Angka Kasus Virus Corona yang Meningkat, Kematian Tenaga Medis di Indonesia Jadi yang Terbesar

Minggu, 06 September 2020 | 10:15
Kompas

Bak Petir di Siang Bolong, Menyusul Malaysia, Strain Virus Corona yang Lebih Menular Terdeteksi di Indonesia, Apa Penyebabnya?

GridHype.ID - Hingga saat ini angka infeksi virus corona terus mengalami peningkatan.

Selain itu, korban meninggal dunia akibat Covid-19 terus bertambah setiap harinya.

Tak hanya masyarakat umum, sejumlah tenaga kesehatan juga turut menjadi korban dari Covid-19.

Amnesty International Indonesia mencatat ada 181 tenaga kesehatan di Indonesia yang meninggal dunia.

Baca Juga: Heboh Dengar Zaskia Sungkar Hamil, Nagita Slavina LangsungBeri Wejangan bak Dokter untuk Istri Irwansyah

Dari jumlah itu, rinciannya, 112 orang dokter dan 69 orang perawat.

Terkait data itu, Direktur Ekskutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid menyebut, jumlah tenaga kesehatan yang gugur akibat Covid-19 di Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.

"Setidak-tidaknya ada 181 tenaga kesehatan yang meninggal dunia dengan angka tersebut ini termasuk rincian 112 dokter dan juga 69 perawat."

"Dengan angka ini Indonesia berada di jajaran negara dengan angka kematian tenaga kesehatan yang terbesar di dunia," ujar Usman dalam acara peluncuran pusara digital bagi tenaga kesehatan, Sabtu (5/9/2020), sebagaimana dilansir Kompas.com.

Baca Juga: Awas, Jangan Lagi Letakkan Ponsel di Samping Tempat Tidur Jika Tak Ingin 6 Penyakit Ini Intai Tubuhmu!

Usman memaparkan, Amnesty International menemukan setidaknya ada 7.000 tenaga kesehatan yang meninggal akibat terinfeksi Covid-19 di seluruh dunia.

Negara dengan jumlah kematian tenaga kesehatan tertinggi adalah Meksiko sebanyak 1.320 orang.

Lalu, Amerika Serikat sebanyak 1.077 orang, India 573 orang, Brazil 324 orang, dan Afrika Selatan 240 orang.

Menurut Usman, dalam sudut pandang hukum internasional, setiap negara wajib memastikan warganya terlindungi, termasuk para tenaga kesehatan.

Baca Juga: Gaya Mantu Jokowi, Selvi Ananda Temani Gibran Rakabuming Daftar Pilkada, Bak Putri Solo Anggun Berkebaya

"Khusus terhadap penanganan Covid-19, negara-negara diwajibkan untuk menempuh segapa upaya maupun langkah-langkah yang efektif dalam pencegah penularan wabah maupun juga dalam melindungi para tenaga kesehatan," jelasnya.

Covid-19 bukan konspirasi

Prewakilan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Eva Sri Diana mengatakan, banyaknya tenaga kesehatan yang gugur akibat Covid-19 menunjukkan bahwa virus corona bukan konspirasi.

Untuk itu, ia meminta masyarakat selalu waspada terhadap bahaya Covid-19.

Baca Juga: Kepala Lembaga Eijkman Beberkan Vaksin Merah Putih Sudah Setengah Jalan, Ditargetkan Siap Edar Akhir Tahun 2021

Selain itu, juga agar tidak lagi menganggap pandemi Covid-19 sebagai konspirasi yang menguntungkan para tenaga kesehatan.

"Ratusan nakes yang gugur menunjukkan bahwa Covid-19 itu bukan konspirasi kami para dokter, bukan konspirasi kami para tenaga kesehatan."

"Tetapi itu adalah fakta yang memang harus kita hadapi bersama," kata Eva, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.

Eva mengungkapkan, para dokter selalu merasa teriris hatinya setiap kali mendengar kabar ada rekan sejawatnya yang gugur akibat Covid-19.

Baca Juga: Tak Hanya Berikan Kuota Gratis, Gebrakan Terbaru Kemendikbud Bakal Beri Bantuan Laptop untuk Guru dan Siswa, Ini Kata Nadiem Makarim

Kendati demikian, para dokter tidak boleh gentar melawan Covid-19, meski ancaman Covid-19 sangat nyata.

Sebab, para dokter telah terikat pada sumpah dan etika profesi dokter.

"Kami tetap pada sumpah dan janji kami melayani pasien sampai titik darah penghabisan."

"Sampai wabah Covid- ini berakhir, sampai ini selesai," terang Eva.

Baca Juga: Bikin Pangling, Penampilan Terbaru Jessica Iskandar dengan Gaya Rambut Kribo Jadi Sorotan Netizen, Intip Yuk!

Eva meminta agar masyarakat untuk mempercayai dan mendukung kerja-kerja para tenaga kesehatan untuk menolong sesama.

"Mohon dukung kami, jangan kami dimusuhi di lapangan, jangan kami dianggap mencari keuntungan di tengah wabah."

"Mohon kepada rakyat Indonesia, tolong patuhi protokol kesehatan," tegas Eva.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Angka Kematian Nakes RI Disebut Salah Satu Terbesar di Dunia, Dokter: Covid-19 Bukan Konspirasi Kami

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Tribunnews.com