Mengenal Happy Hypoxia, Gejala Baru Covid-19 yang Mampu Sebabkan Kematian Mendadak Bila Tak Segera Ditangani

Sabtu, 05 September 2020 | 09:30
Xinhua

(Ilustrasi) Dokter Spesialis Paru Temukan Gejala Baru Covid-19, Happy Hypoxia Sebabkan Kematian Mendadak pada Pasien Covid-19 Jika Terlambat Ditangani

GridHype.ID - Gejala baru virus Covid-19 disebut mampu akibatkan kematian secara mendadak.

Hal ini terjadi di daerah Banyumas.

Menurut penuturan Bupati Banyumas Achmad Husein 3 pasien covid-19 di Banyumasmenunjukkan gejala baru tersebut.

Gejala ini disebut happy hypoxia yang tidak memiliki gejala umum pasien corona.

Baca Juga: Anya Geraldine Minta Pendapat Rizky Febian Soal Balikan Sama Mantan, Begini Jawaban Putra Sulung Sule

"Orangnya kelihatannya gembira-gembira saja, enggak ada batuk, pilek, panas, tetapi saturasi oksigen yang ada di dalam darah ini lama-lama turun," ujar Husein dilansir dari Kompas.com, Rabu, (19/08).

Ternyata, kasus yang sama tidak hanya terjadi di Banyumas saja, akan tetapi juga terjadi pada pasien di berbagai negara.

Dilansir dari Medicine.net, Hypoxia adalah salah satu kondisi dimana suplai oksigen sangat rendah dan cenderung kurang untuk tubuh.

Baca Juga: Bukan Ivan Gunawan Apalagi Didi Riyadi, Umi Kulsum Beberkan Calon Pendamping Ayu Ting Ting, Tidak Orang Indonesia

Happy Hypoxia sendiri bisa mengakibatkan kehilangan kesadaran hingga kematian pada penderita Covid-19.

Jika oksigen dalam darah rendah atau berkurang, seseorang sangat mungkin mengalami sesak napas.

Hal inilah yang bisa mengancam nyawa khususnya untuk pasien Covid-19.

Ada berbagai gejala yang ditunjukkan dari penderita Covid-19 yang mengalami kondisi Happy Hypoxia, mulai dari yang akut hingga kronis.

Baca Juga: Tak Melulu Catok dan Mewarnai, Kebiasaan Ini Ternyata Bisa Sebabkan Rambutmu Cepat Rusak

Selain itu, intensitas gejalanya juga sangat bervariasi, dari yang ringan hingga berat.

Meski demikian, secara umum gejala Happy Hypoxia yang seringkali terjadi adalah sesak napas, detak jantung cepat dan pernapasan yang cepat.

Gejala lainnya meliputi bibir atau bantalan kuku membiru, pernapasan terganggu seperti asma, dan bentuk hemoglobin yang tidak normal.

Kemudian, Happy Hypoxia yang parah bahkan bisa menimbulkan gejala seperti kesulitan berkomunikasi, kebingungan, hingga koma dan kematian.

Baca Juga: Berdampak Buruk, Terlalu Lama Merasa Kesepian Bisa Tingkatkan Risiko Kematian Dini, Begini Penjelasannya

Kondisi ini bisa saja dialami oleh semua umur, dari anak-anak hingga lansia.

Kebanyakan, anak-anak mengalami gejala seperti pernapasan melalui mulut dan air liur yang banyak.

Penyebab kondisi Happy Hypoxia sendiri berasal dari lingkungan dan jaringan pada tubuh.

Masalah pada paru-paru seperti pasien Covid-19 juga bisa menjadi penyebab kondisi Happy Hypoxia.

Baca Juga: Buah Hati yang Dinantikan Meninggal, Fairuz A. Rafiq Alami Keguguran, Sonny Septian: Allah Belum Beri Kesempatan Bayi Saya Lihat Orangtuannya

Menurut laporan Medical News Today, penderita Covid-19 dinyatakan megalami Happy Hypoxia jika dilakukan pemeriksaan fisik menggunakan oksimeter.

Selain itu, pemeriksaan yang lebih akurat lagi bisa dilakukan dengan tes fungsi paru.

Jika pasien Covid-19 mengalami kondisi ini, maka disarankan untuk melakukan beberapa pengobatan lebih lanjut.

Kendati banyak pasien Covid-19 yang dilaporkan mengalami kondisi Happy Hypoxia, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut terkait hal ini.

Baca Juga: Di Tengah Prahara Rumah Tangganya, Nadya Mustika Bagikan Kabar Gembira, Rizki DA Tulis Komen Ini di Postingan Sang Istri

Seperti dilansir dari Kompas.com, Dokter spesialis paru yang juga Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Agus Dwi Susanto, membernarkan bahwa kondisi Happy Hypoxia juga ditemukan pada pasien Covid-19 di Indonesia.

Menurutnya, masih menjadi tanda tanya mengapa pasien Covid-19 masih terlihan normal saat mengalami Happy Hypoxia.

"Itu masih menjadi tanda tanya para ahli-ahli di dunia. Kenapa pasien oksigennya sudah rendah, kok cenderung tampak biasa-biasa saja," kata Agus.

Baca Juga: Masa Kecilnya Penuh Penderitaan dan Hidup Melarat Sebagai Anak Supir Angkot, Hidup Aktor Tampan ini Berubah Drastis Usai Muncul di Layar Kaca Hingga Sukses Jadi Pejabat

Meski terlihat biasa saja, pasien dengan Covid-19 yang mengalami Happy Hypoxia bisa tidak tertolong jika tidak segera ditangani.

"Jadi mungkin di awal-awal pasien itu akan kelihatan biasa-biasa saja, tapi kalau dia terjadi happy hipoksia dalam waktu lama dan tidak diberikan terapi oksigen, maka dia akan tiba-tiba terjadi, istilahnya kematian mendadak," kata Agus.

Artikel ini telah tayang di GridStar.ID dengan judul Gejala Covid-19 Baru, Happy Hypoxia Kini Makin Sering Terjadi, Pasien Terlihat Sehat Namun Mendadak Kehilangan Kesadaran hingga Sebabkan Kematian

(*)

Tag

Editor : Linda Fitria

Sumber Grid Star