Tembus 1114 Kasus Positif Covid-19 per Hari di DKI Jakarta, Anies Baswedan Sambut Hal ini sebagai Kabar Baik

Selasa, 01 September 2020 | 15:00
YouTube

Anies Baswedan sebut penambahan kasus Covid-19 DKI Jakarta patut disyukuri

GridHype.ID -Sampai hari ini, angka infeksi virus corona di Indonesia belum menunjukkan penurunan.

Justru sebaliknya, yaitu peningkatan angka kasus infeksi virus corona.

Dalam sepekan terakhir, terdapat tren kenaikan kasus positif Covid-19 secara signifikan di Provinsi DKI Jakarta.

Pada Minggu (30/8/2020) kemarin, ada penambahan 1.114 kasus positif Covid-19.

Baca Juga: Masih 22 Tahun, Kekayaan Penyanyi Sekaligus Pengusaha Muda ini Disebut Melebihi Raffi Ahmad, Miliki Lapangan Golf Hingga Pesawat yang Terparkir di Rumahnya

Jumlah itu melesat dibanding data Sabtu (29/8/2020) sebanyak 888 kasus.

Dari jumlah tersebut, 385 kasus adalah akumulasi data 7 hari sebelumnya yang baru dilaporkan.

Sebagian besar kasus baru tersebut proses terinfeksinya terjadi saat libur panjang akhir pekan (long weekend) pada rentang waktu 16 - 22 Agustus 2020.

Baca Juga: Mulai Go Publik, Reino Manopo Kepergok Datang ke Pesta Ulang Tahun Anak Imel Putri Cahyati, Netizen Berharap Keduanya Menikah

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 70 persen kasus positif pada hari ini adalah kasus yang diambil spesimen pada tanggal 24 dan 25 Agustus 2020.

Ia menjelaskan, jika dihitung mundur, masa inkubasi tersering adalah 6 hari (inkubasi adalah lama waktu dari virus masuk sampai dengan menimbulkan gejala), lalu pasien mengakses pemeriksaan PCR 1-2 hari kemudian, maka periode penularan tertinggi terjadi pada 16-17 Agustus 2020.

"Angka pengambilan spesimen pada 27 Agustus juga cukup tinggi, perlu dipertimbangkan efek long weekend 2 minggu berturut-turut."

Baca Juga: Rencana Penghapusan Bahan Bakar Premium dan Pertalite Menguat, Direktur Utama Pertamina Angkat Bicara

"Perlu adanya kewaspadaan dan usaha bersama, baik oleh Pemerintah maupun masyarakat, dalam melihat tren kenaikan kasus ini," ujar Dwi dalam siaran pers, Minggu (30/8/2029) sore.

Selain itu, Dwi juga menyampaikan, untuk penambahan kasus hari ini, 57 persen di antaranya atau sebanyak 630 kasus baru adalah hasil tracing Puskesmas yang melakukan pemeriksaan kepada kontak erat pasien positif.

Tracing ratio di DKI Jakarta saat ini adalah 6, artinya dari 1 kasus positif, rata-rata 6 orang kontak erat akan diperiksa/dites PCR.

Baca Juga: Geram Bukan Main Namanya Jadi Bahan Gosip di Tukang Sayur, Dewi Perssik Blak-blakkan Ungkap Keretakan Rumah Tangganya, Ibu Mertua Bahas Harta Gono Gini

Berdasarkan active case finding yang dilakukan Puskesmas, ditemukan 6 kasus baru.

Sementara, dari passive case finding di RS dan klinik ditemukan sebanyak 478 kasus baru.

Tingkat kematian (Case Fatality Rate atau CFR) hingga 30 Agustus 2020 di DKI Jakarta adalah 3 persen. Jumlah kasus aktif hingga kini sebanyak 7.960 orang.

Dwi menegaskan, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk terus melakukan tes PCR dan meningkatkan kapasitas tes PCR dalam upaya menemukan kasus baru secara cepat, agar dapat segera melakukan tindakan isolasi/perawatan secara tepat.

Baca Juga: Hanya Modal HP Kamu Bisa Akses Website PLN atau Pesan WhatsApp untuk Klaim Token Listrik Gratis Bulan September

Hal itu demi memperkecil potensi penularan COVID-19.

"Kami di Pemprov DKI Jakarta akan terus mengejar testing, tracing, dan treatment dalam penanganan wabah ini. Tapi, masyarakat juga perlu memahami bahwa untuk benar-benar menuntaskan ini memang butuh sama-sama menahan diri," imbuhnya.

Berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta bahwa tanggal 29 Agustus 2020 dilakukan tes sebanyak 5.941 spesimen.

Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 4.872 orang dites PCR untuk mendiagnosis kasus baru.

Baca Juga: Bawang Putih, Kunyit, dan Jahe Jadi Ramuan Paling Ampuh Bersihkan Paru-paru dari Tar Rokok, Wajib Dicoba!

"Untuk jumlah orang dites PCR 51.148 orang atau sama dengan 4.804 per 1 juta penduduk per minggu (4 kali lipat di atas standar WHO). Sedangkan, untuk persentase kasus positif sepekan terakhir sebesar 9,7 persen dan persentase kasus positif secara total sebesar 6,3 persen," terangnya.

Temua Positif Corona Kabar Baik

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya meminta masyarakat mengubah pandangan terkait temuan kasus positif Covid-19.

Sebab, masyarakat selama ini selalu berpandangan negatif terhadap temuan kasus positif Covid-19 di Ibu Kota.

Baca Juga: Bikin Geger Warga! Istri Perangkat Desa Bongkar Isu Perselingkuhan Suaminya dengan Wanita Lain Lewat Unggahan Status WhatsApp

Padahal, menurut Anies, temuan kasus positif Covid-19 ini merupakan kabar baik.

"Sering kali kalau ditemukan kasus positif, diasosiakan sebagai kabar buruk. Sesungguhnya kalau ditemukan ada positif di kondisi wabah artinya kabar baik," ucap Anies.

Anies menjelaskan, bila ada temuan kasus positif, berarti tim medis berhasil mendeteksi penularan virus dan akan menghentikan penyebarannya.

Sedangkan, bila tak ditemukan, maka warga yang telah terpapar Covid-19 bakal lebih banyak menulari orang disekitarnya.

Baca Juga: Kepo si Doi Selingkuh atau Enggak? Begini Cara Cek Kontak WhatsApp yang Paling Sering Dihubungi

"Karena kalau tidak ditemukan mereka bepergian kemana-mana, menularkan wabah ini," ujarnya.

Untuk itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menilai, sangat wajar bila angka penambahan kasus Covid-19 di DKI tinggi.

Pasalnya, DKI sendiri terus menambah kapasitas pengetesan Covid-19 menggunakan metode swab test PCR.

Artikel ini telah tayang di Suar.ID dengan judul Jumlah Pasien Positif Covid-19 di Jakarta mencapai 1000 Lebih Perhari, Anies Baswedan sebut Itu malah Kabar Baik, Kok Bisa?

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Suar.id