Jaringan 5G Disebut Berbahaya Hingga Bisa Melemahkan Sistem Kekebalan Tubuh dan Picu Kanker, Benarkah Demikian? Berikut Penjelasan Ahli

Selasa, 25 Agustus 2020 | 12:00
sarayut/iStock

Ericsson tegaskan pentingnya kualitas jaringan seluler untuk operator telekomunikasi seluler, apalagi pada era 5G.

Gridhype.id-Disejumlah smartphone, jaringan 5 G mulai diterapkan termasuk di negara Indonesia.

Walaupun untuk di Indonesia jaringan 5G belum resmi untuk digunakan karena regulasinya yang belum jelas.

Meski begitu negara lain seperti China dan Amerika Serikat sudah bisa menggunakan jaringan ini.

5G dianggap menghasilkan gelombang radio yang digunakan untuk mentransmisikan 5G menyebabkan virus atau melemahkan sistem kekebalan, membuat seseorang lebih rentan terhadap Covid-19.

Baca Juga: 5 Tips Membersihkan Laptop dan Komputer Agar Awet dan Kinclong, Jangan Sampai Salah Karena Bisa Bikin Laptop Rusak

Namun pernyataan tersebut tidak berdasar buktinya.

Tapi itu tidak menghentikan ancaman terhadap insinyur broadband dan kemungkinan serangan pembakaran terhadap infrastruktur smartphone di Inggris.

Pejabat pemerintah di sana menyebut gagasan itu sebagai konspirasi gila.

Di AS, Badan Manajemen Darurat Federal mengeluarkan pernyataan menanggapi rumor yang menyatakan, teknologi 5G tidak menyebabkan virus corona.

Kejadian ini hanyalah yang terbaru dari serangkaian panjang klaim dan kecurigaan pada 5G, yang menjanjikan kecepatan secepat kilat.

Serta jaringan yang memiliki kemampuan untuk memberdayakan teknologi baru seperti mobil tanpa pengemudi.

Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Pengguna WhatsApp, Berikut 5 Fitur Terbaru yang Dirilis, Apa Saja?

Kekhawatiran tentang efek 5G pada kesehatan menyebar bahkan sebelum virus corona.

Konsumen selama bertahun-tahun telah mengkhawatirkan kemungkinan efek kesehatan dari radiasi dalam segala hal mulai dari gelombang mikro pada ponsel.

Hal itu didorong oleh klaim bahwa gelombang udara radio menyebabkan kanker otak, penurunan kesuburan, sakit kepala pada anak-anak dan penyakit lainnya.

Para ahli mengatakan bahwa studi lebih lanjut tentang panjang gelombang yang dipakai jaringan 5G memperlihatkan sejauh ini tidak ada yang harus dikhawatirkan.

Penelitian biologi terbaru yang mengamati efek potensial radiasi 5G tidak menemukan hubungan antara teknologi dan kesehatan manusia.

Baca Juga: Bisa Berakibat Fatal! ini 5 Penyebab Baterai Handphone Bisa Meledak, Nomor 3 Masih Sering Kita Lakukan

"Berdasarkan penelitian kami, kami tidak berpikir radiasi 5G itu berbahaya," ujar Subham Dasgupta, seorang rekan postdoctoral di Oregon State University, yang menerbitkan temuan pada awal Juli dari studi tentang efek radiasi 5G pada ikan zebra.

"Ini sebagian besar jinak," lanjutnya mengutip CNET.

Menurut lembaga ahli dan studi juga, tidak ada yang menunjukkan bahwa gelombang milimeter 5G adalah risiko kesehatan yang signifikan.

Tetapi kebanyakan ahli mengatakan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian berkualitas.

"Semua orang, termasuk saya, tampaknya menyerukan lebih banyak penelitian tentang kemungkinan bioefek 5G," ujar Kenneth Foster.

Baca Juga: Jangan Tergiur Hanya Karena Murah, Ketahui Bahaya Tersembunyi Saat Membeli Ponsel Android Murah

Ia merupakan seorang profesor bioteknologi di University of Pennsylvania, yang telah mempelajari efek kesehatan dari energi frekuensi radio selama hampir 50 tahun.

Kenneth Foster mengatakan bahwa Pall dan aktivis 5G lainnya telah memetik temuan dari studi yang mendukung pandangan mereka.

"Tapi yang tidak kami butuhkan adalah lebih banyak memancing ekspedisi dan mengambil dari literatur."

"Kami membutuhkan tinjauan yang lebih sistematis dari penelitian yang ada dan studi yang lebih baik yang berfokus pada titik akhir yang berhubungan dengan kesehatan," tutup Foster.

(*)

Artikel ini telah tayang di Nextren dengan judul, Jaringan 5G Disebut Berbahaya Hingga Picu Penyakit Kanker, Benarkah?

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : NexTren

Baca Lainnya