Gridhype.id-Ketika sedang melakukan diet, banyak dari kita yang tidak terbiasa dengan perubahan pola makan yang menjadi lebih sedikit.
Sebenarnya hal ini justru dinilai kurang tepat karena tubuh justru berpotensi kehilangan asupan nutrisi penting.
Bukannya dapat berat badan ideal, kamu malah sakit karena diet kekat yang salah.
Bukannya harus mengurangi makan, kita justru dituntut untuk makan lebih sering, lho!
Ada cara menurunkan berat badan terbaru, yaitu makan enam kali dalam sehari.
Dengan catatan, porsi setiap kali makan itu lebih sedikit ya.
Gimana bisa ya, makan enam kali sehari justru lebih efektif dalam menurunkan berat badan lebih cepat?
Simak penjelasan dan caranya berikut ini!
Dilansir dari Kompas.com, sebuah penelitian justru membuktikan kalau makan enam kali dengan porsi kecil pun bisa menyebabkan obesitas.
Baca Juga: Perut Buncit Masih Jadi Masalah Meski Sudah Berolahraga, 6 Kesalahan ini Bisa Jadi Penyebabnya
Tetapi, hal ini enggak berlaku untuk setiap orang, ya.
Karena masing-masing orang memiliki sistem tubuh yang berbeda.
Jadi, apa yang berlaku untuk satu orang belum tentu sama untuk orang lain.
Dalam survei dari American Heart Association and Aramar, 60 persen pekerja Amerika yang makan siang saat hari kerja sangat peduli dengan menu makan siang yang sehat.
Rencana realistis menurut psikolog klinis Dr Dara Bushman, penurunan berat badan terjadi jika pola makan yang kita lakukan realistis atau sesuai dengan gaya hidup dan kebutuhan kita.
Misal, kalau kita setiap hari bekerja selama 12 jam, makan dua jam sekali tentu aja bukan hal yang realistis untuk dilakukan.
Baca Juga: Coba Trik Diet dengan Makan 6 Kali Sehari, Lebih Efektif Untuk Turunkan Berat Badan, Begini Caranya
Bushman menyarankan kita untuk lebih memperhatikan pola makan serta mencatat tujuan apa yang ingin kita capai dengan menerapkan pola makan tersebut.
Bushman juga mengatakan, cuma diri kita yang paling tahu apa yang terbaik untuk tubuh kita sendiri.
Hal ini menyangkut frekuensi makan yang harus kita terapkan sehari-hari.
Menurunkan berat badan tergantung pada total pengeluaran energi harian kita.
Kalau kita makan lebih sedikit kalori daripada yang kita bakar, tubuh akan mengalami defisit kalori.
Baca Juga: Wanita ini Terapkan Diet Tahu Tempe dan Berhasil Turunkan 43Kg Berat Tubuhnya, Begini Caranya
Pada akhirnya, cadangan lemak yang tersimpan akan dibakar oleh tubuh untuk energi.
Inilah proses yang akan memicu penurunan berat badan kita.
Setelah menentukan total pengeluaran energi harian dan menggabungkan berbagai aktivitas, kita dapat menentukan dengan tepat berapa kali lebih tepatnya kita bisa makan dalam sehari untuk menurunkan berat badan.
Entah karena adanya masalah kesehatan atau cuma sekadar mau tampak bugar, tujuan kita untuk menurunkan berat badan ini juga penting agar prosesnya lebih efektif.
Psikoterais Arlene B.Englander juga menekankan pentingnya mengedintefisikasi faktor yang menyebabkan kenaikan berat badan dalam kehidupan kita, apakah itu karena stres, kesibukan, kebiasaan atau kurangnya olahraga.
"Begitu banyak dari kita, terutama yang ingin menurunkan berat badan, lebih berfokus pada apa yang kita makan daripada bagaimana kita makan," ujarnya.
Baca Juga: Kini Bergeliang Harta, Siapa Sangka Hamish Daud Dulu Sempat Hidup Susah Hingga Tinggal di Hutan
Kebanyakan dari kita akan makan karena lapar mata bukan karena rasa lapar yang sesungguhnya. Bener kan?
Oleh karena itu, kita benar-benar harus melakukan pengendalian diri.
Bahkan, enggak sedikit juga orang yang salah mengartikan rasa haus sebagai rasa lapar.
ram badan per hari adalah pedoman standar yang mudah diingat," ucap Englander.
Menurut Englander, minum segelas air atau mengonsumsi makanan yang mengandung cairan dapat membantu kita lebih fokus saat makan.
“Biarkan rasa lapar dan nafsu makan menjadi panduan kita, daripada perasaan yang didorong keinginan putus asa untuk melepaskan diri dari stres,” tambahnya.
Jadi, sebelum menjalankan program makan enam kali sehari dalam porsi sedikit, pastikan juga aktivitas kita sehari-hari memicu kita untuk membakar kalori lebih banyak yang tepat ya! (*)
(Ariska Puspita/kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulBenarkah Makan Lebih Sering Bikin Metabolisme Aktif?