Sempat Dicurigai Sebagai Anggota Yakuza, Pria Jepang ini Justru Jadi Mualaf Usai Lihat Kalimat Syahadat Pada Sebuah Tato

Senin, 13 Juli 2020 | 18:15
Tribunnews

Taqy Takazawa

Gridhype.id- Banyak kisahdaripengalaman seorang mualaf yang menjadi inspirasi dan cerita menarik untuk dibahas.

Seperti kisah seorang pria asal Jepang yang semapt diduga sebagai anggota Yakuza dan memeluk agama Islam berikut ini.

Seperti diketahui, yakuza merupakan gangster asal Jepang yang identik dengan tato tradisionalnya.

Baca Juga: 6 Tahun Dinikahi Mualaf Asal Korea Selatan, Artis Cantik ini Kini Tinggal di Apartemen Mewah, Dapurnya Curi Perhatian

Arti dari tato yakuza biasanya berkaitan dengan citra dan simbolisme dalam seni, budaya dan agama di Jepang.

Di masa lalu, tato wajib di banyak klan yakuza.

Di zaman modern, praktik ini tidak umum, banyak yakuza di abad 21 menjaga kulit bersih agar lebih berbaur dengan masyarakat.

Sebaliknya, semakin banyak non-yakuza di Jepang yang mendapatkan tato.

Baca Juga: Alih-Alih Dikawal Pasukan Khusus, Bung Karno Justru Dikawal Gengster yang Terkenal Bengis 'Yakuza' Saat Berada di Jepang

Meskipun ada perubahan-perubahan ini, tato dianggap sebagai ritus peralihan untuk yakuza.

Selain sebagai penanda anggota yakuza, tak jarang tato juga dianggap sebagai sesuatu yang negatif di masyarakat.

Namun ternyata, tato khususnya yang berkaitan dengan yakuza tidak selalu seperti itu.

Baca Juga: Baru Setahun Sejak Putuskan Jadi Mualaf, Deddy Corbuzier Curhat Masalah Kematian pada Ustaz Kondang Ini

Kisah yang terjadi pada Sheikh Taqy Takazawa atau Taqy Takazawa (45) yang merupakan mantan anggota yakuza dan menjadi pembicaraan.

Nyatanya, Taqy Takazawa tak pernah menjadi yakuza.

"Saya bukan yakuza dan tak pernah jadi yakuza. Dulu saat kecil memang saya anak berandalan, nakal seperti anak nakal lainnya", jelas Taqy.

Taqy ingin meluruskan mengenai dirinya yang banyak diberitakan sebagai mantan anggota yakuza.

"Selama menjadi seniman tato atau mentato orang, hanya satu anggota yakuza yang saya tato.

Baca Juga: Corona Mudah Menyebar Lewat Udara, Begini Cara Aman Berkendara Naik Motor Untuk Mencegah Penularan Virus Covid-19

Itu pun belum selesai sudah kabur karena kesakitan, dia tak tahan," katanya.

Taqy mengakui tak tahu dari mana berita dan informasi yang muncul sehingga pemberitaan mengenai dirinya banyak yang tidak benar.

Ketertarikan Taqy kepada tato sudah dimulai sejak di bangku SMA.

"Saya hanya satu tahun di SMA, tidak lulus. Lalu sekitar tahun 1992 saya mulai menekuni sendiri cara mentato orang. Semua saya pelajari sendiri, tidak pernah belajar dari orang lain. Mungkin inilah karakter saya ya," jelasnya.

Sampai saat ini pun kalau ada yang minta ditato, Taqy akan tetap melayani.

Baca Juga: Corona Mudah Menyebar Lewat Udara, Begini Cara Aman Berkendara Naik Motor Untuk Mencegah Penularan Virus Covid-19

Saat ini, Taqy sudah memeluk agama Islam dan menjadi Imam Masjid Jepang.

Melansir Intisari, sekitar tahun 2006 dia bertemu dengan seorang tua berpakaian serba putih, bersorban putih dan juga berjanggut putih di Shibuya, Tokyo.

Orang itu bernama Sheikh Niamatullah.

"Dia orang Turki dan saat itu dia yang panggil saya, ke sini, ke sini katanya lalu memperlihatkan selembar kertas bertuliskan kalimat syahadat la ilaha illallah. Saya tak mengerti waktu itu," jelasnya.

"Saya orang Jepang biasa yang suka belajar segala macam agama.

Baca Juga: Lonjakan Tertinggi Kasus Covid-19 Terjadi di DKI Jakarta, Berikut 10 Kelurahan dengan Kasus Covid-19 Terbanyak di Ibu Kota

Tetapi dengan Islam saya kok jadi tertarik sekali setelah dia menjelaskan kepada saya. Akhirnya saya belajar sendiri mengenai Islam dari berbagai buku dan tanya-tanya ke masjid di Yoyogi Tokyo.

Dijelaskan semua mengenai Islam di sana dan saya bersosialisasi kenalan sama banyak orang Islam di masjid tersebut," bebernya lagi.

Akhirnya setahun kemudian Taqy menunaikan ibadah ke Mekah dan Madinah.

"Di Mekkah Madinah saya juga tak pernah jadi imam besar.

Berita menuliskan saya pernah jadi imam besar di Arab tidak benar.

Saya salat bersama-sama orang Islam lain di sana dan hanya seminggu di sana sekaligus mempelajari Islam lebih mendalam lagi," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di Wiken.ID dengan judul,Berawal dari Tato Kalimat Syahadat, Pria yang Diduga Mantan Yakuza Ini Pilih Jadi Mualaf dan Beribadah Sampai Makkah

(*)

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : Wiken

Baca Lainnya