GridHype.ID - Belakangan santer menjadi perbincangan terkait dibukanya kembali gedung bioskop untuk umum.
Hal ini juga dibarengi dengan pernyataan WHO yang mengakui virus corona dapat menyebar melalui udara.
Kabar dibukanya kembali gedung bioskop 29 Juli mendatang nampaknya bisa mengobati kerinduan masyarakat pecinta film.
Baca Juga: Hal Pertama yang Dilihat Bisa Ungkap Sifat Tersembunyimu loh, Yuk Ikuti Tes Kepribadian Ini
Saat ini semua exhibitor tengah mempersiapkan prosedur dan protokol baru agar keamanan serta keselamatan para pengunjung bisa terjaga.
Di balik euforia kembalinya bioskop ke kehidupan normal yang baru, masyarakat Indonesia juga harus tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Bagaimanapun angka kasus positif virus corona masih terus meningkat sampai hari ini dan harus diwaspadai.
Pihak bioskop pun sudah mempersiapkan aturan-aturan baru agar risiko penyebaran virus corona bisa diminimalisir.
Beberapa aturan wajib yang harus diperhatikan masyarakat yang ingin menonton film di bioskop di antaranya penggunaan masker, pengukuran suhu tubuh, wajib mencuci tangan, dan menjaga jarak aman.
Saat Dibuka Kembali 29 Juli 2020 Selain itu, pihak bioskop juga akan menyediakan handsanitizer dan pembatasan tempat duduk di dalam bioskop.
Sementara untuk penjualan tiket, pihak bioskop menyarankan pengunjung membeli tiket secara daring dan semua transaksi dilakukan secara non-tunai atau cashless.
Nampaknya, pembukaan bioskopbersamaan dengan WHO yang telah mengakui bukti-bukti penyebaran virus corona melalui udara atau airborne.
WHO resmi mengeluarkan pernyataan bahwa virus ini dapat bertahan dalam ruang tertutup dan dapat menyebar dari satu orang ke orang lain melalui udara.
Dibukanya kembali bioskop itu dengan syarat mengedepankan protokol kesehatan dan menerapkan jarak aman antar penonton.
Lantas, dengan perkembangan baru virus corona bisa menyebar dan menular melalui udara, amankah berada di gedung bioskop?
Pakar Epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman berpendapat, pembukaan bioskop sebaiknya ditunda.
“Menurut saya ditunda dulu saja,” ujar Dicky, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/7/2020).
Dicky khawatir, pembukaan bioskop akan memunculkan klaster baru.
Selain itu, negara-negara yang telah sukses mengendalikan pandemi virus corona, menurut dia, juga belum membuka kembali bioskop.
Selain karena belum ada film baru yang dirilis, berbagai aspek lain juga dipertimbangkan, termasuk soal sirkulasi udara dalam gedung.
“Harus dilakukan evaluasi dulu,” ujar Dicky.
Ia mengimbau, perlu dipastian agar sistem sirkulasi dan ventilasi udara dalam gedung bioskop disesuaikan dengan kebutuhan di masa pandemi seperti sekarang.
“Ini menyangkut sistem pengaturan suhu ruangan yang harus memiliki filter HVAC dan bersirkulasi dengan udara luar,” kata dia.
Dicky menilai, pembukaan gedung bioskop dengan hanya mengandalkan protokol kesehatan seperti pemeriksaan suhu, pengunaan masker maupun cuci tangan, tidak cukup.
Ia menyarankan, perlunya pemasangan filter udara seperti penggunaan HEPA filters.
“Yang sangat kuat disarankan HEPA filters karena punya MERV ratings, tinggi di antara 17 dan 20,” ujar Dicky.
Dicky menjelaskan, MERV atau minimum efficiency reporting value adalah rating untuk mengukur kemampuan suatu filter dalam menyaring partikel kecil.
MERV ratings sendiri berada dalam skala 1 sampai 20.
Ia mengatakan, filters dengan MERV rating tinggi adalah yang terbaik bisa melindungi.
“Artinya Ini harus dievaluasi. Terutama untuk rumah sakit,” kata Dicky.
Artikel ini telah tayang di GridHits.ID dengan judul Gedung Bioskop Dibuka Saat WHO Akui Virus Corona Menyebar Melalui Udara, Pakar Epidemiologi: Ditunda Dulu Saja
(*)