GridHype.ID - Baru-baru ini, GubernurDKI Jakarta, Anies Baswedan menanggapi survei mengenai dirinya di sosial media.
Anies Baswedan pun mengungkapkan tanggapan survei tersebut melalui sebuah acaraZoom-In tvOne pada Sabtu (4/7/2020).
Survei itu dilakukan oleh peneliti sosial media Drone Emprit Ismail Fahmi pada sejumlah Kepala Daerah termasuk Anies Baswedan.
Anies Baswedan menjadi kepala daerah terpopuler di sosial media tetapi paling tidak disukai.
"Gubernur paling populer se sosial media versi analisa Sosmed, tapi paling tidak disukai," singgung presenter pada Anies.
Menanggapi survei itu, Anies mengaku tak masalah.
Menurutnya yang lebih penting adalah kinerjanya di dunia nyata.
"Gini, kalau saya ini merasa lebih penting yang dunia nyata, yang nyatanya dirasakan masyarakat," kata Anies.
Baca Juga: Bersiteru dengan Nikita Mirzani, Baim Wong Keciduk Berikan Uang Rp50 Ribu Segepok pada Sopir Bajaj
Ia lantas mencontohkan kinerjanya mengatasi Covid-19.
Anies Baswedan merasa penyebaran Covid-19 di Jakarta cukup terkendali.
"Covid misalnya. Maka di dunia nyata apakah terkendali pasiennya bisa disembukan apa tidak, nyata lebih penting."
Baca Juga: Tragis! Seorang Janda Disetubuhi Dua Orang Pemuda yang Nyelonong Masuk ke Rumahnya
"Karena kalau di sosial media ya tahu sendiri, hari ini dipuji besok enggak," ungkapnya.
Menurut Anies, survei di sosial media itu hanya bersifat sementara.
Terkadang dirinya dipuji, kadang pula dirinya dikritik.
"Enggak apa-apa. Karena buat saya angka-angka survei itu potret satu waktu, maka saya mengerjakan amanat melindungi warga itu malah tidak satu hari, tapi minggu, bulan," katanya.
Baca Juga: Tak Hanya Mampu Bersihkan Area Kewanitaan, Daun Sirih Bisa Turunkan Risiko Diabetes
Ia lalu mengungkit kembali bagaimana dirinya mengatasi Covid-19 di awal-awal pandemi tersebut masuk Indonesia.
Awalnya dirinya terus mendapat kritikan atas kinerjanya itu.
Namun, kini justru berubah.
"Coba ingat-ingat dulu ketika bulan Maret ketika kita memutuskan wah itu dikritik, dibully, dibilang berlebihan dan lain, lain, macem-macem sekali."
"Kalau saat itu saya dites popularitas ya jeblok, sekarang tiga bulan kemudian rupanya angka penularan terbesar jadi bulan Maret," katanya.
Sehingga, Gubernur 50 tahun ini menegaskan sekali lagi dirinya bekerja bukan untuk meraih kepopuleran dan pujian di media sosial.
"Jadi saya itu dipilih bukan untuk mendapatkan rating tinggi di sosmed," sambungnya.
Meski sadar dirinya tak disukai, Anies menegaskan tetap berusaha yang terbaik.
"Kalau kita bilang enggak ya aneh dong, tapi ada usaha terstruktur kemudian secara terus menerus."
"Di sosial media luar biasa dan tidak pernah berhenti hari apapun kapanpun selalu jalan terus, selama tiga tahun ini," kata dia.
Artikel ini telah tayang di GridFame.ID dengan judul Sosoknya Jadi Gubernur Paling Tidak Disukai di Media Sosial, Anies Baswedan: 'Coba Ingat-ingat Dulu...'
(*)