Jasanya Masih Bisa Dirasakan Hingga Kini, Terungkap Jika Bung Karno Ikut Berjasa di Balik Pembatalan Penutupan Universitas Islam Terbaik Dunia, Al Azhar, Begini Ceritanya

Rabu, 01 Juli 2020 | 12:45
Bolasport

Ir. Soekarno

GridHype.ID - Meski telah lama berpulang jasa Ir. Soekarno masih bisa dirasakan banyak orang hingga sekarang.

Bahkan jasanya tak hanya dirasakan oleh masyarakat Indonesia namun juga masyarakat dunia.

Pasalnya Bung Karno menjadisatu-satunya orang yang menghalangi penutupan salah satu perguruan tinggi terbaik di dunia.

Baca Juga: Kelewat Tajir! Inilah Deretan Konglomerat Paling Kaya di Indonesia Berkat Bisnis Sawit, Siapa Saja Mereka?

Bahkan perguruan tinggi tersebut sampai saat ini menjadi rujukan bagi banyak warga dunia untuk menimba ilmu di sana.

Terutama mengenai perkembangan ilmu Islam di seluruh dunia yang akan langsung merujuk ke perguruan tinggi tersebut.

Siapa yang tak kenal Perguruan tinggi Al-Azhar di Cairo Mesir?

Ya, tersohornya nama perguruan tinggi kebanggaan warga Mesir itu bahkan sampai ke penjuru dunia.

Namun ternyata tenarnya nama Al-Azhar tak lepas dari peran penting Presiden Pertama Indonesia, Ir. Soekarno.

Hal itu bahkan dibuktikan oleh salah satu tokoh publik Mesir..

Maulana Syaikh Ali Jum'ah mengungkap kehebatan Soekarno hingga bisa mengubah pemikiran pemimpin Mesir kala tahun 1959 saat berniat menutup Al-Azhar.

Baca Juga: Bisa Bikin Kulkas Meledak, Jangan Coba-Coba Simpan 3 Jenis Minuman ini di Dalam Freezer

Dalam sebuah acara televisi di Mesir, CBCTwo (19/3/2014) silam, Maulana Syaikh Ali Jum'ah menjadi bintang tamu di salah satu acara televisi tersebut.

Di sana Maulana Syaikh mengungkap peran penting Soekarno dalam perkembangan Al-Azhar saat dirinya masih menjabat sebagai Presiden Indonesia.

"Topik yang kita bicarakan ini semoga tercatat di dalam sejarah" buka Maulana Syaikh.

"Abdul Naser (Presiden pertama Mesir), dulu ketika mendirikan revolusi (dari Monarki menjadi Republik), dia memikirkan komponen dalam suatu negara bagaimana membangun, merubah sistem, memanfaatkan pemuda dan lain-lain,".

"Suatu ketika, dia terpikir mengenai universita Al-Azhar yang telah berdiri sejak lama untuk ditutup."

Pernyataan menutup Al-Azhar itupun sempat membuat pembawa acara terkejut mendengarnya.

"Menutup Al-Azhar?" tanya pembawa acara.

Baca Juga: Dapat Bekingan AS, Taiwan Dibuat Ketar Ketir Saat Pesawat Pembom Nuklir China Terobos Zona Pertahanan Udara

Maulana Syaikh pun menjawab dengan meyakinkan, "iya, menutup Al-Azhar."

"Pemikiran Abdul Naser itu untuk menutup Al-Azhar kemudian ingin mengembangkan dengan membangun sesuatu yang baru," tambah Maulana Syaikh.

Namun di saat seperti itu, Maulana Syaikh menyebut ada seorang presiden yang gagah berani menentang pemikiran Abdul Naser namun dengan cara yang sangat lembut.

"Dulu ada seorang bernama Ahmad Soekarno (Presiden pertama RI), dia terkenal sebagai seorang sosialis, dia juga bukan orang yang sibuk dalam politik Islam dan lain-lain,"

dok. Internet
dok. Internet

Upacara pelantikan Ir. Soekarno sebagai Presiden R.I.S. oleh Mahkamah Agung Mr. Kusumah Atmadja tgl. 17/12/1949

"Ia pun juga bukan orang yang mementingkan politik bahkan komunis"

"Hubungan antara kedua pemimpin negara yang belum lama berdiri itu sangat erat, keduanya adalah sahabat,"

"Saat berada di Bandung (Menghadiri KTT Asia Afrika pertama), Abdul Naser mengutarakan keinginannya mengenai universitas Al-Azhar tersebut."

Baca Juga: Dapat Lampu Hijau dari Jokowi, Erick Tohir Berani Rombak Jumlah BUMN dari 142 Sisakan 70 Perusahaan Saja

Maulana menceritakan di sana Gamal Abdul Naser menceritakan apa saja yang akan dilakukannya untuk merubah wajah Mesir kala itu salah satunya menghapus Al-Azhar.

Dengan bijak, kata Maulana Syaikh mengatakan bahwa Soekarno sempat menanyakan maksud penutupan dari Al-Azhar pada Naser.

"Untuk apa menutup Al-Azhar? apakah kamu mau menghilangkan sungai Nil? apakah kamu juga bakal menutup Piramida?" tiru Maulana Syaikh dari Soekarno.

Menurut Maulana Syaikh, Soekarno pun menjelaskan apa dampak bila Al-Azhar tak ada di Mesir.

"Kami tidak mengenal kalian (Mesir) sama sekali kecuali dengan Al-Azhar, kami (Indonesia) dan negara-negara lain, kami tidak begitu paham dengan Mesir termasuk segi kebudayaannya, sekalipun itu adalah tombak utama dalam persatuan di sana,"

"Yang kami kenal dari Mesir hanya satu, yakni Al-Azhar", Maulana Syaikh tirukan Soekarno.

Baca Juga: Corona Belum Rampung, Virus Flu Baru Muncul Berpotensi Jadi Pandemi, Peneliti Khawatir Akan Jadi Ancaman yang Lebih Ganas

Semua perkataan Soekarno itupun membuat Abdul Nazer berpikir dan mencermati setiap nasehat kawan dekatnya tersebut.

Bahkan bukan hanya nasehat untuk jangan menutup Al-Azhar, namun Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia tersebut juga memberikan wejangan penting pada sahabatnya yang sedang membangun negaranya tersebut.

"Nasehat penting apa yang mau kamu berikan?" tiru Maulana Syaikh saat Abdul Naser berbincang dengan Soekarno.

Soekarno pun menyarankan untuk mempertahankan dan menyokong serta mendukung Al-Azhar, dan benar apa yang dikatakan oleh Soekarno.

Sampai saat ini Al-Azhar menjadi salah satu perguruan tinggi Islam rujukan bagi banyak orang di penjuru dunia untuk menimba ilmu.

Kejadian tersebut terjadi pada tahun 1959 menurut Maulana Syaikh saat Gamal Abdul Naser menjabat sebagai Presiden pertama Mesir setelah keruntuhan Monarki dan diganti Republik.

Baca Juga: Viral, Wanita Ini Rela Menikah dengan Maskawin Rp 500, sang Penghulu : Hampir Ribuan Pasangan, Ini yang Maharnya Paling Murah

Sedang penguatan menyokong Al-Azhar oleh pemerintahan Gamal Abdul Naser setelah dinasehati Soekarno direalisasikan pada tahun 1961.

Saat itu Pemerintah Mesir mengeluarkan undang-undang nomor 103 tahun 1961 tentang pengembanan Al-Azhar Asy-Syarif.

(*)

Artikel ini pernah tayang di Sosok.id dengan judul "Kisah Soekarno, Terungkap Bung Karno Adalah Sosok Penting Al-Azhar Tak Jadi Ditutup Hingga Jadi Salah Satu Universitas Islam Terbaik di Dunia"

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : Sosok.id

Baca Lainnya