GridHype.ID - Masyarakat Desa JirakKecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan baru-baru ini dihebohkan dengan kejadian penembakan.
DikabarkanSR (38) kepala Desa Jirak,tewas setelah ditembak HR (33) sebanyak dua kali dari jarak dekat, sekitar satu meter.
Kejadian ini dikonfirmasi langsung olehKapolres Tabalong AKBP M Muchdori.
Akibatnya, korban tewas di tempat kejadian dengan luka lubang di bagian dada sebelah kiri dan lubang di bagian lengan kiri.
"Usai ketemu di jalan, tidak ada percakapan, langsung menembak korban," kata Muchdori dalam keterangan yang diterima, Jumat (26/6/2020).
Pelaku, kata Muchodri, ditangkap petugas gabungan unit Jatanras Satreskrim Polres Tabalong dan Polsek Kelua di rumahnya di Desa Ampukung.
"Selama dua hari melakukan penyelidikan akhirnya berhasil menangkap pelaku dirumahnya di Desa Ampukung," ujarnya.
Setelah ditangkap pelaku mengakui perbuatannya yang telah membunuh korban dengan senapan angin.
Dari pengakuan pelaku, kata Muchdori, korban sempat memberikan perlawanan sebelum jatuh tersungkur di tengah jembatan Desa Ampukung.
Melihat korban sudah tewas, lanjutnya, pelaku kemudian langsung membuang senapan angin dan beberapa barang bukti lainnya di bawah jembatan tak jauh dari jasad korban.
Dari hasil penyelidikan yang dilakukan polisi, adapun motif pelaku membunuh korban karena sakit hati pernah dipecat oleh korban sebagai perangkat desa.
Diberitakan sebelumnya, seorang kepala desa di Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan ditemukan tewas tertelungkup di Jembatan Desa Ampukung pada, Rabu (24/6/2020) tengah malam.
Selain sepucuk senapan angin, polisi juga menemukan barang bukti 10 butir peluru kaliber 4,5 dan sebuah peredam senapan angin.
Pelaku Ditangkap
Penembak seorang kepala desa di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel) akhirnya ditangkap tim Reskrim Polres Tabalong.
Pelaku HR (33) ditangkap di rumahnya tanpa perlawanan pada Jumat (26/6/2020) dinihari.
HR sebelumnya diburu polisi setelah menembak SR (38) yang menjabat sebagai Kepala Desa Jirak, Kecamatan Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong, Kalsel hingga tewas.
"Petugas gabungan unit Jatanras Satreskrim Polres Tabalong dan Polsek Kelua selama dua hari melakukan penyelidikan akhirnya berhasil menangkap pelaku dirumahnya di Desa Ampukung," ujar Kapolres Tabalong AKBP M Muchdori dalam keterangan yang diterima, Jumat (26/6/2020).
Saat disergap, pelaku mengakui perbuatannya telah membunuh korban menggunakan senapan angin yang sengaja dibawanya.
Menurut Muchdori, korban ditembak oleh pelaku sebanyak dua kali dari jarak dekat, sekitar satu meter.
Baca Juga: Jadi Ritual Ajaib, Rendam Kaki di Larutan Air Hangat dan Garam, Lihat Apa yang Akan Terjadi
Korban tewas ditempat kejadian dengan luka lubang di bagian dada sebelah kiri dan juga lubang di bagian lengan kiri.
"Usai ketemu di jalan, tidak ada percakapan, langsung menembak korban," jelasnya.
Muchdori juga mengatakan, dari pengakuan pelaku, korban sempat memberikan perlawanan sebelum jatuh tersungkur di tengah jembatan Desa Ampukung.
Mengetahui korbannya sudah meninggal dunia, pelaku langsung membuang senapan angin dan beberapa barang bukti lainnya di bawah jembatan tak jauh dari jasad korban.
Dari hasil penyidikan, pelaku membunuh korban karena sakit hati pernah dipecat oleh korban sebagai perangkat desa.
Diberitakan sebelumnya, seorang kepala desa di Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan ditemukan tewas tertelungkup di Jembatan Desa Ampukung pada, Rabu (24/6/2020) tengah malam.
Selain sepucuk senapan angin, polisi juga menemukan barang bukti 10 butir peluru kaliber 4,5 dan sebuah peredam senapan angin.
(*)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Pengakuan Pria yang Tembak Kepala Desa hingga Tewas, Sakit Hati karena Pernah Dipecat oleh Korban