Mulai Bergerak! Peneliti Ungkap Fakta Resiko Kanker Meningkat Jika Terlalu Lama Duduk, Berikut Penjelasannya

Jumat, 19 Juni 2020 | 13:45
Pixabay

Ilustrasi duduk terlalu lama

GridHype.ID - Hingga kini kanker masih menjadi penyakit mematikan di dunia.

Tak pandang umur, penyakit ini bisa menyerang siapapun.

Umumnya penyakit ini biasa muncul dipicu oleh pola hidup yang buruk.

Baca Juga: Hanya Lakukan Gerakan Sederhana Ini Selama 20 Menit Setelah Bangun Tidur Tiap Hari, 5 Manfaat Kesehatan akan Kamu Peroleh

Namun, baru-baru ini, peneliti asal Texas menemukan bahwa terlalu banyak duduk atau terlalu lama duduk bisa meningkatkan penyakit kanker itu menjalar ke tubuh dengan cepat.

Duduk terlalu lama atau kurang bergerak aktif dapat berbahaya bagi kesehatan kita.

Selain membuat otot dan sendi lemah serta kaku akibat kurang aktif bergerak, keseringan duduk bisa memperlambat metabolisme tubuh, dan memicu sejumlah penyakit, seperti kanker.

Menurut studi terbaru yang diterbitkan di JAMA Oncology, terlalu banyak duduk bisa meningkatkan risiko kanker.

"Ini adalah studi pertama yang secara pasti menunjukkan hubungan yang kuat antara kurang gerak dan kematian akibat kanker," kata penulis utama Dr. Susan Gilchrist, profesor pencegahan kanker klinis di MD Anderson Cancer Center di University of Texas, AS.

Kabar baiknya, mengganti setidaknya 30 menit waktu duduk dengan aktivitas fisik kategori ringan, sedang atau kuat, dapat menurunkan risiko itu.

"Temuan kami menegaskan penting untuk duduk lebih sedikit dan bergerak lebih banyak,'" kata Gilchrist dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Diduga Stres karena Suami dan Anaknya Meninggal Akibat Covid-19, Dokter Malang Ini Telanjang di Pinggir Jalan

Studi ini melibatkan sekitar 8.000 orang dengan alat pelacak aktivitas atau akselerometer, selama mereka bangun dan dipasang selama tujuh hari berturut-turut dalam periode waktu 2009 dan 2013.

Setelah lima tahun, peneliti menemukan orang yang kurang aktif memiliki risiko 82 persen lebih tinggi meninggal akibat kanker dibandingkan mereka yang sedikit aktif.

Kesimpulan itu ditemukan bahkan setelah tim peneliti memasukkan faktor usia, jenis kelamin, dan status penyakit.

Gaya hidup juga berpengaruh

Penelitian sebelumnya menunjukkan, lebih dari 50 persen kematian akibat kanker dapat dicegah melalui pilihan gaya hidup sehat, seperti pola makan sehat, rutin olahraga dan tidak merokok.

Tetapi ketika menyangkut faktor duduk dan kanker, penelitian sebelumnya mengandalkan perilaku yang dilaporkan sendiri, bukan data objektif.

Dengan mewajibkan peserta dalam penelitian ini memakai alat pelacak kebugaran, para peneliti dapat lebih akurat memperkirakan hasil latihan peserta.

Baca Juga: Ingin Jadi Saksi Gerhana Matahari Cincin 21 Juni Mendatang? Berikut Daftar Daerah yang Bisa Saksikan Fenomena Alam Ini

Peneliti menemukan, orang yang mengganti waktu duduk selama 30 menit dengan aktivitas intensitas ringan seperti berjalan kaki dapat menurunkan risiko kanker sebesar 8 persen.

"Percakapan dengan pasien saya selalu dimulai dari mengapa mereka tidak punya waktu untuk berolahraga," kata Gilchrist, yang memimpin MD Anderson's Healthy Heart Program.

"Saya memberi tahu mereka untuk mempertimbangkan berdiri selama lima menit setiap jam di tempat kerja atau menggunakan tangga, alih-alih lift.

Mungkin kedengarannya tidak banyak, tetapi penelitian ini memberi tahu kita aktivitas ringan sekalipun memiliki manfaat untuk bertahan hidup dari kanker," lanjutnya.

Namun, manfaatnya lebih besar untuk aktivitas dengan intensitas sedang, yang mengurangi risiko kanker hingga 31 persen.

Baca Juga: Resepsi Pernikahan Ini Berubah Jadi Ajang Baku Hantam dan Saling Lempar Kursi Gara-gara Mantan Pacar Hadir

Contoh aktivitas intensitas sedang meliputi bersepeda dengan kecepatan kurang dari 16 km per jam, jalan cepat, aerobik air, berdansa, berkebun dan bermain tenis, menurut American Heart Association.

(*)

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Risiko Kanker Meningkat akibat Kebanyakan Duduk")

Tag

Editor : Ruhil Yumna

Sumber NOVA