Gridhype.id- Kisah tarzan, seorang anak yang hidup di alam liar dan dibesarkan oleh hewan mungkin hanya kita dengar dan lihat di film-film saja.
Namun di beberapa negara rupanya kisah tersebut benar-benar terjadi di kehidupan nyata.
Salah satunya adalah kisah Amala dan Kemala, dua manusia liar yang hidup di alam bebas dan dibesarkan oleh induk serigala.
Pada dasarnya seorang anak yang baru lahir akan dirawat dan dibesarkan okeh orangtuanya.
Anak yang baru lahir ketika beranjak tumbuh dewasapun akan belajar bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.
Namun berbeda dengan anak-anak lainnya, ada beberapa anak yang hidup dan tumbuh jauh dari kontak manusia sejak usia yang sangat muda.
Bahkan mereka juga tidak memiliki pengalaman bagaimana untuk menjadi manusia, baik itu cara merawat diri, perilaku sosial, cinta, atau bahasa.
Biasanya mereka disebut 'anak-anak liar'.
Nah, walau terdengar seperti dongeng, tapi kejadian itu benar terjadi.
Salah satunya kisah Amala dan Kamala, yang paling terkenal.
Dua gadis di India itu dibesarkan oleh serigala betina.
Pada 1920, seperti ceritanya, Pendeta JAL Singh melihat induk serigala dan anak-anaknya.
Dua di antaranya memiliki rambut panjang, kusut, dan tampak mirip seperti manusia.
Setelah persiapan dan kesulitan yang cukup besar, akhirnya kedua gadis tersebut dapat ditangkap.
Mereka ternyata adalah dua gadis yang usianya dinilai oleh Singh sekitar delapan tahun dan satu setengah tahun.
Baca Juga: Kisah 5 Orang Paling Beruntung di Dunia, 7 kali Lolos dari Maut Hingga Menang Lotre Berkali-kali
Mereka kemudian dibawa ke sebuah panti asuhan di Mindapore, India, tempat tempat pendeta dan istrinya tinggal.
Singh menggambarkan mereka sebagai 'wolfish' atau layaknya serigala, baik itu penampilan atau tingkah laku.
Mereka merangkak, menyukai daging mentah dan mencurinya jika ada kesempatan.
Mereka menjilat semua cairan dengan lidah mereka dan memakan makanan dalam posisi berjongkok.
Lidah mereka secara permanen menggantung di bibir merah mereka yang tebal.
Juga tingkahnya terengah-engah seperti serigala.
Mereka tidak pernah tidur setelah tengah malam dan berkeliaran serta melolong-lolong pada malam hari.
Mereka bergerak sangat cepat seperti tupai dan sangat sulit untuk menyusul mereka.
Mereka menghindari masyarakat dan jika didekati akan menyeringai memamerkan giginya.
Diketahui pendengaran mereka juga sangat kuat dan dapat mencium daging dari jarak yang sangat jauh.
Tak hanya itu, sementara mereka tak dapat melihat dengan baik di siang hari, tapi mereka dapat menyesuaikan diri dengan baik pada waktu malam.
Baca Juga: Kisah Pilu Anak Perempuan Suriah yang Mengungsi Terpaksa Jalani Pernikahan Dini di Lebanon
Pada September 1921, kedua gadis itu jatuh sakit, dan Amala, yang lebih muda, meninggal.
Nyonya Singh kemudian merawat Kamala sebisa mungkin dan membuatnya belajar menjadi manusia.
Setelah lima tahun di panti asuhan, Kamala mulai menunjukkan fungsi intelektual.
Dia tahu beberapa nama bayi yang disimpan di panti, mengerti konsep warna, menerima makanan hanya dari piringnya, dan mengenali gelasnya sendiri.
Kamala juga belajar banyak tentang bahasa untuk berkata-kata.
Kemudian pada 1928 datanglah undangan dari Psychological Society of New York yang ingin mengekspos Kamala ke publik.
Namun Kamala menjadi lemah karena itu, kesehatannya menurun sepanjang tahun dan kemudian meninggal pada November 1929. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul,“Amala dan Kamala: Kisah Dua Gadis India yang Dibesarkan oleh Induk Serigala “