Kembali Bersitegang, Presiden Iran Ancam Amerika Setelah Rencana Trump Akan Memperpanjang Embargo Perdagangan Senjata

Kamis, 07 Mei 2020 | 14:30
via Sky News

(Kiri) Presiden Iran Hassan Rouhani, (Kanan) Presiden AS Donald Trump

GridHype.ID - Ketegangan antara negara Amerika Serikat dan Iran kembali terjadi.

Hal ini terjadi setelahPresiden Iran Hassan Rouhani mengancam akan melakukan "respons yang menghancurkan" jika Amerika melanjutkan rencananya.

Rencana yang dimaksud adalah memperpanjang embargo perdagangan senjata konvensional Iran, yang akan dicabut PBB tahun ini.

Di bawah kesepakatan Iran dengan kekuatan dunia untuk membatasi program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi, embargo senjata akan berakhir pada Oktober nanti.

Baca Juga: Dikabarkan Tak Akur Sebelum Sang Ayah Berpulang, Beredar Isu Nikita Willy Tak Pernah Datang Menjenguk, Benarkah?

Tapi, AS, yang keluar dari kesepakatan pada 2018, mengatakan, ingin memperpanjang embargo.

Mengutip Reuters, dalam pidatonya pada Rabu (6/5), Rouhani mengulangi kecaman Iran atas keputusan Washington yang keluar dari perjanjian nuklir, yang dia sebut sebagai "kesalahan bodoh".

"Jika Amerika ingin kembali ke kesepakatan, mereka harus mencabut semua sanksi terhadap Teheran dan membatalkan penerapan kembali sanksi," kata Rouhani.

"Iran akan memberikan tanggapan yang menghancurkan jika embargo senjata Teheran diperpanjang".

Baca Juga: Pola Makan Berubah SaatPuasa, Begini Cara Konsumsi Obat yang Benar Menurut Ahli

Iran berangsur-angsur membatalkan komitmennya di bawah kesepakatan sebagai respons atas keputusan AS yang keluar dari perjanjian.

Tetapi, Rouhani mengatakan, ingin perjanjian tersebut tetap berjalan.

Presiden Iran juga mengkritik negara-negara Eropa yang ikut dalam kesepakatan nuklir Iran tersebut, karena gagal menyelamatkan pakta itu dengan melindungi ekonominya dari sanksi AS.

"Langkah-langkah nuklir Iran bisa kembali lagi jika pihak lain dalam kesepakatan memenuhi kewajiban mereka dan menjaga kepentingan Teheran di bawah pakta tersebut," ujar Rouhani.

Baca Juga: Jaga Privasi di Duna Maya, Berikut Cara Mudah Hindari Stalker yang Suka Iseng di Akun Instagrammu

Sementara itu kondisi di Timur Tengah semakin memanas setelah tiga roket Katyusha menghantam pinggiran Bandara Internasional Baghdad, Irak pada Rabu (6/5/2020).

Tidak ada laporan kerusakan atau korban akibat hantaman roket tersebut.

Militer Irak mengatakan, menemukan peluncur roket dengan pengatur waktu di daerah pedesaan di Baghdad Barat.

Sejauh ini, tidak ada yang mengklaim bertanggungjawab atas penembakan roket tersebut.

Roket ditembakkan dari lingkungan Bakriya, sekitar 6 kilometer arah Timur Laut Bandara Baghdad, dan pasukan keamanan dikerahkan untuk menggeledah daerah itu, menurut sumber-sumber militer Irak kepada Reuters.

Baca Juga: Bukan Ayu Ting Ting, Dhawiya Bocorkan Artis Perempuan yang Pernah Main Belakang dengan Raffi Ahmad: Lu kan Cumbu-cumbu Ada Gue

Para pejabat militer Irak menyebutkan, belum diketahui pasti, apakah pangkalan militer yang menampung pasukan Amerika Serikat (AS) yang terletak di dekat Bandara Baghdad merupakan sasaran serangan.

Yang jelas, kelompok-kelompok paramiliter yang mendapat dukungan Iran secara teratur menembaki pangkalan-pangkalan di Irak yang menampung pasukan AS dan daerah di sekitar Kedutaan Besar AS di Baghdad.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Kembali Memanas, Iran Tidak Ragu Lakukan Tindakan Menghancurkan Jika Amerika Berani Lanjutkan Hal Merugikan Ini...

(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : intisari online

Baca Lainnya