Para Ilmuwan Mengidentifikasi Jenis Virus Corona Baru yang Lebih Menular dari Penyebaran Awal!

Kamis, 07 Mei 2020 | 04:05
Pinterest

Ilustrasi virus corona

GridHype.ID - Masih terjadi lonjakan angka infeksi kasus virus corona.

Hingga hari ini, Rabu (6/5/2020) pukul 12.48 WIB, jumlah kasus virus corona (Covid-19) di seluruh dunia sudah mencapai 3.728.047 kasus.

Dari 3.728.047 kasus, ada 258.356 pasien meninggal dunia dan 1.242.500 dinyatakan sembuh.

Sejauh ini, sudah 212 negara dan wilayah di seluruh dunia yang telah melaporkan Covid-19.

Baca Juga: Gara-gara Video Sembako Isi Sampah Ferdian Paleka Masih Diburu Polisi, Tetangga Bocorkan Lokasi Persembunyiannya

Dan sepertinya jumlah kasus virus corona akan bertambah. Mengapa?

Dilansir dari Los Angeles Times, latimes.com pada Rabu (6/5/2020), para ilmuan telah mengidentifikasi jenis virus corona baru.

Di mana studi baru yang dipimpin oleh para ilmuwan di Los Alamos National Laboratory, itu mengatakan jenis virus corona baru ini nampaknya menjadi dominan di seluruh dunia.

Dan tampaknya lebih menular daripada versi yang menyebar pada awal-awal pandemi COVID-19.

Jenis virus corona baru ini muncul pada bulan Februari di Eropa, lalu bermigrasi dengan cepat ke Pantai Timur Amerika Serikat sejak pertengahan Maret.

Baca Juga: Ayahnya Menikah Lagi dengan Zaskia Gotik, Mantan Istri Beberkan Alasan Tak Izinkan Anaknya Hadiri Pesta

Selain menyebar dengan cepat, hal ini mungkin akan membuat orang lebih rentan terhadap jenis virus kedua.

Dan jika benar, maka para ilmuwan yang bekerja pada vaksin atau perawatan pasien Covid-19 sekarang akan kesulitan.

Sebab, didasarkan pada urutan genetik dari strain sebelumnya, perawatan yang sebelumnya diberikan kepada pasien Covid-19, tidak akan efektif pada pasien Covid-19 yang terkena jenis virus baru.

Studi itu sebagian besar didasarkan pada urutan genetik dari strain sebelumnya dan mungkin tidak efektif terhadap yang baru.

Baca Juga: Kabar Baik! PNS Tetap Terima THR, Begini Rincian Besarannya dan Jangan Lupa Catat Tanggal Penerimaannya

Para ilmuwan menjelaskan lebih lanjut, bahwa lonjakan kasus virus corona di sejumlah negara kemungkinan karena jenis virus corona baru.

Di mana jenis virus baru ini memasuki sel-sel pernapasan manusia.

Dan sekali lagi, ika benar, maka ini bisa jadi peringatan dini.

Agar vaksin dan obat-obatan yang sedang dikembangkan di seluruh dunia akan efektif melawan strain yang bermutasi ini.

Sebab jika tidak, maka maka strain baru muncul itu dengan cepat menginfeksi lebih banyak orang daripada strain sebelumnya yang berasal dari Wuhan, China.

Baca Juga: Nangis Histeris Ditinggal Sang Idola, Penggemar Didi Kempot Malah Jadi Tontonan Warga! Netizen : Bukannya Ditenangkan Malah Divideo

"Sangat mengkhawatirkan."

"Sebab kami melihat bentuk virus yang bermutasi muncul dengan sangat cepat."

"Dan selama bulan Maret menjadi bentuk pandemi yang dominan," pemimpin studi Bette Korber.

"Ketika virus dengan mutasi ini memasuki suatu populasi, mereka dengan cepat mulai mengambil alih epidemi lokal, sehingga mereka lebih mudah menular."

Baca Juga: Nasi Sudah Jadi Bubur, Kaesang Pangarep Menyesal Gagal Wujudkan Ajakan Video Call Didi Kempot

Studi ini juga memperingatkan bahwa jika pandemi tidak lekas selesai, maka virus mengalami mutasi lebih lanjut.

Sekarang saja, para ahli, ilmuan, dokter, serta tenaga medis berjuang melawan lonjakan kasus.

Jika ada jenis virus corona baru, maka akan semakin sulit.

"Kita benar-benar sedang melawan virus licik," katanya.

Baca Juga: Meski Puasa Tak Ada Alasan Malas Olahraga karena Tubuh Harus Tetap Fit

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Sudah Infeksi 3,7 Juta Orang di Seluruh Dunia, Ilmuwan Sebut Virus Corona Bisa Jadi Lebih Menular, 'Kita Sedang Melawan Virus yang Licik!'

(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : Intisari Online

Baca Lainnya