Kematian Kim Jong Un Seakan Jadi Strategi, Korea Utara Kini Bisa Tau Siapa Saja Pembelot

Rabu, 06 Mei 2020 | 15:50
Tangkap layar koreaherald.com 

Kim Jong Un

GridHype.ID - Belakangan ini publik tengah dihebohkan dengan desas-desus orang nomor satu di Korea Utara, Kim Jong Un.

Banyak media yang memberitakan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah meninggal dunia.

Hal tersebut diduga lantaran Kim Jong Un lama tak terlihat publik dan absen di beberapa acara besar.

Baca Juga: Ngeri! Kim Jong Un Ancam Para Atlet akan Dilempar ke Kamp Kerja Paksa yang Lebih Buruk dari 'Gulag Rusia' jika Kalah dalam Olimpiade Musim Dingin 2018

Namun nyatanya sang pemimpin kembali muncul setelah keberadaannya dipertanyakan.

Salah satu pemberi sumber kini hanya bisa meminta maaf terkait informasi meninggalnya sang pemimpin tersebut.

Mantan diplomat senior Korea Utara meminta maaf, setelah mengatakan Pemimpin Kim Jong Un sangat sakit sehingga dia tidak bisa berdiri berhari-hari, sebelum dia muncul dalam peresmian pabrik pupuk.

Baca Juga: Pemerintah Korea Utara Lakukan Hal Ekstrem untuk Cegah Penyebaran Virus Corona, Warga Tiongkok Berisiko Ditembak oleh Penjaga Korut

Kim menghilang dari media pemerintah Korea Utara selama tiga minggu, waktu yang sangat lama, memicu banyak spekulasi tentang kesehatan dan keberadaannya, juga kekhawatiran tentang prospek negara itu jika terjadi suksesi tak terduga.

Tetapi pada Sabtu (2/5), media Korea Utara menerbitkan foto dan video Kim dalam upacara pemotongan pita untuk peresmian pabrik pupuk di Utara Pyongyang, ibu kota negara yang memiliki program nuklir tersebut.

Kemunculannya kembali merupakan pukulan terhadap kredibilitas beberapa pembelot kelas atas dari Korea Utara yang berspekulasi Kim menderita penyakit serius atau bahkan bisa meninggal.

Baca Juga: Pemerintah Korea Utara Lakukan Hal Ekstrem untuk Cegah Penyebaran Virus Corona, Warga Tiongkok Berisiko Ditembak oleh Penjaga Korut

Salah satu pembelot, Thae Yong-ho, Wakil Duta Besar Korea Utara untuk Inggris, yang mengelola dana rahasia untuk Kim. Thae melarikan diri ke Korea Selatan pada 2016 dan merupakan salah satu dari sepasang pembelot yang terpilih sebagai anggota parlemen bulan lalu.

"Saya sadar bahwa salah satu alasan mengapa banyak dari Anda memilih saya sebagai anggota parlemen adalah dengan harapan analisis dan proyeksi yang akurat tentang masalah Korea Utara," kata Thae dalam sebuah pernyataan.

"Saya merasa bersalah dan siap bertanggung jawab," ujarnya seperti dikutip Reuters. "Apa pun alasannya, saya meminta maaf kepada semua orang".

Baca Juga: Panik dan Mencoba Tutupi Kasus Corona di Korea Utara, Pemerintah Korut Lakukan Hal ini Pada Mayat yang Terjangkit Virus

Seorang pembelot lainnya yang terpilih jadi anggota Parlemen Korea Selatan, Ji Seong-ho mengatakan, ia yakin 99% Kim telah meninggal setelah operasi kardiovaskular, dan sebuah pengumuman resmi akan datang secepatnya pada Sabtu (2/5).

Daily NK, media online yang berpusat di Seoul, dengan sumber-sumber orang dalam di Korea Utara melaporkan pada April lalu, Kim sedang menjalani pemulihan setelah melakukan operasi kardiovaskular.

Ji, yang diundang untuk menghadiri pidato kenegaraan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada 2018, tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters, tetapi mengeluarkan pernyataan untuk meminta maaf.

Baca Juga: Super Tertutup, Ini 5 Aturan Aneh yang Ada di Korea Utara, dari Larangan Senyum Sampai Pakai Jins

"Saya telah merenungkan diri selama beberapa hari terakhir, dan merasakan beratnya posisi saya," kata Ji seperti dilansir Reuters. "Sebagai tokoh publik, aku akan bersikap hati-hati untuk maju".

Ji mengatakan kepada Reuters pada Jumat (1/3), dia telah menerima informasi tentang kematian Kim dari sumber yang tidak bisa dia ungkapkan.

Artikel ini telah tayang di GridHot.ID dengan judul Kasus Kim Jong Un 'Meninggal' Seakan Jadi Strategi Tak Terduga, Korea Utara Kini Mampu Sadari Siapa Saja Pembelot Mereka, Tak Bisa Lagi Berkutik Kini Hanya Andalkan Minta Maaf(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber GridHot.ID