Ketua Gugus Covid-19 Ingatkan Sebentar Lagi Indonesia Akan Hadapi Puncak Pandemi Virus Corona

Kamis, 30 April 2020 | 21:00
Kompas.com

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sampaikan Indonesia Bersiap Hadapi Puncak Pandemi Corona

GridHype.ID - Wabah virus corona sudah menginfeksi lebih dari 3 juta jiwa secara global.

Sedangkan angka kasus infeksi Covid-19 di Indonesia sendiri pada Kamis (29/04/2020) sudah 9.771 kasus.

Sejumlah 1.391 dinyatakan sembuh dan 784 meninggal dunia.

Puncak pandemi virus corona sendiri di Indonesia diperkirakan akan berlangsung pada Mei 2020.

Baca Juga: Sempat Kabur dari Rumah Sakit, Pasien Positif Covid-19 Ini Dikenal 'Ngeyel', Sering Bantah Anjuran Petugas dengan Hadis

Hal ini seperti yang disampaikan oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo, Senin, (27/04).

Menurut Doni, Indonesia akan mampu menurunkan kasus Covid-19 pada bulan Juni, sehingga kehidupan masyarakat diharapkan akan mulai berjalan normal kembali pada bulan Juli mendatang.

Hal ini dengan catatan jika pemerintah sukses melakukan upaya pelacakan yang masif dan isolasi yang ketat pada April hingga Mei.

Sebelumnya, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menyampaikan masa puncak pandemi yang dimulai pada Mei hingga Juni.

Baca Juga: Bak Angin Segar, Pakar dari UI Sebut Pandemi Virus Corona Bisa Mereda Setelah Lebaran Bahkan Lebih Cepat! Ini Modal Utamanya

Ini setelah pihaknya menggabungkan semua pemodelan yang dilakukan oleh berbagai institusi dan peneliti.

Ia mengatakan akumulasi kasus positif pada masa puncak mencapai 95 ribu kasus.

Pemodelan akhir pandemi Covid-19 di Indonesia antara lain dilakukan oleh para ilmuwan dari Universitas Teknologi dan Desain Singapura atau SUTD.

Menurut mereka, Indonesia sedang berada di masa puncak pandemi sejak 19 April 2020. Pandemi di Indonesia diprediksi akan berakhir 99 persen pada 20 Juni 2020.

Baca Juga: Geram dengan Kritikan Netizen yang Sebut Kamar Betrand Peto Bak Kamar Pembantu, Sarwendah Beri Balasan Menohok!

Masa puncak pandemi ditandai dengan perlambatan penyebaran penyakit atau penurunan jumlah kasus baru. Kurva penambahan kasus mulai melandai hingga mendatar (flat) dan terus menurun.

Ketua Gugus Tugas Covid-19, Doni Monardo, mengatakan kasus Covid-19 di DKI Jakarta yang merupakan episentrum penyebaran di Indonesia sudah mengalami perlambatan dan mulai flat.

Ia meyakini hal ini berkat pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak 10 April lalu.

Sejauh ini penambahan kasus baru tertinggi di DKI tercatat pada 16 April dengan 223 kasus. Sejak itu trend penambahan kasus baru memang cenderung menurun.

Baca Juga: Kuat Jalani Puasa Ramadan Tanpa Alami Dehidrasi, Berikut Tipsnya!

Berbagai pemodelan tentang puncak dan akhir pandemi sejatinya merupakan perkiraan yang tidak serta merta akan terjadi.

Kapan dan bagaimana puncak pandemi akan terjadi sangat dipengaruhi oleh intervensi pemerintah dan kedisiplinan warga.

Semakin kuat intervensi yang dilakukan pemerintah dan semakin tinggi kedisiplinan warga dalam menjalankan protokol, maka masa puncak pandemi akan berlangsung lebih dini, lebih cepat, dan lebih rendah.

Dengan demikian, jumlah pasien pada masa puncak bisa ditekan sehingga tidak melebihi kapasitas pelayanan kesehatan.

Baca Juga: Digadang-gadang Sampai Pelaminan, Elly Sugigi Harus Relakan Aditya Gumelar untuk Perempuan Lain! Ternyata Ini Alasannya

Pun masa pandemi bisa berakhir lebih cepat sehingga kehidupan masyakat bisa segera kembali ke keadaan normal.

Pakar epidemiologi UI, Pandu Riono, mengatakan kedisiplinan masyarakat terhadap larangan mudik akan mempengaruhi puncak pandemi Covid-19 di Indonesia.

Artikel ini telah tayang di GridStar.ID dengan judul Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19: Kini Indonesia Bersiap Hadapi Puncak Pandemi Corona

(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : GridStar.ID

Baca Lainnya