Orang Indonesia Mulai Ogah Beli Ponsel Merek Ini? Ternyata Ada Alasan di Baliknya

Senin, 27 April 2020 | 15:50
Dok. Samsung

Samsung Galaxy

GridHype.ID - Di era globalisasi seperti saat ini, gadget menjadi benda yang sudah pasti dimiliki semua orang.

Mulai dari anak kecil hingga dewasa, semua pasti punya dan bisa mengoperasikan gadget.

Salah satu gadget yang cukup terkenal dan diminati banyak orang yaitu ponsel merek Samsung.

Baca Juga: Marie Fredriksson Meninggal Dunia Akibat Kanker Otak, Menggunakan Ponsel 15 Jam Sehari Bisa Jadi Penyebabnya

Samsung menjadi salah satu brand ponsel yang penjualan produknya cukup kuat di Indonesia.

Namun sayang berdasarkan penelitian yang dilakukan Analis Pasar IDC Indonesia, Risky Febrian minat masyarakat untuk membeli ponsel Samsung justru merosot.

Ia mengungkap alasan merosotnya pamor Samsung di Indonesia pada kuartal 3 2019 (Q3 2019 antara Juli-September 2019).

Baca Juga: Dapat Iming-Iming Gadget Terbaru, Wanita Ini Jual Keponakan Sendiri dan Tertangkap Usai Buat Laporan di Polisi

Menurut Risky, Oppo dan Vivo bisa menyalip pengapalan perusahaan asal Korea Selatan itu lantaran Samsung terlalu terburu-buru meluncurkan ponsel seri As.

Seri As adalah versi perpanjangan dari Samsung Galaxy A yang sudah meluncur sejak awal tahun.

Samsung Galaxy A10s dan A20s adalah contoh dari seri tersebut.

Baca Juga: Picu Degenerasi Makula Bahkan Sebabkan Kebutaan, Bahaya yang Mengintai dibalik Cahaya Gadget yang Menyilaukan

"Seri As yang diluncurkan kuartal ketiga ini memang membawa fitur-fitur yang up-to-date, namun upgrade seri As dianggap terlalu cepat dan peningkatan spesifikasi yang dilakukan tidak terlalu jauh," ujarnya.

Menurut data yang dikumpulkan IDC, Samsung melorot ke posisi 3 disalip oleh Oppo yang menempati posisi pertama dan Vivo di tempat kedua pada Q3 2019.

Sementara Xiaomi menempati posisi empat dan Realme menguntit di posisi lima.

Baca Juga: Jangan Lagi Lakukan 10 Kesalahan ini Saat Mengisi Daya Ponsel, Bikin Handphone Cepat Boros dan Berumur Pendek

Hal ini terungkap dari hasil riset IDC Indonesia yang dirilis Kamis (14/11).

IDC Indonesia memperkirakan stok ponsel seri A dari pengapalan yang lalu masih banyak tersedia di pasar.

Sehingga, memengaruhi performa pengiriman ponsel pada kuartal ketiga ini.

"Selain itu karena stok di kuartal sebelumnya masih banyak di pasar, jadi kuartal ketiga memang cukup drop shipment terbarunya," kata Risky.

Baca Juga: Ponsel Cepat Panas Saat Digunakan, Begini 5 Cara Menanganinya, Agar Kinerja Ponsel Tetap Optimal

Sejak awal tahun 2019 Samsung gencar meluncurkan sejumlah ponsel seri A. Seri A ini berjejer mulai dari A10, A20, A30 hingga A80.

Ponsel seri A sengaja dikeluarkan Samsung sebagai bentuk perlawanan balik dari ponsel-ponsel China yang gencar menggempur pengguna di segmen kelas menengah.

Pada Maret 2019, Samsung sempat mengumumkan kalau mereka mengeliminasi ponsel seri J.

Baca Juga: Ternyata Cara Kita Pegang Ponsel Bisa Ungkap Kepribadian, Loh!

Seri J sebelumnya merupakan senjata Samsung untuk ponsel kelas menengah.

Namun, perusahaan Korea Selatan itu akhirnya memilih untuk menurunkan kelas seri A untuk bertempur di segmen kelas menengah.

Persaingan para vendor ponsel untuk berebut pasar pada ponsel kelas menengah memang cukup sengit.

IDC sebelumnya sempat mengungkap kalau pangsa pasar terbesar Indonesia memang ada di kelas ini, dengan ponsel-ponsel di rentang harga Rp2 jutaan.

Baca Juga: Ternyata Cara Kita Pegang Ponsel Bisa Ungkap Kepribadian, Loh!

Strategi Samsung dengan ponsel seri A miliknya sepertinya cukup membuahkan hasil.

Berdasarkan catatan IDC, seri A dinilai cukup sukses mendongkrak pamor Samsung pada kuartal pertama (Januari-Maret) dan kedua (April-Juni) 2019.

Saat itu, Samsung berhasil mempertahankan predikat vendor ponsel nomor 1 di Indonesia.

Pengapalan Samsung di kuartal kedua juga tercatat cemerlang, sebesar 26,9 persen.

Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Faktor ini Jadi Alasan Orang Indonesia Mulai Ogah Membeli Handphone Samsung

(*)

Editor : Linda Fitria

Sumber : Grid.ID

Baca Lainnya