Dunia Kalang Kabut Tangani Corona, Israel Justru Jadi Negara Teraman dari Serangan Covid-19! Ternyata Ini Rahasianya

Selasa, 14 April 2020 | 12:15
Kolase/Intisari

Israel menduduki peringkat teratas sebagai tempat teraman di dunia.

GridHype.ID - Virus corona memang menghantui setiap negara di dunia.

Bahkan virus corona sudah menginfeksi lebih dari 200 negara dan angka kasus yang positif virus ini sudah lebih dari 1,8 juta.

Namun, berbeda dengan semua negara di dunia, negara ini justru dianggap aman di tengah wabah pandemi global corona.

Awal krisis virus corona, dr. Arnon Afek memulai pagi harinya dengan menuangkan literatur terbaru tentang virus ini.

Baca Juga: Jadi Idola karena Bintangi Banyak Sinetron Hingga Jalin Hubungan dengan Suami Orang, Pesinetron Cantik Ini Banting Setir Jualan Masker

Dilansir dari Asia.nikkei.com, Senin (6/4/2020), associate director general Pusat Medis Chaim Sheba Israel telah meninggalkan rutinitas itu.

"Itu menjadi tugas yang mustahil," katanya kepada Nikkei Asian Review.

"Jumlah makalah yang ditulis luar biasa. Pengetahuan bertambah dari hari ke hari."

Rumah sakit Afek, dianggap sebagai yang terbaik di Israel, menjadi ujung tombak perjuangan melawan virus.

Dia yakin itu adalah pertempuran negaranya, seluruh Asia dan bahkan dunia bisa menang dengan berbagi pengetahuan itu.

Sejak wabah itu meletus dari China, sejumlah negara telah menunjukkan apa yang dapat membantu mencegah penyebaran itu.

Baca Juga: Dipercaya Punya Zat Anti Kanker dan Melindungi Jantung, Buah Ajaib yang Tumbuh di Pinggir Jalan Ini Dihargai Setengah Juta per Kilogramnya

Singapura telah mendulang pujian karena melakukan penelusuran yang teliti dan memberlakukan social distancing.

Sementara itu, Korea Selatan bisa dibilang menetapkan standar untuk pengujian skala besar dengan metode drive thru.

Tapi minggu lalu, saat Hong Kong mendata tempat paling aman di dunia dari virus corona, Israel muncul di tingkat teratas.

Ranking negara teraman dari virus corona

Baca Juga: Sidang Cerai Jennifer Dunn Belum Diputuskan, Faisal Harris Malah Pilih Rayakan Ulang Tahun dengan Mantan Istri! Balikan?

Deep Knowledge Ventures, yang menjadi berita utama di tahun 2014 untuk menunjuk AI sebagai anggota dewan, menilai negara berdasarkan 76 parameter.

Yakni dari beberapa kasus konvensional virus corona dan kematian, ukuran geografis dan demografi, serta rumah sakit dan keahlian medis.

Lainnya kurang jelas - "GovTech" atau sistem e-government dan kemampuan pertahanan.

Secara keseluruhan, berdasarkan data tersebut Israel dianggap unggul, setidaknya untuk saat ini.

"Negara ini relatif kecil, terorganisir dengan baik dan sistem manajemen GovTech mereka cukup efisien diterapkan secara nasional," Dmitry Kaminsky, mitra pengelola DKV, mengatakan dalam sebuah wawancara.

Baca Juga: Bukannya Patuhi Aturan Social Distancing, Bule di Bali Ini Justru Asyik Pesta Hingga Viral!

Singapura berada di posisi kedua pada 1 April, diikuti oleh Hong Kong di posisi keempat dan Taiwan di posisi kelima.

Jepang berada di urutan keenam, dengan Korea Selatan berada di peringkat 10 besar.

Semua memiliki sistem perawatan kesehatan yang canggih.

Tetapi Kaminsky menyebut bahwa keseharian selama berpuluh-puluh tahun Israel yang dekat dengan konflik dan peperangan membuatnya jadi punya keuntungan ekstra.

Israel sudah terbiasa, oleh karenanya sangat baik untuk mengambil tindakan seperti memblokir perbatasan, memobilisasi sumber daya dan menghadapi setiap ancaman geopolitik yang mungkin timbul dari pandemi.

Ini kedengarannya masuk akal bagi Afek.

Baca Juga: Di Tengah Wabah Corona Presiden Jokowi Umumkan Tes PCR, Apa Itu?

"Kami bekerja di masa damai untuk mempersiapkan, melakukan latihan, dan memastikan semua sistem kami berbicara dalam satu 'bahasa.' Semua rumah sakit, layanan darurat, tentara, polisi ... tahu cara bekerja karena kita melakukannya selama latihan," katanya.

Mereka tidak pernah berlatih untuk krisis persis seperti ini.

Faktor dalam "sektor teknologi yang berkembang dengan baik dan beberapa tingkat disiplin sosial," sebagaimana dikatakan Kaminsky, membuatnya memiliki tingkat keamanan yang tinggi.

Keselamatan, tentu saja, tidak berarti kekebalan.

Total kasus Israel telah melampaui 8.000 dalam beberapa minggu terakhir.

Sebagian besar menderita infeksi ringan dengan angka kematian mencapai 47 pada hari Minggu.Tapi itu adalah angka tertinggi.

Baca Juga: Sungguh Malang! Gara-gara Ini Pria di China Harus Habiskan 50 Hari Karantina Diri di Rumah, Kisahnya Sampai Trending Topic

Menteri Kesehatan Yaakov Litzman dinyatakan positif pekan lalu, memaksa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dikarantina untuk kedua kalinya.

Virus ini telah menyebar meskipun pembatasan karantina telah dilakukan sejak awal, dan sejk 12 Maret, seluruh dunia memberlakukan yang sama.

Pemerintah juga menutup sekolah, melarang pertemuan lebih dari 10 orang, menginstruksikan sebagian besar warga untuk tinggal di rumah dan menggunakan pengawasan anti-terorisme berteknologi tinggi untuk melacak kasus.

Aplikasi Kementerian Kesehatan multibahasa memperingatkan pengguna akan kemungkinan paparan.

Mossad, agen intelijen Israel, bulan lalu membeli jutaan topeng dan ribuan alat uji dari sumber rahasia, menurut media setempat.

Baca Juga: Bagikan Momen Harmonis Keluarganya di Tengah Pandemi Corona, Putri Kecil Raisa dan Hamish Daud Curi Perhatian Warganet: Zalina on Point!

Orang-orang Israel baru-baru ini diperintahkan untuk mengenakan masker di tempat umum.

Apa yang bisa ditawarkan Israel kepada dunia, sementara itu, mungkin adalah teknologi inovatif.

Negara berpenduduk sekitar 9 juta orang ini bangga akan reputasinya sebagai "negara pemula," dan memiliki tujuh perusahaan dalam daftar terbaru "unicorn" CB Insights yang bernilai setidaknya $ 1 miliar.

"Kami ingin membantu upaya internasional untuk memerangi COVID-19," kata Afek.

Baca Juga: Selalu Dipuji karena Kerendahan Hati dan Kedermawanannya, Warganet Dibuat Kecewa dengan Sifat Asli Nagita Slavina yang Mulai Terkuak: Gigi Makin Lama Makin Ribet!

"Penyakit tidak berhenti di perbatasan."

Itu termasuk perbatasan dengan Tepi Barat dan Gaza.

Wilayah Palestina tertinggal jauh di belakang dalam peringkat keselamatan Deep Knowledge Ventures, di tempat ke-37.

Pada hari Minggu, 217 kasus coronavirus telah terdeteksi, dengan satu kematian.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Israel Menduduki Ranking 1 Tempat Teraman dari Serangan COVID-19, Ternyata Kebiasaan Sehari-hari Selama Puluhan Tahun Ini yang Jadi 'Penyelamatnya'

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Intisari Online