Dibuat Geram karena Kecolongan Sampai Tuduh Amerika Serikat, Pemerintah Kota Berlin Gandeng Tentara Jerman Amankan Transportasi Pembawa Masker dan APD

Selasa, 07 April 2020 | 12:00
Pixabay

Foto Ilustrasi masker.(Image by Peggy und Marco Lachmann-Anke from Pixabay.)

GridHype.ID - Meningkatnya kasus infeksi virus corona di seluruh dunia membuat kebutuhan alat perlindungan diri juga meningkat.

Salah satunya adalah masker, apalagi, permintaan masker medis meningkat.

Tak ayal, masker medis berupa masker bedah dan masker N95 adalah dua jenis masker yang saat ini sudah langka.

Baca Juga: WHO Wajibkan Penggunaan Masker, Tak Ada Salahnya Bikin Masker Sendiri di Rumah, Simak Bahan yang Paling Baik Menurut Penelitian

Sebagai bagian dari APD (alat pelindung diri), kedua masker tersebut memang diperlukan oleh dokter dan tenaga medis yang bekerja melawan pandemi virus Corona.

Dilaporkan melalui South China Morning Post, siapa sangka haya karena urusan masker kedua negara ini sampai hampir rebutan!

Di seluruh dunia, lebih dari 1,2 juta jiwa telah terinfeksi dengan Sars-CoV-2 dan angka kematian hampir mencapai 69 ribu umat.

Pemerintah kota Berlin telah sepakat meminta militer Jerman untuk mengamankan transportasi yang membawa masker bedah dan APD lain setelah konflik yang membuat mereka geram setengah mati.

Baca Juga: Tak Hanya Lewat Zodiak, Kita Bisa Tahu Kepribadian Seseorang Hanya dari Buah Favoritnya, Loh!

Mereka sebelumnya telah memesan 200 ribu masker, tetapi kapal yang membawa masker tersebut menghilang.

Kini hilangnya pesanan 200 ribu masker tersebut sedang diusut oleh polisi Jerman.

Pasukan militer Jerman, Bundeswehr, akhirnya ikut angkat bicara.

Melalui juru bicaranya, mereka mengkonfirmasi jika ada permintaan tersebut.

Permintaan dari pemerintah Berlin tersebut segera mereka pelajari setelah Menteri Kesehatan jerman Dilek Kalayci mengatakan pada Minggu (5/4/2020) bahwa Berlin sangat memerlukan bantuan Bundeswehr untuk membawakan suplai medis ke kota terbesar di Jerman.

Baca Juga: Tak Takut Ribut, Nikita Mirzani Blak-blakkan Bongkar Nama Artis yang Punya Barang-barang KW

Menteri Dalam Negeri Andreas Geisel sementara itu mengkritik Amerika sebagai pihak yang melakukan pembajakan kapal tersebut.

Pasukan militer Jerman, Bundeswehr, akhirnya ikut angkat bicara.

Melalui juru bicaranya, mereka mengkonfirmasi jika ada permintaan tersebut.

Permintaan dari pemerintah Berlin tersebut segera mereka pelajari setelah Menteri Kesehatan jerman Dilek Kalayci mengatakan pada Minggu (5/4/2020) bahwa Berlin sangat memerlukan bantuan Bundeswehr untuk membawakan suplai medis ke kota terbesar di Jerman.

Baca Juga: Double Manfaat! Intip Yuk Tips agar Wajah Bebas Jerawat Sekaligus Terhindar dari Virus Corona

Menteri Dalam Negeri Andreas Geisel sementara itu mengkritik Amerika sebagai pihak yang melakukan pembajakan kapal tersebut.

Ia menghujat Amerika pada Jumat (2/4/2020), mengatakan jika 200 ribu masker FFP2 yang dibuat oleh perusahaan Amerika di China, 3M, telah disita di bandara Bangkok dengan 'metode Barat yang liar'.

Ia meneruskan, pengalih perhatian yag dilakukan Amerika merupakan "aksi pembajakan modern. Ini bukan cara yang benar dalam memperlakukan mitra".

Meski komentar tersebut kemudian ditarik kembali, pemerintah kota Berlin mengatakan mereka sedang menginvestigasi hilangnya masker tersebut.

Baca Juga: Kisah Rebeca Barker, Wanita yang Alami Kecanduan Berhubungan Intim, Sehari 5 Kali Bahkan Tak Cukup

Kritik yang sama muncul dari Perancis yang pemerintahnya menuduh oknum Amerika membayar harga lebih mahal untuk mengamankan pesanan masker yang sebelumnya telah dibayar Perancis.

Kedutaan Besar Amerika di Paris menampik tuduhan tersebut sebagai "hal yang sangat salah".

Kini, Kalayci sebagai Menteri Kesehatan Jerman mengatakan, "kami telah membuat permintaan resmi kepada Bundeswehr untuk bantuan mereka."

Hal tersebut dilakukan untuk menghadapi ketidakpastian ke mana hilangnya pesanan mereka dari China tersebut.

Baca Juga: Jangan Minum Air Kelapa Jika Kondisi Tubuhmu Seeperti ini, Karena Bisa Berbahaya Bagi Kesehatan

"Aku telah membuat perjanjian dengan Menteri Pertahanan agar Bundeswehr mengambil alih transportasi dan terbangkan APD ke Berlin."

Bundeswehr sendiri telah terlibat dalam membantu membawakan suplai medis di seluruh Jerman dalam kondisi darurat.

Namun mereka belum pernah terlibat dalam misi transportasi ke atau dari luar negeri.

Secara umum, Bundeswehr tidak pernah membawa senjata apapun dalam misi mereka.

Pihak Jerman sendiri menekankan jika Bundeswehr enggan untuk terlibat dalam memindahkan material di rute yang dilewati oleh pesawat komersial.

Baca Juga: Melihat Ada Keanehan di Mulut Ikan Arwana yang Baru di Belinya, Saat Dibuka Pria ini Terkejut Dapati Sesuatu yang Bisa Membuatnya Kaya Mendadak

Pasalnya mereka tidak ingin berkompetisi dengan penerbangan komersial.

"Pilihan komersial dan sipil harus dipilih terlebih dahulu," ujar juru bicara Bundeswehr melansir dari South China Morning Post.

"Bundeswehr akan menahan diri selama mungkin dan akan bergerak saat tidak ada pilihan lain sebagai mode transportasi."

Jerman telah menghadapi krisis dengan lebih dari 95 ribu warga terinfeksi Covid-19 dan 1.447 warga meninggal dunia.

Baca Juga: Jangan Minum Air Kelapa Jika Kondisi Tubuhmu Seeperti ini, Karena Bisa Berbahaya Bagi Kesehatan

Sementara itu Walikota Berlin Michael Mueller yang telah mengkritik Amerika sebagai 'pihak tidak bertanggung jawab' pada Jumat, kemudian mengumumkan jika dua juta masker dan 300 ribu APD dari China telah sampai ke Berlin pada hari Minggu.

Mueller mendapat kritik keras dari pimpinan partai oposisi Jerman, yaitu partai Demokrat Kristen konservatif.

Burkhard Dregger menuduh Mueller telah 'dengan bebas menyebarkan informasi palsu ke publik' terkait keberadaan masker yang hilang.

"Pemerintah mencari kambing hitam dan berusaha menutupi ketidakmampuan mereka dalam menyediakan APD yang cukup bagi semua orang," ujar Dregger.

Baca Juga: Punya Tradisi Unik, di Desa ini Semua Laki-Laki Lakukan Poligami, Alasannya Sungguh Mengejutkan

Jerman telah menyuarakan kepada siapa saja untuk menggunakan masker baru-baru ini.

Terutama setelah Badan Penanggulangan Penyakit Robert Koch Institute mengubah rekomendasi mereka untuk para warga menggunakan masker kain saat di publik.

Kepala Robert Koch Institute, Lothar Wieler menyebut, "masker dapat melindungi orang lain tetapi tidak melindungi pemakainya.

"Kita perlu memahami itu."

Baca Juga: Bikin Elus Dada! Seorang Anak Tega Bakar Rumah Orangtuanya karena Tak Dibelikan Motor, Ayahnya Cuma Buruh Tani dan Buta

Artikel ini telah tayang di Intisari-Online dengan judul Berlin Meradang, Kapal Pesanan 200 Ribu Masker dari China Justru Dibajak Amerika, 'Kami Siap Kerahkan Militer!'

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Intisari Online