Ternyata Perokok Rentan Terkena Virus Corona karena Fakta Berikut!

Sabtu, 04 April 2020 | 09:15
freepik

Ilustrasi merokok

GridHype.ID - Covid-19 disebabkan oleh virus corona dengan jenis SARS-Cov-2.

Virus ini belummenemui titik kepastian karena masih meningkatkanya kasus positif di berbagai negara.

Di Indonesia saja, pasien yang terkonfirmasi Covid-19 melebihi 1400 orang hingga penghujung Maret 2020.

Beberapa orang khawatir apakah dirinya berisiko tinggi untuk terinfeksi virus corona, atau mungkin rentan untuk mengalami komplikasi dari infeksi tersebut.

Baca Juga: Aksi Warga Pura-pura Jadi Pocong Supaya Tak Ada yang Keluar Rumah Dapat Perhatian Media Korea Selatan

Salah satu yang patut menjadi perhatian adalah kelompok orang yang merokok. Beberapa sumber telah menyebutkan perokok bisa dekat dan rentan dengan Covid-19.

Apa alasannya? Walau studi terkait merokok dan CovidD-19 masih terbatas, poin berikut bisa kamu simak untuk meningkatkan kewaspadaan:

1. Perokok bisa rentan terinfeksi virus corona karena sering memegang wajah

Dikutip dari World Health Organization (WHO), perokok bisa saja rentan untuk terinfeksi Covid-19 karena mereka akan sering memegang wajahnya sendiri.

Menghisap batang rokok membuat seseorang berulang kali mendekatkan tangannya ke mulut. Hal ini tentu meningkatkan risiko perpindahan virus dari tangan ke mulut.

Baca Juga: Akibat Kecerobohan China Virus Corona Menyebar ke Seluruh Dunia, Ini Fakta Awal Mulanya Covid-19

Menurut Robert Tarran, profesor fisiologi dan biologi di Chapel Hill, seperti yang dikutip dari Scientific American (bagian dari Springer Nature), tubuh orang yang merokok cenderung menghasilkan lendir lebih banyak, sehingga berakibat pada terganggunya paru-paru.

Merokok meningkatkan perubahan pemicu peradangan paru-paru, terganggunya sistem imun, dan rentan untuk terinfeksi virus dengan dampak yang lebih buruk.

2. Perokok bisa berisiko menderita komplikasi Covid-19

Dikutip dari Scientific American, para ahli telah menyebutkan bahwa perokok bisa lebih rentan terhadap infeksi yang parah akibat virus corona.

Baca Juga: Bisa Jadi Penyebab Baterai Ponsel Meledak, Jangan Lagi Lakukan 4 Kesealahan ini

Belum banyak studi yang membahas kaitan antara merokok dengan risiko komplikasi Covid-19.

Namun, banyak penelitian terdahulu yang mengungkapkan bahwa fungsi imun di paru-paru bisa melemah akibat rokok.

Kebiasaan ini pun bisa memicu peradangan di organ tersebut.

Sebuah penelitian yang melibatkan 78 pasien Covid-19 di Cina juga menemukan, pasien yang memiliki riwayat merokok lebih rentan untuk menderita pneumonia karena infeksi virus corona.

Baca Juga: Virus Corona Jadi Ketakutan Global, Peneliti Ini Katakan Covid-19 Sudah Ada di dalam Manusia Bertahun-tahun Lalu

3. Perokok berisiko menderita penyakit jantung dan kanker

Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa merokok bisa memicu penyakit kronis, mulai dari kanker hingga penyakit jantung.

Terkait dengan komplikasi infeksi virus corona, telah ada bukti bahwa pasien positif Covid-19 dengan penyakit kronis, berisiko tinggi untuk menderita komplikasi lebih lanjut.

Bagaimana dengan penghisap vape atau rokok elektrik?

Penelitian yang menghubungkan kebiasaan menghisap vape dengan komplikasi Covid-19 juga belum banyak.

Namun, para ahli menyebutkan bahwa cukup beralasan jika ada asumsi rokok dan vape meningkatkan risiko infeksi yang parah karena virus corona.

Baca Juga: Mbah Mijan Tiba-tiba Murka dan Sumpahi Sosok Ini di Tengah Wabah Virus Corona: Laknat! Hati-hati Lu!

Penghisap vape juga mungkin memiliki risiko yang tinggi terhadap komplikasi virus corona Studi awal mengindikasikan bahwa kerusakan dari vape bisa saja mirip dengan kerusakan akibat merokok.

Baik perokok maupun penghisap vape memiliki risiko tinggi untuk mengalami penyakit paru-paru yang kronis, sehingga dikaitkan dengan komplikasi infeksi virus corona.

Lalu, apa yang bisa dilakukan perokok dan penghisap vape? Pembahasan terkait perokok yang mungkin ‘dekat’ dengan Covid-19 tentu tak dilihat sebagai cara menakuti kelompok tertentu.

Sebaliknya, laporan di atas bisa dipandang sebagai peningkatan kewaspadaan kita untuk menghindari penularan virus corona.

Baca Juga: Tak Hanya Jadi Bumbu Dapur, Ketumbar Punya 3 Manfaat Atasi Kerusakan Rambut

Menurut Stanton Glantz, direktur Center for Tobacco Control Research and Education University of California San Francisco, salah satu yang bisa dilakukan apabila Anda masih aktif merokok dan menghisap vape adalah berkomitmen untuk berhenti.

Walau detail terkait hal ini masih belum jelas, berhenti merokok dianggap bisa menurunkan risiko terinfeksi virus corona.

Hal senada juga disebutkan oleh Quit, program berhenti merokok di bawah Council Cancer Victoria (Australia). Berhenti merokok dari saat ini boleh jadi menurunkan risiko dampak buruk infeksi virus corona.

Belum ada studi yang dengan langsung mengkaji kaitan rokok dan vape dengan keparahan Covid-19.

Baca Juga: Fenomena Gunung Kemukus Lakukan Ritual Seks Demi Pesugihan dan Jodoh Asal Memenuhi Prinsip Ini

Namun, mengingat bahwa rokok bisa mengganggu sistem imun, korelasi tersebut masuk akal menurut banyak ahli.

Risiko komplikasi Covid-19 juga tinggi pada orang dengan penyakit kronis, yang salah satunya bisa terjadi karena rokok.

Kamu bisa dengan perlahan untuk mengurangi rokok dan menghisap vape, hingga akhirnya berhenti sama sekali.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Benarkah Rokok Dapat Meningkatkan Risiko Infeksi Virus Corona?

(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya