Dianggap Mampu Cegah Corona, WHO Justru Tak Sarankan Bilik Desinfeksi karena Bisa Sebabkan Kanker!

Senin, 30 Maret 2020 | 13:20
GRIDHEALTH.ID

Diyakini Dapat Sterilkan Tubuh dari Covid-19, Penggunaan Bilik Desinfektan Justru Membahayakan Kesehatan, Kok Bisa?

GridHype.ID - Pasien yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona pun kian bertambah setiap harinya.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dan masyarakat untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Dokter Tirta Optimis Virus Corona Segera Berakhir Bila Warga Patuhi Kebijakan Pemerintah untuk Isolasi Diri di Rumah

Mulai dari cuci tangah 20 detik, physical distancing, dan penyemprotan disinfektan.

Malah belakangan ini mulai bermunculan bilik desinfeksi atau disinfection chamber.

Katanya bisa cegah dan membunuh virus corona atau Covid-19.

Baca Juga: Kasus Terus Bertambah Tiap Harinya! Dua Sosok Ini Malah Sebut Virus Corona Tak Akan Bertahan Lama dan Segera Berakhir

Berbagai tempat perlahan mulai memasang bilik desinfeksi ini guna mensterilkan tubuh dan mencegah penyebaran Covid-19 yang menempel di seluruh tubuh manusia.

Melansir Kompas.com, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, menilai penggunaan bilik lebih sempurna dibandingkan cuci tangan karena penyemprotan dilakukan di seluruh badan.

Bahkan, Risma turut mempromosikan bilik desinfektan kepada Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto melalui video call.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi Virus Corona yang Mengancam Dunia, Penyakit yang Sempat Membuat Ashanty Terbaring Lemah di Rumah Sakit Justru Kambuh, Keluarganya Segera Lakukan Tindakan 'Ekstrim' Ini

Pada Hasto, Risma menyampaikan keunggulan dari bilik yang dikembangkan oleh IT Tekom Surabaya untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Kalau pakai hand sanitizer hanya membersihkan tangan. Namun, dengan bilik disinfektan ini maka seluruh tubuh dibersihkan sehingga badan benar-benar bersih dari berbagai virus dan kuman," kata Risma, di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Sabtu (21/3/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.

"Caranya dengan modifikasi shower dalam bak kaca kamar mandi, dan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan serta tim teknis, maka blower yang ditambahkan dalam bilik tersebut menyemprotkan disinfektan dengan ukuran tertentu," kata Risma.

Baca Juga: Sempat Dipercaya Hanya Bisa Menular Lewat Ludah atu Air Liur Penderita, Lalu Benarkah Virus Corona Bisa Menular Lewat Air Mata?

"Hasilnya, selain lingkungan diamankan dengan penyemprotan disinfektan, maka tubuh pun akan terlindungi. Kami sedang merancang model yang berbentuk lorong sehingga mampu bekerja cepat dan skalanya lebih besar," ujar Risma.

Alhasil, pada Minggu (22/3/20) lalu, Pemerintah Kota Surabaya, melalui arahan Risma, kemudian memasang dua bilik sterilisasi di Bandara Juanda.

Bilik desinfeksi juga sudah mulai terpasang di sejumlah tempat, seperti di Istana Negara, Stasiun Bojonegoro, dan Terminal Rajekwesi Bojonegoro.

Baca Juga: Ilmuwan Bongkar Skenario Paling Masuk Akal untuk Melenyapkan Virus Corona Hingga Tak Bersisa, Bagaimana Caranya?

Alih-alih digunakan sebagai langkah pencegahan Covid-19, organisasi kesehatan dunia, yaitu World Health Organization (WHO) justru tidak merekomendasikan penggunaan bilik desinfeksi karena tidak berdampak positif.

Menurut WHO, bilik yang berisikan cairan desinfektan seperti alkohol, clorin, H2O2 justru membahayakan manusia hingga dua tahun ke depan (karsinogenik), dan sampai saat ini tidak ada cairan apapun yg direkomendasikan.

Karsinogenik adalah zat yang dapat memicu kanker.

Baca Juga: Menakjubkan! Lewat Cara Sederhana Pria di Tiongkok Berhasil Sembuh dari Virus Corona

Zat-zat karsinogen menyebabkan kanker dengan mengubah asam deoksiribonukleat (DNA) dalam sel-sel tubuh, dan hal ini mengganggu proses-proses biologis.

Karsinogenik adalah sifat mengendap dan merusak terutama pada organ paru-paru karena zat-zat yang terdapat pada rokok.

Sehingga paru-paru menjadi berlubang dan menyebabkan kanker.

Baca Juga: Jangan Diabaikan, 5 Gejala Ini Bisa Jadi Pertanda Kamu Terinfeksi Virus Corona Ringan

Meskipun virus corona (Covid-19) tersebar, melakukan disinfeksi kota dan masyarakat bukan cara yang efektif untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Sehingga praktek penyemprotan desinfektan yang meluas dengan alkohol di udara, di jalan, kendaraan, maupun pada manusia perlu dihindari karena kandungan dalam deinfektan berpotensi membahayakan manusia.

Tak hanya itu, RS Harapan Kita, Jakarta, juga merujuk pada WHO yang tidak menganjurkan penggunaan bilik desinfeksi untuk mensterilkan tubuh dari penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Kewalahan Tangani Virus Corona Sampai Terjadi 738 Kematian dalam Semalam, Pemerintah Spanyol Ubah Arena Skating Jadi Kamar Mayat

Senada dengan RS Harapan Kita, komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) RSCM juga tidak menganjurkan menggunakan bilik desinfeksi karena tidak sesuai dengan pedoman WHO.

Perhimpunan Pengendalian Infeksi Indonesia (PERDALIN) bersama dengan Kementerian Kesehatan, juga diketahui telah membahas terkait hal ini, sehingga materi regulasi akan segera dikeluarkan.

Dengan demikian, untuk melakukan pencegahan Covid-19 dan tetap menjaga agar tubuh senantiasa steril, kita cukup mencuci tangan dan menggunakan masker.

Baca Juga: Dokter Tirta Optimis Virus Corona Segera Berakhir Bila Warga Patuhi Kebijakan Pemerintah untuk Isolasi Diri di Rumah

Selain itu, bagi para tenaga medis selaku pihak yang merawat pasien Covid-19 secara langsung, maka dianjurkan untuk mandi dengan bersih dan mengganti pakaian yang bersih.

Artikel ini telah tayang di GridHITS.id dengan judul Dipromosikan Gubernur Risma untuk Cegah Corona, WHO Justru Peringatkan Bilik Desinfeksi Berisiko Sebabkan Kanker!

(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : GridHITS

Baca Lainnya