Kisah Mantan Guru Bahasa Inggris yang Berhasil Jadi Orang Terkaya di Rusia, Berawal dari Cuti Hamil

Sabtu, 28 Maret 2020 | 12:00
russianinsight.com

Berawal dari Cuti Hamil, Mantan Guru Bahasa Inggris ini Berhasil Menjadi Orang Terkaya di Rusia

Gridhype.id- Sebuah kisah kesuksesan datang dari wanita bernamaTayanaBakalchuk, kisahnya bahkan bisa menginspirasi banyak orang.

TayanaBakalchuk merupakan seorang pengusaha sukses yang namanya tercatat sebagai wanita terkaya kedua di Rusia.

Uniknya, kisah kesuksesanTayanaBakalchuk justru diawali saat dirinya sedang mengambil cuti hamil saat masih menjadi guru bahasa Inggris.

Baca Juga: Jangan Lagi Tidur dengan Rambut yang Masih Basah, Jika Tak Ingin Alami Kelumpuhan Saraf Pada Wajah Seperti Wanita ini

Kini total harta bersih wanita 44 tahun itu berdasarkan Forbes, senilai 1 miliar dollar AS.

Pundi-pundi kekayaan itu ia kumpulkan setelah berhasil dengan e-commerce yang didirikannya pada tahun 2004 bernama Wildberries.

Wildberries merupakan ritel dagang digital terbesar di Rusia yang mewadahi lebih dari 15.000 merek dagang berbagai barang kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga: Viral Video Tim Medis China Berada di Bandara Soekarno Hatta, Begini Penjelasan Pihak Imigrasi

Lebih dari 2 juta pengunjung dari Rusia dan negara-negara di sekitarnya seperti Belarus, Kazakhstan, Armenia, dan Kirgistan, yang mengakses Wildberries setiap harinya.

Sebagai pendiri dan pemimpin perusahaan itu, Tatyana berhasil membawa Wildberries mendapatkan pendapatan sebesar 1,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 26,6 triliun pada tahun 2018.

Mungkin terdengar biasa, seseorang memiliki sebuah usaha di dunia digital, kemudian sukses.

Namun tidak demikian dengan cerita yang dimiliki oleh Tatyana.

Ada yang unik dan mungkin bisa menjadi inspirasi dari kisah suksesnya menjadi seorang pengusaha bahkan miliarder ternama.

Baca Juga: Jadi Pelajaran! Wanita ini Kehilangan 10 Tahun Ingatannya Akibat Ngeden Terlalu Kuat Saat Buang Air Besar, ini Kata Dokter yang Menanganinya

Cuti hamil

Sebelum menjadi seorang pengusaha, sosok Tatyana pernah berprofesi sebagai guru Bahasa Inggris.

Pada tahun 2004, ia mengajukan cuti melahirkan ke lembaga tempatnya mengajar karena harus fokus pada proses persalinannya.

Sebenarnya, ia ingin kembali menjadi seorang guru.

Tetapi ia berpikir anaknya akan membutuhkan sosoknya sebagai seorang ibu sehingga ia memutuskan harus melakukan sesuatu yang berbeda.

Sebulan setelah anaknya terlahir, ia mendirikan Wildberries dari apartemennya di Moskow.

Ketika itu Tatyana masih berusia 29 tahun.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar yang Dipilih Gebetan Bisa Menunjukkan Karakter Asli Mereka saat Menjadi Pacar!

Motivasi awal yang Tatyana miliki saat mendirikan merek kecil itu adalah kesulitan yang ia alami sendiri dalam hal berbelanja pakaian bayi dari dalam rumah.

Sebab, kondisinya sebagai ibu yang baru saja melahirkan membuatnya belum bisa banyak melakukan aktivitas di luar rumah.

Bermodal 700 dollar Amerika Ia memulai usaha ini dengan cukup nekat.

Ia dan suami, Vladislav hanya memiliki uang sekitar 700 dollar AS atau Rp 9,8 juta (kurs Rp 14.000) saat membuat Wildberries.

Ketika itu, mereka menyisihkan sebanyak 70 dollar Amerika per bulan hanya untuk pembiayaan iklan.

Di tengah keterbatasan itu, ia memutuskan untuk menjual kembali pakaian yang ia beli dalam jumlah besar dari situs penjualan di Jerman.

Ia foto satu per satu produk pakaian bayi tersebut, kemudian ia unggah di laman Wildberries.

Baca Juga: 5 Hal ini Wajib Kamu Ketahui, Berikut Fakta Seputar Infeksi Virus Corona Tanpa Gejala

Saat masih mengoperasikan Wildberries dari apartemennya, Tatyana memilih untuk mengantarkan pesanan para konsumen dalam bentuk parsel daripada membiarkan mereka datang ke 'kantor' yang notabene adalah tempat tinggalnya.

Dari nol, perusahaan itu pun terus berkembang hingga saat ini.

Dari kantor apartemen, kini Wildberries sudah memiliki 15.000 karyawan.

Mengutip dari media lokal Rusia, RT, Wildberries kini menjadi perusahaan yang ada di nomor 4 peringkat Forbes dengan nilai bersih mencapai 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 16,8 triliun.

Penilaian terhadap Wildberries didasarkan pada volume penjualan, laba perusahaan, data keuangan dari proyek-proyek serupa, dan perkiraan investor.

Tahun 2018 lalu, diketahui Wildberries telah membangun gudang tambahan di pinggir Moskow, tepatnya di kota Ekaterinbug.

Baca Juga: Dinikahi Pengusaha Tajir Aasal Makassar, Begini Momen Keharmonisan Andi Soraya dan Sang Suami, Terlihat Akur dengan Anak Sambungnya

Sementara berdasarkan The Moscow Times, sosok ibu dari 4 anak ini berhasil masuk dalam jajaran 100 orang terkaya di dunia pada tahun 2019.

Meski begitu, Tatyana merupakan satu sosok dengan kepribadian yang berbeda dari miliarder lainnya di Rusia.

Jika mencari namanya di internet, maka tidak akan ditemui banyak foto tentang dirinya hingga sebagian menyangsikan keberadaan Tatyana.

Dia kerap menghindar dari perhatian publik dan untuk pertama kalinya memberikan wawancara dalam bentuk video pada tahun 2018.

Baca Juga: Lebarnya Hanya 1,4 Meter, Siapa Sangka Rumah Mungil ini Justru Berharga Fantastis Hingga Rp 4,9 Miliar

Sempat terpuruk

Masih di awal keberadaan Wildberries, Tatyana sempat mengalami kesulitan keuangan.

Saat itu, seluruh uang yang ia miliki untuk membayar produsen baju dagangannya, justru dicuri dan dibawa pergi oleh orang pertama yang ia percaya untuk membantu usahanya.

Di waktu yang sama, meski sudah tertipu oleh orang, Tatyana merasa tidak kesulitan untuk mempercayai orang lain.

Di balik kesuksesan yang direngkuh, mantan guru ini pun mengaku tidak memiliki saingan dalam usaha di Rusia.

Sebaliknya, ia selalu belajar dari pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh orang atau perusahaan lain untuk lebih mengembangkan perusahaannya.

Baginya, unsur terpenting dalam sebuah usaha adalah menghargai kejujuran dan keikhlasan bekerja para karyawan.

Itu dimungkinkan datang karena pengalaman buruk yang ia miliki tentang ketidakjujuran. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gara-gara Cuti Hamil, Mantan Guru Bahasa Inggris Ini Jadi Miliarder di Rusia"

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya