Mengejutkan! Penelitian Ini Ungkap Hanya 2 Persen Kasus Corona Terkonfirmasi di Indonesia, Benarkah?

Jumat, 27 Maret 2020 | 15:20
Freepik

(Ilustrasi) Virus corona

GridHype.ID - Mewabahnya virus corona di Indonesia membuat masyarakat dilanda kepanikan dan kekhawatiran.

Sampai pemerintah pusat maupun daerah menerapkan kebijakan untuk mencegah penyebaran virus ini agar tidak meluas.

Namun, sayangnya masyarakat kitamasih tetap bandel tak mau tinggal di rumah.

Padahal angka pertumbuhan kasus Covid-19 akan terus meningkat tajam.

Baca Juga: Bikin Geleng Kepala! Seorang Ayah Jadi Rebutan Anak Kandung dan Tirinya, Akhirnya Pilih Nikahi Putri Kandungnya Sendiri

Bahkan dalam beberapa hari ini terjadi penambahan kasus hampir dua kali lipat dari hari sebelumnya.

Pada 25 Maret 2020 ini, seperti yang disampaikan jurubicara Pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, sudah menembus angka 790 kasus.

Sehari sebelumnya terdapat 685 kasus. Ini berarti ada penambahan 105 kasus baru.

Itu belum termasuk angka kematiannya mencapai 58 kasus yang merupakan angka kematian terbanyak di Asia Tenggara.

Baca Juga: Terungkap! Begini Pola Kerja Semut yang Tiba-tiba Datang ke Rumah

Melihat fenomena ini, Ascobat Gani, pengamat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia mengakui tidak tertutup kemungkinan dengan angka tersebut, Indonesia akan meniru Wuhan, bahkan bisa sama dengan Italia.

"Kami telah kehilangan kendali, itu telah menyebar di mana-maBila Warganya Masih Keluyuran, Indonesia Diprediksi Jadi Episentrum Baru Virus Corona Dunia Setelah Wuhanna. Mungkin kita akan mengikuti Wuhan atau Italia. Saya pikir kita berada dalam kisaran itu", katanya disadur dari Reuters (25/03/2020).

Ascobat Gani memprediksi Indonesia bakal menjadi episentrum baru virus corona Covid-19, setelah Kota Wuhan, China.

Meskipun angkanya bertambah terus, sebuah studi dari Centre for Mathematical Modelling of Infectious Disease yang berbasis di London mengungkapkan, hanya dua persen dari kasus corona yang dikonfirmasi di Indonesia.

Baca Juga: Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Hingga Cegah Kanker, Coba Minum Susu Dicampur Merica dan Rasakan 7 Manfaatnya Berikut ini

Menurut suatu model matematika, tidak mungkin bagi Indonesia memiliki tingkat kematian yang sangat tinggi dengan jumlah kasus yang relatif rendah.

Pada Rabu (25/3), Kementerian Kesehatan melaporkan jumlah kasus corona di Indonesia mencapai 790 orang dengan 58 orang meninggal dunia.

Angka kematian tersebut adalah yang tertinggi dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya yang terlebih dulu terinfeksi.

Dengan begitu, sebuah studi yang dimuat oleh Reuters mengungkapkan, kasus corona di Indonesia bisa mencapai 34.300, diduga melebihi Iran.

Baca Juga: Dua Kali Bertemu di Depan Publik, Mbak You Terawang Gelagat Maia Estianty dan Ahmad Dhani: Karena Anak

Sementara model studi lainnya mengungkapkan, terburuk, pada akhir April, akan lebih banyak lagi penduduk di Jakarta terinfeksi virus corona.

Prediksi tersebut dimungkinan dengan faktor sistem kesehatan Indonesia yang masih buruk jika dibandingkan dengan negara lain, termasuk Italia yang menjadi pusat penyebaran virus corona di Eropa.

Dengan status negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, menurut data Kemenkes, Indonesia hanya memiliki 321.544 tempat tidur rumah sakit.

Kesimpulannya, hanya 12 tempat tidur untuk 10.000 orang. Sementara untuk Korea Selatan, menurut WHO, memiliki 115 tempat tidur untuk 10.00 orang.

Baca Juga: Masih Suka Ngemil di Malam Hari? Jangan Lakukan Lagi Kalau Tak Ingin Hal Mengerikan Ini Terjadi

Pada 2017, WHO juga melaporkan, Indonesia hanya memiliki 4 dokter untuk 10.000 orang. Sementara Italia memiliki 10 kali lebih banyak dan Korea Selatan memiliki 6 kali lebih banyak.

Namun jurubicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan, jika langkah-langkah physical distancing dilakukan secara tepat, jumlah pasien positif virus corona tidak akan bertambah. Nyatanya, banyak yang tidak mengikuti instruksi ini.

Baca Juga: Ditinggal untuk Selamanya Oleh Ibunda, Sudjiwo Tedjo Usul Presiden Jokowi Libur 3 Hari

Artikel ini telah tayang di GridHealth.ID dengan judul Studi di London: Indonesia Hanya Laporkan 2% Kasus Positif Virus Corona, Benarkah?

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber GridHealth.ID