Kewalahan Tangani Virus Corona Sampai Terjadi 738 Kematian dalam Semalam, Pemerintah Spanyol Ubah Arena Skating Jadi Kamar Mayat

Jumat, 27 Maret 2020 | 14:15
Pexels

Ilustrasi Virus corona

GridHype.ID - Salah satu negara di Eropa yang menjadi korban dari ganasnya virus corona adalah Spanyol.

Wabah Covid-19 di negara ini semakin mengkhawatirkan.

Bahkan angka kasus kematian di negeri matador tersebut tercatat sudah melampaui angka kematian di China.

Baca Juga: Menyayat Hati! Pria Ini Saksikan Kematian 2 Pasien di Depan Matanya Ketika Berjuang Kalahkan Virus Corona

Dimana Spanyol disebut mengalami pelonjakan korban meninggal dunia sebanyak 738 kasus hanya dalam semalam.

Dilansir dari Reuters via Kontan.co.id 26/3/2020), angka kematian akibat Covid-19 di Spanyol mencapai 3.434 kasus.

Kejadian ini menjadikan Spanyol sebagai negara kedua dengan kasus corona terbanyak setelah Italia yang diketahui memiliki 6.820 kasus.

Bahkan saking banyaknya jumlah kematian, sebuah arena skating di Ibukota, Madrid disebut telah berubah menjadi kamar mayat darurat.

Baca Juga: Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Hingga Cegah Kanker, Coba Minum Susu Dicampur Merica dan Rasakan 7 Manfaatnya Berikut ini

Diberitakan sebelumnya juga, Wakil Perdana Menteri Spanyol Carmen Calvo telah dinyatakan positif menderita Covid-19.

Dengan hasil tersebut membuat Calvo menjadi anggota kabinet pemerintahan ketiga yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Meski begitu, Calvo diberitakan dalam kondisi baik atau dengan tanpa gejala.

Diberitakan sebelumnya juga, Wakil Perdana Menteri Spanyol Carmen Calvo telah dinyatakan positif menderita Covid-19.

Baca Juga: Dua Kali Bertemu di Depan Publik, Mbak You Terawang Gelagat Maia Estianty dan Ahmad Dhani: Karena Anak

Dengan hasil tersebut membuat Calvo menjadi anggota kabinet pemerintahan ketiga yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Meski begitu, Calvo diberitakan dalam kondisi baik atau dengan tanpa gejala.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut Lockdown sebagai tindakan atau kondisi darurat di mana orang-orang dicegah untuk sementara waktu memasuki atau meninggalkan area atau bangunan terbatas selama terjadinya ancaman bahaya seperti Covid-19 ini.

Alhasil kota dan desa disana terpantau sangat sepi seperti jalan-jalan di Madrid dan Barcelona yang dikenal sangat ramai tampak seperti kota mati.

Baca Juga: Menyanyat Hati! Bocah Lima Tahun Terinfeksi Covid-19 yang Lontarkan Pertanyaan: Bu, Apakah Aku Akan Mati?

Sementara itu, para petugas medis di sana pun juga mengeluhkan kurangnya peralatan pelindung dasar seperti masker, scrub dan sarung tangan.

Kepala Angkatan Bersenjata Miguel Villarroya mengatakan, Pemerintah melalui militer Spanyol kini tengah meminta kepada NATO (organisasi internasional untuk keamanan bersama) untuk disediakan peralatan pelindung medis, ventilator, dan peralatan pengujian.

Menanggapi keluhan tersebut Menteri Kesehatan Spanyol Salvador Illa mengatakan pihaknya tengah mengupayakan kebutuhan medis tersebut.

"Pemerintah telah memesan masker, sarung tangan, alat uji, dan ventilator senilai 432 juta euro (US$ 467 juta) untuk dikirimkan selama delapan minggu ke depan, dengan batch besar pertama diharapkan minggu ini," kata Illa.

Baca Juga: Mulai Sekarang Jangan Malas Mengganti Seprai Jika Tak Ingin 5 Bahaya Kesehatan ini Mengintaimu Saat Tidur

Dilaporkan juga bahwa pemerintah Spanyol kini telah mendorong beberapa pabrik disana seperti pabrik sepatu untuk beralih memproduksi masker medis.

Menurut Kepala Darurat Kesehatan Fernando Simon, Spanyol kini tengah mendekati puncak epidemi virus corona.

Hal itu terlihat dari jumlah kasus Covid-19 yang meningkat seperlima hanya dalam waktu semalam menjadi 47.610 pada hari Rabu (25/3/2020).

Jumlahnya bisa jauh lebih tinggi karena pemerintah melaporkan 130.000 kasus sakit terkait dengan virus, yang mencakup pekerja yang terinfeksi atau dalam isolasi pencegahan.

Baca Juga: Mendekati Pembukaan Lockdown di Kota Wuhan, Ilmuan Konfirmasi Kasus Virus Corona Tak Terdeteksi, Begini Penjelasannya

Serta jumlah tersebut pun belum termasuk dengan para pensiunan.

Simon mengatakan bahwa saat ini Spanyol memasuki hari ke-11 dari 15 hari lockdown secara nasional yang kemungkinan akan diperpanjang hingga 30 hari.

"Kami telah mencapai pengurangan total dalam kontak sosial," katanya.

Baca Juga: Masih Suka Ngemil di Malam Hari? Jangan Lakukan Lagi Kalau Tak Ingin Hal Mengerikan Ini Terjadi

Artikel ini telah tayang di GridHealth.ID dengan judul 738 Kematian Dalam Semalam, Spanyol Ubah Arena di Madrid Jadi Kamar Mayat

(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : Gridhealth.id

Baca Lainnya