70 Tahun Berpisah Akibat Perang Arab-Israel Kakak Beradik ini Kembali Bertemu di Lebanon

Kamis, 19 April 2018 | 21:42
Twitter/@nasseratta5

Kakak beradik yang terpisah 70 tahun kembali bertemu

Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati

Grid.ID- Berpisah atau perpisahan sudah menjadi bagian dari kehidupan.

Setiap yang hidup tentu akan mengalami pertemuan dan pada saatnya nanti akan berpisah.

Penyebab atau alasan untuk berpisah juga beraneka ragam.

Tapi bagaimana jika harus berpisah dengan anggota keluarga karena adanya konflik negara?.

(BACA:Berkat Orang Indonesia Inilah Peperangan Antara Mesir dengan Israel Berhasil di Damaikan)

Seperti itu pula yang harus dihadapi sepasang kakak beradik satu ini.

Mereka berpisah dengan anggota keluarganya 70 tahun lalu.

Kini, ketika diberi kesempatan untuk bertemu kembali, keduanya terlihat sangat bahagia.

Dilansir Grid.ID dari video yang diunggah oleh akun twitter jurnalis Timur Tengah Nasser Atta, @nasseratta5 pada 19 April 2018.

(BACA:Beredar Video Seorang Bocah 3 Tahun Ditangkap Pasukan Israel, Alasannya Sungguh Tak Terduga)

Sepasang kakak beradik terlihat sangat terharu saat dipertemukan kembali.

"Rasmyah Shiheda dari Akko di utara #Israel datang mengunjungi saudara laki-lakinya setelah 70 tahun, dia tidak pernah melihat saudaranya dari tahun 1948 yang sekarang tinggal di Burj al Barjeneh sebuah kamp pengungsi #Palestinian di Beirut sejak 1948," tulis @nasseratta5 dalam captionnya.

Video berdurasi 38 detik yang dibagikan Nasser merekam detik-detik mengharukan pertemuan kakak beradik tersebut.

Baik Rasmyah Shiheda maupun saudara laki-lakinya bersimbah air mata saat berpelukan.

(BACA:Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma, Saat TNI Gunakan Pesawat Nirawak Buatan Israel untuk Misi Pengintaian)

Keduanya tampak telah memasuki usia senja.

Meski demikian pertemuan mengharukan keduanya membuat orang di sekeliling ikut terharu.

Rasmyah Shiheda yang mengenakan kerudung coklat tampak berseru beberapa kali pada saudara laki-lakinya sebelum akhirnya berpelukan.

Pada tahun 1948 atau saat Rasmyah Shiheda terpisah dari saudara laki-lakinya ketika itu pecah perang Arab-Israel 1.

(BACA:Sepupu Ahed Tamimi yang Masih Terluka Parah Diciduk Pasukan Israel di Pagi Buta)

Hanya berselang sehari setelah David Ben Gurion dkk mendeklarasikan berdirinya negara Israel, deklarasi perang datang dari Mesir, Suriah, Irak, Lebanon, Jordania dan Arab Saudi.

Deklarasi perang ini diikuti invasi pasukan Arab ke wilayah Yahudi.

Pada 15 Mei 1948 pecahlah perang Arab-Israel pertama.

Pada awalnya pasukan Arab dengan jumlah pasukan lebih banyak dan persenjataan yang lebih baik dengan mudah menguasai wilayah-wilayah yang ditempati bangsa Yahudi.

(BACA:Benjamin Netanyahu Didemo Masyarakat Israel, 'Negara Mafia dan Perdana Menteri Korup')

Namun, kordinasi antar pasukan Arab ternyata tidak terlalu baik dan di saat-saat akhir, Lebanon menarik mundur pasukannya.

Setelah bertempur selama sembilan bulan, akhirnya pada 1949, tercapai gencatan senjata antara Israel dengan Mesir, Lebanon, Jordania dan Suriah.

Hasil dari perang ini, Israel berhasil menguasai 78 persen wilayah Mandat Palestina.

Sementara Mesir menguasai Jalur Gaza dan Jordania mendapatkan Tepi Barat.

(BACA:Rebutan Ladang Minyak, Begini Kata-Kata Menohok Jenderal Tertinggi Lebanon untuk Israel)

Jordania juga menguasai Jerusalem Timur sementara Israel memerintah Jerusalem Barat.

Pada 1950, Tepi Barat resmi menjadi wilayah Jordania.(*)

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber : Kompas.com, Twitter

Baca Lainnya