Banyak yang Percaya Panas Matahari di Indonesia Bisa Cegah Penyebaran Virus Corona, Ini Kata WHO

Kamis, 19 Maret 2020 | 11:00
Pixabay

Ilustrasi virus corona

Gridhype.id- Jumlah kasus virus corona di Indonesia kian bertambah.

Melansir dari Kompas.com, terdapat 55 kasus baru di Indonesia per 18 Maret 2020.

Hal tersebut membuat total pasien virus corona menjadi 227 orang.

Baca Juga: Asisten Sandra Dewi Kena Tipu Lewat Aplikasi Gojek, Begini Kronologinya

Banyak orang mencari tahu soal informasi virus corona, hingga akhirnya muncul beberapa informasi.

Seperti misalnya mitos tentang virus corona yang bisa dicegah akibat cuaca panas dan sinar matahari di Indonesia.

Kebenaran tentang mitos tersebut tentu dipertanyakan, karena tidak disertakan bukti illmiah yang mendukungnya.

Baca Juga: Hindari Makan Nasi Goreng dengan 3 Bahan ini, Bisa Sebabkan Kematian

Menanggapi hal tersebut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan pernyataan langsung tentang mitos yang menyebar di masyarakat.

WHO juga mengimbau agar masyarakat tidak mudah termakan berita dan informasi tanpa validasi ilmiah yang jelas.

Berikut 16 pernyataan WHO dalam memberikan klarifikasi terkait mitos yang beredar di Mayarakat.

Baca Juga: Coba Konsumsi Jus Wortek dengan Jahe, Rasakan Manfaat Luar Biasa ini yang Akan Terjadi Pada Tubuhmu

1. Cuaca panas dan lembab seperti di Indonesia tak bisa mencegah penyebaran virus corona.

2. Cuaca dingin dan salju juga tidak bisa membunuh Covid-19.

3. Mandi air panas tidak mencegah virus corona.

4. Covid-19 tidak dapat ditransmisikan atau ditularkan melalui produk atau barang dari China atau negara mana pun yang terdapat kasus virus corona.

Baca Juga: Pelajaran dari Pasien Covid-19 yang Berhasil Sembuh, Sebut Jika Poin Utama ini yang Jadi Kunci Kesembuhannya

5. Virus corona baru tidak dapat ditularkan oleh gigitan nyamuk.

6. Penggunan mesin pengering tangan saja tak efektif membunuh virus corona, tetap harus cuci tangan sebelumnya.

7. Jangan gunakan lampu ultraviolet (UV) untuk mensterilkan tangan atau area kulit lainnya, karena radiasi ultraviolet dapat menyebabkan iritasi kulit.

8. Alat pendeteksi suhu panas tubuh tidak menjamin dapat mendeteksi virus corona harus gunakan PCR yang direkomendasikan WHO.

Baca Juga: Tak Hanya Diburu di Indonesia Untuk Cegah Virus Corona, Warga Amerika Serikat Juga Mulai Mencoba Konsumsi Temulawak

9. Jangan menyemprotkan alkohol atau klorin ke seluruh tubuh dengan maksud membunuh virus corona.

Sebab, alkohol dan klorin mungkin berguna untuk mendisinfeksi permukaan, tetapi harus digunakan sesuai dengan rekomendasi yang tepat.

10. Saat ini, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa hewan peliharaan seperti anjing atau kucing dapat terinfeksi virus corona baru.

Namun, tetap disarankan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air setelah kontak dengan hewan peliharaan.

Baca Juga: Ngeri! Kisah 16 Singa Dibunuh dan Dipotong Wajahnya Untuk Ritual Ilmu Hitam

11. Vaksin pneumonia tidak bisa melindungi dari Covid-19, virus ini membutuhkan vaksin khusus. Hingga saat ini vaksin Covid-19 belum ditemukan, masih dalam tahap penelitian.

12. Kumur air garam tidak bisa melindungi kita dari infeksi Covid-19.

13. Bawang putih juga tidak bisa melindungi kita dari infeksi virus corona.

14. Orang dari segala usia memiliki potensi yang sama dalam terinfeksi Covid-19.

Namun orang dengan usia tua dan orang-orang dengan kondisi penyakit seperti asma, diabetes, penyakit jantung, memang lebih rentan karena kondisi kesehatan mereka yang lebih buruk.

15. Obat antibiotik tidak efektif dalam pencegahan dan pengobatan virus corona. Yang harus dicatat, antibiotik bekerja untuk melawan bakteri, sedangkan Covid-19 adalah virus.

16. Sampai saat ini, tidak ada obat khusus yang direkomendasikan untuk pencegahan atau pengobatan virus corona.

Namun, mereka yang terinfeksi virus corona harus menjalani perawatan yang tepat untuk meredakan dan mengobati. (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul, Banyak yang Percaya Cuaca Panas dan Sinar Matahari di Indonesia Bisa Cegah Penyebaran Virus Corona, WHO Berikan Klarifikasi Ini

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : intisari online

Baca Lainnya