GridHype.ID - Tak dapat dipungkiri kepanikan tengah melanda dunia akibat virus corona.
Berdasarkan data yang disampaikan olehKemenkes, jumlah pasien positif corona mencapai 117 orang, 5 meninggal dunia, dan 8 telah sembuh.
Melihat peresebarannya yang tak terkontrol dan efek yang ditimbulkan wabah iniditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan bencana non-alam nasional oleh Pemerintahan Indonesia.
Bahkan, demi mencegah penularan virus corona, sejumlah daerah telah memberlakukan social distancing.
Seperti yang diketahui, persentase tingkat kematian yang diakibatkan virus ini cukup rendah. Sementara itu, banyak orang yang terinfeksi virus corona berhasil sembuh.
Salah satu berita datang dari Tiongkok. Sekitar 100 pasien positif virus corona di Tiongkok berhasil sembuh dengan menggunakan obat dari pohon kina.
Bahkan, tanaman yang satu ini diketahui tumbuh subur di Indonesia.
Sembuhnya pasien positif virus corona di Tiongkok karena jalani pengobatan menggunakan pohon kina ini pun diungkapkan langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam acara Mata Najwa yang diunggah di kanal Youtube Najwa Shihab, Kamis (12/03/20).
"Ada berita baik dari Jawa Barat, menurut National Health Institute di Amerika dan Wuhan China itu ada 100 yang sembuh oleh obat yang bahasa lazimnya Kina," kata Ridwan Kamil.
"Jadi pohon Kina ini ada di Jawa Barat dan sedang distudi, saya tugaskan universitas, mudah-mudahan berita baik ini sudah teruji di Wuhan 100 sembuh itu ternyata obat herbalnya ada di kita, Kina yang diproduksi Kimia Farma sebelumnya untuk mengobati malaria,"
Baca Juga: Virus Corona Bisa Menempel di Ponsel, Begini Cara Tepat Bersihkan HP dari Kotoran
"Mudah-mudahan kita doakan bisa untuk mencegah penularan dan mematikan pertumbuhan virus corona," lanjutnya.
Dikutip dari Kompas.com, Kamis (12/3/2020) Guru Besar Bidang Farmakologi dan Farmasi Klinik Universitas Padjadjaran, Keri Lestari mengatakan bahwa klorokuin fosfat yang ditemukan dapat memblokir infeksi Covid-19 pada konsentrasi mikromolar rendah.
“Klorokuin biasanya digunakan untuk mencegah dan mengobati malaria dan berkhasiat sebagai agen anti-inflamasi untuk pengobatan rheumatoid arthritis dan lupus erythematosus,” tutur Keri.
Klorokuin fosfat telah menunjukkan aktivitas yang nyata dengan tingkat keamanan yang dapat diterima dalam mengobati pneumonia pasien Covid-19, dalam uji klinis multisenter yang dilakukan di Tiongkok.
"Penelitian mengungkapkan bahwa klorokuin juga memiliki potensi aktivitas antivirus spektrum luas dengan meningkatkan pH endosom yang diperlukan untuk fusi virus atau sel, serta mengganggu glikosilasi reseptor seluler SARS-CoV," lanjutnya.
Selama ini, klorokuin diproduksi di pabrik milik Kimia Farma di Jalan Pajajaran, Kota Bandung.
Namun sejak tahun 2016, produksi ekstrak kina ini dipindah ke pabrik Kimia Farma di Banjaran, Kabupaten Bandung.
"Beruntunglah Jawa Barat, punya kebun kina di Bandung. Akan sangat mungkin jika produksi obat yang dinyatakan ampuh melawan virus corona ini, kembali diproduksi di Jawa Barat," tutur Keri.
Penelitian lanjutan tentang klorokuin fosfat sebagai obat virus corona ini akan dilakukan kembali di Universitas Padjadjaran dan obatnya kembali diproduksi di Bandung.
"Kalau mau dikembangkan kembali sangat bisa. Kami sudah berkomunikasi dengan Kimia Farma, mereka sudah pertimbangkan untuk produksi kembali," jelasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di NOVA dengan judul 100 Pasien Positif Virus Corona di China Sembuh dengan Pengobatan dari Tanaman yang Tumbuh Subur di Indonesia