GridHype.ID - Demi memiliki anak yang patuh dan disiplin kerap kali orang tua harus bersikap tegas pada anaknya.
Tanpa sadar, ucapan dengan nada membentakpun terlontar tertuju pada anaknya.
Padahal kebiasaan membentak anak memiliki dampak buruk bagi pertumbuhannya.
Baca Juga: Salah Kaprah, Mitos Orang Tua Sedot Ingus Anak Saat Pilek Ternyata Berbahaya, Ini Risiko di Baliknya
Pengaruh pola asuh orangtua sangat besar pada pertumbuhan si kecil.
Jika sang anak seringkali mendapatkan bentakan, mereka akan menganggapnya sebagai hal yang normal dan membuat sang anak akan melakukan hal yang sama.
Efek bentakan pada anak Ahli parenting Laura Markham mengatakan, pekerjaan utama orangtua setelah memastikan keselamatan anak adalah mengelola emosi diri.
Suara keras saat membentak sang anak justru membuat pesan yang ingin disampaikan orangtua tidak bisa diterima dengan jelas oleh anak.
Sebaliknya, orangtua harus berbicara dengan anda lembut dan halus jika ingin anak-anak mengerti apa yang ingin disampaikannya.
"Riset juga menunjukan anak yang sering mendapat bentakan cenderung lebih agresif, baik secara fisik dan verbal," ucap Markham, dilansir dari Healthline.
Apa pun konteksnya, berteriak seringkali didefinisikan sebagai ekspresi kemarahan.
Hal itu justru membuat anak-anak ketakutan dan merasa tidak aman.
Sebaliknya, ketenangan justru membuat anak merasa dicintai dan diterima.
Membentak anak, terutama bentakan yang disertai penolakan dan penghinaan verbal, bisa dianggap sebagai pelecehan emosional.
Hal itu terbukti berdampak panjang pada psikologis anak untuk jangka panjang.
Anak akan mudah mengalami kecemasan, memiliki rasa percaya diri yang rendah, dan menjadi pribadi yang agresif secara fisik dan mental.
Melansir Hello Sehat, penelitian menunjukkan bahwa anak yang semasa kecil dibentak-bentak oleh orangtuanya lebih berisiko mengalami gangguan perilaku dan depresi akibat trauma masa kecil ini.
Selain itu, berikut efek lain yang bisa terjadi ketika anak sering mendapatkan bentakan dari orangtuanya:
- Anak menganggap berteriak adalah cara untuk menyampaikan pesan mereka satu sama lain.
- Anak akan membalas dan berbalik meneriaki orangtua.
- Hubungan anak dan orangtua tidak stabil dan tidak dapat berkomunikasi dengan cara yang sehat.
- Anak cenderung menarik diri dari orangtua dan mudah dipengaruhi teman-temannya.
Lalu, apa yang harus dilakukan orangtua ketika terlanjur membentak anak?
Emosi yang memuncak saat mendisiplikan anak adalah hal yang umum terjadi.
Namun, pastikan orangtua bisa mengendalikan emosi saat sang anak melakukan hal yang dianggap keliru.
Ketika terlanjur membentak anak, orangtua harus segera melakukan tindakan tertentu agar apa yang telah dilakukannya tidak menimbulkan efek buruk bagi tumbuh kembang anak.
Melansir Hello Sehat, berikut yang harus dilakukan orangtua usai membentak anak:
1. Meminta maaf
Ketika orangtua terlanjur membentak anak, hal utama yang harus dilakukan adalah meminta maaf.
Hal ini justru membuat anak belajar bahwa manusia pasti melakukan kesalahan dan perlu meminta maaf atas kesalahan yang dilakukannya.
2. Ingatkan anak bahwa Anda mencintai mereka
Sehabis dibentak, anak biasanya akan merasa kecil hati.
Baca Juga: 5 Cara Efektif untuk Orang Tua Tangani Anak yang Jadi Korban Bullying
Pada titik ini, penting bagi orangtua untuk mengingatkan anak bahwa Anda mencintai mereka dan Anda hanya sedang merasa lelah dan penuh emosi.
Jelaskan juga pada anak jika berteriak bukanlah cara berkomunikasi yang baik.
3. Jangan memaksa pembicaraan saat itu juga
Apabila tidak berhasil menenangkan diri, jangan memaksakan diri untuk menyelesaikan pembicaraan dengan anak saat itu juga.
Ambil jeda sesaat dan tentukan waktu yang Anda butuhkan agar ketegangan antara Anda dan anak tidak berlarut-larut.
Sangat penting bagi orangtua agar mengelola emosi agar tidak mudah membentak sang anak.
Oleh karena itu, jadikan rumah sebagai lingkungan yang tenang.
Orangtua harus bisa memastikan bahwa semua anggota keluarga bisa berkomunikasi dengan baik dan mengakui perasaan satu sama lain tanpa menyalahkan, mempermalukan, atau menghakimi.
Orangtua dan anak juga harus melakukan komitmen untuk berdiskuso dan membuat semua orang di keluarga bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dampak Negatif Sering Membentak Anak, Orangtua Wajib Tahu"