16 Pasien Corona di Vietnam Sembuh dan Boleh Pulang, Pemerintah Setempat Ungkap Cara yang Dilakukan

Rabu, 04 Maret 2020 | 09:00
Freepik

Ilustrasi

GridHype.ID -Lebih dari 70 negara kini telah mengonfirmasi kasus virus corona pertamanya.

Di antara puluhan negara tersebut, deretan negara di Asia menjadi yang paling banyak terinfeksi.

Terhitung sampai Selasa (3/3/2020) pukul 18.06 WIB, 91.113 kasus terkonfirmasi di seluruh dunia.

Baca Juga: Terjadi Dua Kali dalam Setahun, Jakarta Alami Hari Tanpa Bayangan Siang Ini

Tercatat pula 3.119 kasus kematian, dan 48.134 pasien dinyatakan sembuh.

Salah satu negara yang cukup baik dalam penanganan kasus corona ini adalah Vietnam.

Hingga Rabu pekan lalu (26/2/2020), seluruh pasien yang berjumlah 16 orang dinyatakan sembuh dan telah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit.

Selama 15 hari terakhir, Vietnam menyatakan mereka belum menemukan adanya kasus infeksi terbaru, seperti dilaporkan Al Jazeera Jumat (28/2/2020).

Baca Juga: Pesawat AlamiTurbulensi Hebat, Pramugari Ini Tak Sengaja Siram Air Panas ke Penumpang Saat Sajikan Makanan

Kasus terakhir infeksi virus corona terjadi pada 13 Februari di sebuah desa di utara Hanoi, yang ditutup selama 20 hari terakhir.

Mengutip Wakil Perdana Menteri Vu Duc Dam, Kementerian Kesehatan Vietnam menyatakan jika diibaratkan perang, maka mereka baru memenangkan babak pertama.

"Kami belum meraih kemenangan total dalam pertempuran ini karena segalanya tidak bisa diprediksi," jelas Vu merujuk kepada penyebaran virus di seluruh dunia.

Baca Juga: Positif Terjangkit, Begini Kronologi Warga Depok yang Tertular Virus Corona dari Orang Jepang

Pasien terakhir, seorang pria berusia 50 tahun berinisial NVV, sudah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang pada Rabu pekan lalu.

NVV diketahui tertular dari putrinya, perempuan 23 tahun berinisial NTD.

Keduanya adalah warga distrik Son Loi di provinsi bagian utara, Vinh Phuc.

Baca Juga: Hand Sanitizer Langsung Ludes Sejak Diumumkan Presiden Jokowi, Bahan Alami Ini Bisa Tangkal Virus Corona

NTD diketahui adalah satu dari delapan pekerja sebuah perusahaan Jepang yang baru kembali dari Wuhan, kota di China yang menjadi pusat penyebaran virus, pada 17 Januari.

Enam di antara rombongan yang berangkat, termasuk NTD, positif terinfeksi.

Korban termuda adalah bayi berusia tiga bulan, dengan yang tertua 73 tahun.

Proaktif dan respons yang konsisten

Baca Juga: Merapi Kembali Erupsi, Wirang Birawa Sempat Posting Peta Pulau Jawa, Tapi Kok Putih Semua?

Dr Kidong Park, perwakilan Badan Kesehatan Dunia (WHO) di Vietnam menyatakan, kunci sukses Hanoi adalah "respons yang konsisten dan proaktif".

Kasus penyebaran virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu dimulai ketika dua warga China terinfeksi di Ho Chi Minh City pada 23 Januari.

Pemerintah pusat akhirnya mendeklrasikan virus SARS-Cov-2 itu sebagai darurat nasional pada 1 Februari, tatkala enam orang resmi terjangkit.

Baca Juga: Jangan Panik, Ahli Sebut 81% Kasus Corona Bersifat Ringan, Bahkan Banyak yang Sembuh Total

Kemudian 13 Februari, kementerian kesehatan memerintahkan isolasi terhadap 10.600 penduduk Son Loi selama 20 sejak lebih banyak kasus ditemukan.

Park menjelaskan, Hanoi mengaktifkan sistem respons mereka dengan mengintensifkan pengawasan, menggalakkan pengujian laboratorium.

Kemudian memastikan tidak ada infeksi di fasilitas kesehatan, menyegel informasi negatif atau hoaks, hingga kolaborasi dari berbagai sektor.

Wakil Menteri Kesehatan Nguyen Thanh Long pernah menuturkan pada Februari, belum ada vaksin yang ampuh untuk menyembuhkan virus corona.

Baca Juga: Indonesia Positif Corona, Jessica Iskandar Sedih Banyak Tamu Batal Hadiri Pernikahannya dengan Richard Kyle

Karena itu, mereka hanya mengandalkan prinsip dasar, di mana pekerja medis diharuskan mengikuti sejumlah protokol untuk menilai tingkat keparahan infeksi.

Pertama, dokter harus merawat orang yang menunjukkan gejala.

Kemudian pasien bakal mendapat level perawatan tinggi di mana mereka juga melakukan diet.

Kemudian tahap ketiga menurut Nguyen adalah, tim medis harus terus memperhatikan tingkat penyerapan oksigen dalam darah si pasien.

Baca Juga: Wuhan Barubah Bak Kota Mati, Warganya Sampai Harus Makan Makanan Basi untuk Bisa Bertahan

Selain berjibaku di rumah sakit, Hanoi juga melakukan perlindungan kepada siswa dengan tetap meliburkan kegiatan belajar mengajar.

Jutaan murid dari 63 kota dan provinsi seantero Vietnam hingga saat ini masih belum bersekolah sejak ditutup pada Tahun Baru Imlek.

Artikel ini pernah tayang di Wartakota dengan judul Seluruh Pasien Virus Corona di Vietnam Sembuh, Apa Tipsnya?

(*)

Editor : Linda Fitria

Sumber : Wartakota

Baca Lainnya