Menyayat Hati, Kisah Mbah Warjin yang Digotong dengan Tandu Sejauh 6 Km Menuju Rumah Sakit

Rabu, 26 Februari 2020 | 18:49
Kompas.com/Handout

Mbah Warjin Kesakitan Setiap Hari, Warga Desa Ramai-ramai Buat Tandu Darurat Untuk Gotong Tetangganya Sejauh 6 Km Menuju Rumah Sakit

GridHype.ID - Kisah Mbah Warjin,warga Dusun Rapahombo, Desa Klitih, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, menuai perhatian masyarakat.

Mbah Warjin yang sudah berusia senja, terpaksa digotong menggunakan tandu untuk mengantarkan kakek tersebut berobat.

Mbah Warjin harus ditandu sejauh 6 kilometer untuk berobat ke rumah sakit pada Minggu (23/2/2020) kemarin.

Baca Juga: Bikin Pelanggan Kelabakan Membayar, Berikut Deretan Warung yang Viral Karena Harganya Tak Masuk Akal, Air Kobokan Saja Harganya Rp50 Ribu

Peristiwa itu terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial seperti Facebook, Youtube, dan aplikasi pesan WhatsApp.

Awalnya, video itu diunggah pemilik akun Facebook, Jalaluddin, pada Minggu (23/2/2020) sekitar pukul 19.50 WIB.

Dalam unggahan itu, Jalaluddin menulis, Mbah Warjin terpaksa ditandu karena menderita sakit keras.

Sementara, kondisi jalan yang dilalui tak bisa dilewati kendaraan bermotor, khususnya roda empat.

Baca Juga: Jangan Sampai Menyesal, Coba Perhatikan Ciri-Ciri Berikut ini Sebelum Membeli Bandeng Presto

Sekretaris Desa Klitih, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, Qomaruddin mengatakan, sosok pria yang ditandu beberapa orang tersebut benar merupakan Mbah Warjin.

Tinggal di wilayah terpencil

Mbah Warjin merupakan warga Dusun Rapahombo dan secara secara administratif, Dusun tersebut masuk dalam wilayah Desa Klitih.

Dusun Rapahombo, menurut Qomaruddin, dihuni oleh 196 jiwa dengan 75 kepala keluarga (KK).

Perkampungan penduduk di bagian barat wilayah Kabupaten Jombang itu merupakan salah satu wilayah terpencil di Desa Klitih, Kabupaten Jombang.

Baca Juga: Coba Ramuan Kompres Jahe Berikut ini Ampuh Atasi Batuk Hingga Pilek

Qomaruddin mengungkapkan, dari pusat pemerintahan Desa Klitih, terdapat dua jalur menuju Dusun Rapahombo.

Kedua jalur tersebut memiliki jarak tempuh lumayan jauh dengan kondisi medan yang cukup menantang, terutama saat musim hujan.

Jalur pertama, jarak dari Kantor Desa Klitih menuju Dusun Rapahombo ditempuh sekitar 15 kilometer.

Sedangkan, jalur kedua sekitar 20 kilometer, karena harus melintasi Dusun Brangkal, Desa Jipurapah, Kecamatan Plandaan.

Baca Juga: Viral di Grup WhatsApp, Benarkah Nasi yang Didiamkan Lebih dari 12 Jam di Rice Cooker Bisa Menjadi Racun, Berikut Penjelasannya

"Kalau dari desa Klitih menuju Rapahombo itu jaraknya sekitar 12 sampai 15 kilometer," kata Qomaruddin kepada Kompas.com, Selasa (25/2/2020).

Menurut dia, Mbah Warjin terpaksa ditandu saat akan berobat karena akses jalan menuju perkampungan penduduk tersebut tidak bisa dilalui kendaraan bermotor, terutama roda empat.

"Memang seperti itu, karena kondisi jalannya tidak memungkinkan untuk kendaraan. Kalau musim kemarau jalan bisa dilalui, tetapi kalau musim hujan sudah pasti sulit dilalui kendaraan," ujar Qomaruddin.

Baca Juga: Viral, Wanita 21 Tahun ini Justru Pilih Nikahi Boneka Zombie, Ternyata Ada Alasan Pilu ini Dibaliknya

Bukan kali pertama

Dia mengungkapkan, peristiwa orang sakit ditandu warga saat akan berobat bukan peristiwa pertama di Dusun Rapahombo.

Selain Mbah Warjin, warga lainnya juga pernah ditandu saat akan berobat ke tempat pelayanan kesehatan, termasuk warga yang hendak melahirkan.

"Yang menandu kemarin warga di sana, dipimpin Pak Kepala Dusun Rapahombo. Sebelum-sebelumnya juga begitu, misalnya ada warga yang mau melahirkan, ditandu ke tempat persalinan di dekat balai desa ini," kata Qomaruddin.

Menurut Qomaruddin, ada petugas medis yang ditugaskan ke Dusun Rapahombo.

Petugas itu datang setiap satu pekan sekali.

Baca Juga: Viral Video Pengemasan Masker Diduga Bekas Pakai, Berikut Saran Dokter Cara Buang Masker yang Benar

Pembangunan jalan terkendala

Qomaruddin mengatakan, Pemerintah Desa Klitih sudah lama mengajukan perbaikan akses jalan menuju Dusun Rapahombo agar layak dilalui, baik saat musim kemarau maupun musim hujan.

Namun, pembangunan atau perbaikan akses jalan ke Dusun Rapahombo belum juga diperoleh karena berbagai alasan.

"Untuk infrastruktur kita ajukan ke berbagai sumber, maksudnya sumber dana mana yang bisa kita minta, ya kita minta bantuan," kata Qomaruddin.

Menurut Qomaruddin, pembangunan atau perbaikan akses jalan ke Dusun Rapahombo terkendala besarnya biaya serta kewenangan lahan yang dilintasi menuju Dusun tersebut.

Baca Juga: Viral Video Remaja Berseragam Polisi Tiba-tiba Sujud dan Cium Kaki Laki-laki Paruh Baya, Ini Alasan di Baliknya

"Kalau jalan, jalannya memang masuk adminstratif Desa, cuma kepemilikannya kan milik Perhutani. Kendala berikutnya ya soal dana yang tidak kecil," kata dia.

Video dibuat kepala dusun

Rekaman yang menayangkan aksi sejumlah warga mangangkat Mbah Warjin dengan tandu untuk berobat direkam oleh Paidi yang merupakan Kepala Dusun Rapahombo.

Video itu kemudian diunggah pemilik akun Instagram @jalal.jbg.

Baca Juga: Viral di Grup WhatsApp, Benarkah Nasi yang Didiamkan Lebih dari 12 Jam di Rice Cooker Bisa Menjadi Racun, Berikut Penjelasannya

"Mbah Warjin siang tadi digotong sejauh hampir 6 kilometer, dari Dusun Rapahombo ke Dusun Brangkal Desa Jipurapah. Dari Dusun Brangkal, dioper dengan Pajero OPSHID menuju RSI Jombang," kata Jalaluddin dalam akun Facebook miliknya.

Pada bagian awal dari keterangan yang diunggah, Jalaluddin menuliskan, peristiwa serupa pernah terjadi pada 2013 lalu.

Saat itu, tulis Jalaluddin, seorang ibu hamil yang hendak melahirkan, ditandu oleh beberapa orang warga menuju tempat persalinan di tempat praktik bidan desa.

"Mirip 2013. Di lokasi yang sama, Dusun Rapahombo, Ibu hamil mau melahirkan digotong menuju layanan kesehatan terdekat," tulis Jalaluddin.

Baca Juga: Penuh Haru! Calon Polisi Ini Viral Karena Cium Kaki Penjual Gado-gado dan Sate Keliling

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Tak Tega Lihat Mbah Warjin Kesakitan Setiap Hari, Warga Desa Ramai-ramai Buat Tandu Darurat Untuk Gotong Tetangganya Sejauh 6 Km Menuju Rumah Sakit

(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : Sosok.id

Baca Lainnya