GridHype.ID - Belakangan, kasus operasi kelamin cukup banyak dikulik masyarakat.
Apalagi setelah sosok Lucinta Luna hadir dan menghebohkan jagat hiburan Indonesia.
Meski dari awal dirinya mengaku sebagai wanita, usut punya usut banyak rumor beredar dirinya melakukan operasi kelamin.
Baca Juga: Menyebar Sampai Timur Tengah, Kasus Virus Corona Dikonfirmasi Pemerintah Lebanon
Operasi itu kabarnya ia lakukan di Thailand sebelum dirinya viral dan populer.
Membahas soal operasi kelamin Lucinta Luna sendiri, ternyata ada beberapa fakta mengerikan di baliknya.
Hal itu dibuka oleh seksolog, dr. Boyke Nugraha di kanal YouTube Abraham Silaban, Kamis (20/2/2020).
Di tayangan itu, dr. Boyke banyak membahas soal apa yang Lucinta Luna alami, termasuk soal praktik operasi kelamin.
Baca Juga: Vidi Aldiano dan Melly Goeslaw Berikan Penghormatan Terakhir untuk Ashraf Sinclair
Mulanya, dr. Boyke menjelaskan apa itu transgender hingga menghubungkannya dengan operasi kelamin.
"Transgender ini adalah suatu kondisi di mana, seorang yang jiwanya wanita, dan jasmaninya pria. Mereka adalah kelompok minoritas.
"Sehingga seakan-akan jiwanya terperangkap pada jasmani yang salah," ungkap dr. Boyke.
"Karena dia jiwanya wanita, maka dia akan berusaha untuk menjadi wanita yang perfect, termasuk dia melakukan operasi kelamin," tambahnya.
Baca Juga: Tragedi Susur Sungai Siswa SMPN 1 Turi, Saksi Mata Awalnya Melihat Sepatu di Bawah Jembatan
Kendati tidak menyebut operasi kelamin itu suatu yang dilarang, namun dr. Boyke mengungkapkan risikonya.
Menurut dr.Boyke, sebelum melakukan operasi sendiri, ada serangkaian tahap yang harus dilalui.
"Untuk melakukan operasi kelamin, dari seorang pria ke wanita, itu kita nggak bisa langsung mengatakan 'itu operasi kelamin'.
"Karena ada tahapan-tahapan. Dan tahapannya itu dengan tes oleh para psikiater. Mereka dites, bener nggak sih ini jiwanya wanita. Bener nggak sih dia terperangkap di tubuh pria," ungkap dr. Boyke.
Kendati tidak akan berbahaya jika operasi sukses dilakukan, namun tetap ada efek yang bisa saja terjadi.
Yakni risiko fatal yang mungkin saja terjadi ketika operasi itu berlangsung.
"Risiko fatal ya di operasinya, ada pendarahan hingga kematian," ungkap dr. Boyke.
"Risiko lain ada nggak?" desak Abraham.
"Nggak ada, selama itu dilakukan oleh dokter yang baik, biasanya fine-fine aja," tandas dr. Boyke.
(*)