Gridhype.id- Akhir-akhir masyarakat dikejutkan dengan sebuah unggahan.
Unggahan tersebut menampilkan daging ikan lele yang memiliki bercak putih dan diduga merupakan cacing.
Namun, fakta berbeda justru diungkapkan peneliti.
Dilansir dari Kompas.com yang mengonfirmasinya kepada dokter hewan dari Lab Balai Uji Standar Karantina Ikan, BKIPM Kementerian Kelautan dan Perikanan, Drh. M. Aji Purbayu.
Ia mengatakan, bintik putih pada ikan lele tersebut bukan mengindikasikan ada cacing di dalamnya, melainkan parasit jenis protozoa.
"Bintik putih itu namanya cysta. Cysta Parasit Protozoa," kata Aji saat dihubungi Kompas.com, Minggu (16/2/2020).
Baca Juga: Reza Rahadian Ungkap Janji BCL Terhadap Anak Semata Wayangnya Usai Sepeninggalan Suami
Aji mengungkapkan, Cysta Parasit Protozoa pada ikan lele tersebut berjenis Ichtyophthirius Multifilis atau dikenal sebagai parasit penyebab penyakit White Spot pada ikan.
Parasit tersebut tidak bersifat zoonosis (tidak menular ke manusia) dan akan mati pada pemanasan atau pemasakan ikan hingga matang.
"Hanya memang konsumen ada yang merasa jijik atau kurang nyaman memakannya," kata Aji.
Baca Juga: Jangan Lagi Disepelekan, ini 7 Tanda ini Jadi Gejala Awal Kanker Ganas, Salah Satunya Sulit Menelan
Meski demikian, ia menekankan, perlu dilakukan uji laboratorium untuk memastikan lebih lanjut spesies parasit penyebabnya.
Ia mengatakan, protozoa terduga penyebab tidak menimbulkan penularan ke manusia atau tidak pernah ada laporan penelitian zoonosis.
Masih bisa dikonsumsi Jika menemukan ikan dengan kondisi seperti di atas, Aji mengatakan, masih bisa dikonsumsi.
Baca Juga: Coba Cek, Berikut Urutan Golongan Darah yang Memiliki Kecerdasa Emosional Paling Tinggi
Dengan catatan, diolah atau dimasak dengan benar-benar matang.
Lalu, ikan seperti apa yang sebaiknya jangan dikonsumsi?
"Ikan tidak sehat. Mengandung pengawet buatan atau bahan kimia berbahaya, contoh formalin," kata Aji.
Aji juga mengungkapkan, ciri-ciri ikan dengan formalin di antaranya, bola mata dan pupilnya tenggelam, keruh, serta tampak lendir kuning tebal.
Dari segi warna, ikan tampak pucat, kusam agak keputihan.
Kalau mengandung formalin, ikan bila dipegang itu keras, kaku dan tegang," ujar Aji.
Selain itu, ikan yang mengandung kontaminan, contoh bakteri salmonella atau E-coli yang bersifat food borne disease dan atau alergen juga tidak layak dikonsumsi. D
emikian pula ikan yang dilihat dari kasat mata bermutu rendah misalnya berbau busuk dan daging atau jaring banyak yang rusak, termasuk tidak layak konsumsi. (*)
Artikel ini telah tayang di Sajian Sedap dengan judul,Ramai Disebut Mengandung Cacing, Peneliti Ungkap Fakta Tentang Daging Ikan Lele Berbintik Putih, Jadi Aman Dikonsumsi?