Kabar Gembira bagi Kalian yang Hobi Rebahan, Sebuah Studi Temukan Jika Berat Badan Lebih Banyak Turun Saat Tidur daripada Saat Kita Berolahraga

Sabtu, 15 Februari 2020 | 12:35
dailyburn.com

Posisi tidur dengan kedua tangan terangkat

Gridhype.ID -Bagi kamu yang sedang menjalani program diet tentu olahraga menjadi pilihan aktivitas rutin.

Ada hal yang menarik loh terkait tidur dan olahraga.

Ya, dua olahraga ini terasa bertolak belakang.

Baca Juga: Nekat Bongkar Makam dan Ambil Kepala Mayat Tetangganya, ini yang Dilakukan Sang Pencuri Terhadap Potongan Kepala Tersebut

Seorang dokter spesialis ahli tidur telah menyelesaikan studinya dalam mengamati hubungan tidur dengan persentase lemak di dalam tubuh seseorang.

Adalah dokter Guy Meadow yang menemukan bahwa mereka yang tidur kurang dari tujuh jam semalam memiliki persentase lemak tubuh yang lebih tinggi daripada mereka yang tidur malam penuh.

Dia menjelaskan ada hubungan antara kurang tidur dan persentase lemak tubuh yang lebih tinggi.

“Tidur kurang dari 7-8 jam per malam terkait dengan persen lemak tubuh yang lebih tinggi,"katanya pada Cosmopolitan (09/02/20).

“Penelitian menunjukkan bahwa orang yang rata-rata hanya tidur enam jam per malam 27% lebih cenderung kelebihan berat badan. Mereka yang rata-rata tidur lima jam per malam adalah 73% lebih cenderung kelebihan berat badan."

Tanpa istirahat yang cukup hormon leptin dan ghrelin, yang menjadi hormon di belakang rasa lapar dan kenyang, menjadi tidak seimbang. Dampaknya, kita mungkin menginginkan lebih banyak makanan dan terutama makanan manis.

Meadow kemudian menunjukkan tautan antara keinginan minum minuman bersoda dengan produksi grehlin yang kacau akibat kurang tidur.

Baca Juga: Banyak Dijajakan di Perkampungan, Waspada! Dibalik Kelezatannya Tahu Bulat Simpan Bahaya yang Bisa Sebabkan Kanker!

Adalah dokter Guy Meadow yang menemukan bahwa mereka yang tidur kurang dari tujuh jam semalam memiliki persentase lemak tubuh yang lebih tinggi daripada mereka yang tidur malam penuh.

Dia menjelaskan ada hubungan antara kurang tidur dan persentase lemak tubuh yang lebih tinggi.

“Tidur kurang dari 7-8 jam per malam terkait dengan persen lemak tubuh yang lebih tinggi,"katanya pada Cosmopolitan (09/02/20).

“Penelitian menunjukkan bahwa orang yang rata-rata hanya tidur enam jam per malam 27%l ebih cenderung kelebihan berat badan. Mereka yang rata-rata tidur lima jam per malam adalah 73% lebih cenderung kelebihan berat badan."

Tanpa istirahat yang cukup hormon leptin dan ghrelin, yang menjadi hormon di belakang rasa lapar dan kenyang, menjadi tidak seimbang. Dampaknya, kita mungkin menginginkan lebih banyak makanan dan terutama makanan manis.

Meadow kemudian menunjukkan tautan antara keinginan minum minuman bersoda dengan produksi grehlin yang kacau akibat kurang tidur.

Pada 2010, University of Chicago menemukan bahwa pada individu yang melakukan diet, dan yang tidur semalaman, lebih dari setengah dari berat badan yang hilang adalah jaringan lemak.

Baca Juga: Disebut Sebagai Monser Laut Keturunan Iblis dan Belut, Video Penemuan Hewan Laut ini Jadi Viral di Media Sosial

Ketika tidur mereka berkurang, lemak yang hilang berkurang menjadi hanya seperempat dan mereka juga mengatakan bahwa mereka lapar ketika bangun tidur.

Pada tahun 2018, para ilmuwan menemukan bahwa orang-orang yang beristirahat antara tujuh dan sembilan jam secara teratur tidak merasa lapar, berbeda dengan yang tidurnya kurang malah merasa lapar ketika bangun tidur.

Namun demikian Meadow berpesan pada pasiennya yang ingin menurunkan berat badan, bahwa di samping memperbaiki tidur malamnya, tetap harus memerhatikan pola makan dan menjalankan rutinitas olahraga yang bersifat kardio berjalan, joging dan bersepeda agar tetap sehat dan bugar.

(*)

Artikel ini telah tayang di GridHealth.ID dengan judul Studi : Berat Badan Lebih Banyak Turun dengan Tidur Daripada ke Gym

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : GridHealth.ID

Baca Lainnya