GridHype.ID - Jagad twitter diramaikan dengan tagar #PrayForThailand yang menjadi trending topicpada Minggu (9/2/2020).
Hingga Minggu (9/2/2020) kemarin, pukul 17.46 WIB, lebih dari 25 ribu tweet menyisipkan tagar tersebut dalam perbincangan.
Kabar ini juga menyita perhatian dunia internasional pada serangan yang dilakukan oleh tentara bernamaJackraphanth Thomma di sebuah mall.
Bahkan sebelum melakukan penyerangan biadab ini, si pelaku masih sempat-sempatnya siaran live di akun Facebook miliknya.
Baca Juga: Marshanda Kirim Pesan Menyentuh untuk Putri Karen Pooroe
Lantas, apa sebenarnya latar belakang penyerangan dan siapa Jackraphanth Thomma?
Pertikaian karena utang
Melansir AFP, menurut Perdana Menteri Kerajaan, sebelum ditembak mati, Jackraphanth Thomma terlibat dalam pertikaian terkait utang.
Jackraphanth Thommadisebut melakukan aksinya karena masalah jual beli rumah.
Pernyataan ini menjadi spekulasi pertama atas motif dari penembakan yang belum pernah terjadi sebelumnya tersebut.
Menurut Perdana Menteri Kerajaan, Prayut Chan-O-Cha, pertikaian ini melibatkan kerabat dari komandannya.
Baca Juga: Siapa Sangka Mangga Bisa Turunkan Berat Badan tapi Jangan Sampai Salah Langkah!
Sebelum melakukan penembakan, pelaku diketahui telah membunuh komandannya serta mencuri senjata dari kamp militer.
Kemudian, ia melakukan serangan di jalan-jalan dan pusat berbelanjaan di Nakhon Ratchasima.
Jackraphanth Thomma berpangkat Sersan Mayor dan ditembak mati setelah terpojok sepanjang malam di gedung.
Pelaku diketahui menggunakan senapan mesin hasil curian berjenis M60.
Baca Juga: Bahas Perseteruan dengan Deddy Corbuzier, Uya Kuya Ungkap Putrinya Cinta Kuya Kesal
Penembak berkemampuan tinggi
Melansir CNN, otoritas Thailand mengatakan bahwa pelaku memiliki kemampuan menembak yang tinggi.
"Secara umum, perwira militer manapun memiliki kemampuan yang baik dalam menembak, tetapi laki-laki ini tentu memiliki kemampuan yang lebih," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan, Lt. Gen. Kongcheep Tantravanich.
Menurut Kepala Penindakan Kriminal, Maj. Gen. Jirapob Puridet, penembak memiliki kemampuan tinggi dan telah memenangkan sejumlah kompetisi kecil menembak.
Jirapob memimpin tim yang masuk ke dalam bangunan untuk melakukan perlawanan terhadap pelaku.
Baca Juga: Terkejut Seserahan dari Caesar Hito Saat Lamaran, Felicya Angelista: Buset Rp500 M?
"Kejadiannya hampir seperti adegan film aksi Hollywood," tuturnya.
Menurutnya, pada periode waktu tertentu, aksi penembakan tidak berhenti.
Polisi sempat mencoba bernegosiasi dengan pelaku untuk beberapa hal, berupaya meyakinkannya untuk menyerahkan diri. Polisi juga mencoba menghubungi ibu pelaku yang berada di kota yang dekat dengan lokasi dan membawanya ke area di dekat mal. Namun, Jirapob mengatakan bahwa pelaku tidak mau berbicara dengan ibunya.
Baca Juga: Tak Hanya Mengganggu Penampilan, Perut Buncit Juga Pengaruhi Fungsi Otak
Sempat memposting di media sosial
Melansir BBC, pelaku mengunggah di media sosialnya selama penyerangan. Salah satu unggahan di Facebook adalah menanyakan apakah ia harus menyerahkan diri.
Sebelumnya, pelaku juga telah mengunggah sebuah gambar dari pistol dengan tiga set peluru, bersamaan dengan kata-kata, "Ini waktunya untuk menjadi senang dan tidak ada yang bisa menghindari kematian."
Namun, unggahan tersebut kini telah ditarik oleh Facebook.
Dalam tautan tersebut pun Facebook menuliskan kalimat berikut:
"Hati kami bersama dengan para korban, keluarga, dan masyarakat yang terdampak tragedi ini di Thailand. Tidak ada tempat di Facebook bagi orang-orang yang melakukan kejahatan seperti ini. Kami jugat diak mengizinkan orang-orang untuk memuji atau mendukung serangan ini."
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Fakta Jackraphanth Thomma, Pelaku Penembakan di Korat Thailand.
(*)